PWMU.CO – Pemuda Solokuro melakukan sterilisasi Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Lamongan sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona, Jumat (27/3/2020).
Bekerjasama dengan Pemerintah Desa Solokuro, Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Solokuro melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga dan fasilitas umum.
Semprot Disinfektan dan Pasang Hand Sanitizer
Dalam aksi ini petugas melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di rumah warga serta fasilitas umum. Juga beberapa titik yang berpotensi menjadi titik perkumpulan. Selain itu penyemprotan juga dilakukan di beberapa tempat ibadah, balai pertemuan, dan warung.
Petugas juga memberi imbauan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tidak hanya itu, dalam kegiatan tersebut petugas juga memasang alat pencuci tangan alias hand sanitizer di beberapa titik desa.
Ketua PRPM Solokuro Musa’ir menyampaikan, kegiatan penyemprotan disinfektan ini dilakukan untuk mencegah masuknya Virus Corona di desanya.
“Kami juga berpesan dan mengimbau kepada warga untuk menjaga kebersihan dan larangan berkumpul,” ujarnya.
Beda Disinfektan dan Antiseptik
Kepada PWMU.CO Musa’ir mengungkapkan masyarakat perlu paham dulu apa yang dimaksud dengan disinfektan ini.
“Disinfektan merupakan proses dekonteminasi yaitu menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati,” terangnya.
Ini yang membedakan, sambungnya, disinfeksi dengan antiseptik. “Kalau antiseptik itu membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup,” ungkapnya.
Ada lagi, ujarnya, proses strerilisasi. Yakni menghilangkan atau membunuh mikroorganisme secara keseluruhan.
“Banyak meminta disinfeksi di perumahan dan perkantoran. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan,” jelasnya.
Agar penyemprotan efektif, sambungnya, biasanya petugas harus mencuci tangan yang bersih. “Juga menggunakan sarung tangan dan menggunakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh kita,” urainya.
Lagipula, lanjutnya, disinfeksi ini bukanlah segalanya. Prosesnya mungkin selesai dalam satu jam. Tapi residunya bisa menimbulkan dampak lain.
“Sebab sumber penyakitnya kita tidak pernah tahu. Jangan-jangan masalahnya ada pada kita yang sehat atau sakit, atau pura-pura sehat ternyata di dalam tubuh ada agen penyakit yang bisa menularkan penyakit,” imbuhnya.
Sementara itu Bendahara PRPM Solokuro Kholis Majid menyampaikan meski Kecamatan Solokuro belum menjadi zona merah Covid-19, warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik serta perlu menerapkan protokol kebersihan saat masuk ke rumah masing-masing.
“Kami mengimbau kepada warga untuk membiasakan hidup sehat, bersih dan rajin mencuci tangan. Selain itu kami berpesan kepada warga untuk selalu mentaati arahan dari pemerintah terkait wabah Virus Corona ini,” tuturnya. (*)
Penulis Fathan Faris Saputro. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.