PWMU.CO – Kisah orangtua di kelas #dirumahaja untuk menyikapi belajar mandiri siswa. Jadi bukan sekedar pendampingan belajar, tapi monitoring segala hal.
Inilah yang dilakukan Nur Hayati SSi. Ibu dari Kirana Aura Zahy siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik dan Nadya Mazayu Nur Sabrina siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik harus ekstra mendampingi saat belajar, monitoring pembiasaan harian, pemberian nutrisi, sampai jadwal olahraga.
Ibu yang keseharian mengajar di SMPN 1 Sidayu Gresik ini harus memastikan jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) daring (salam jaringan) yang diberikan pihak sekolah dijalankan kedua putrinya.
“Ya, mulai memantau anak saat ikuti vicon (video conference) yang dilakukan gurunya, mengerjakan tugas secara daring sampai belajar mandiri dari tutorial yang ada di YouTube,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO, Ahad (29/3/20).
Nur Hayati mengaku sudah hampir dua pekan ini sudah melakukan pendampingan pada buah hatinya. Selain itu, monitoring shalat wajib dan sunnah, tadarus, sampai aktivitas harian tidak luput dia lakukan.
Yang tidak kalah pentingnya, dia memberikan nutrisi tambahan supaya sistem imun anak tidak down juga.
“Belajar secara daring juga menguras energi. Maka asupan nutrisi juga perlu diberikan secara ekstra. Tidak hanya susu, madu, suplemen sari buah, kurma, sayuran, dan buah menjadi daftar menu yang wajib diberikan,” ungkapkan.
Untuk menghindari kejenuhan dan tetap bisa menjaga kesehatan, anak-anaknya juga diberi jadwal senam waktu sore hari meskipun durasi tidak panjang.
Selama masa belajar mandiri putrinya, Nur Hayati juga memberlakukan jadwal aktivitas harian di rumah. Ibu empat anak ini memberikan jadwal ‘petugas’ piket harian untuk anak.
“Jadwal menyapu rumah, mencuci piring, baju sampai bersih-bersih rumah,” jelasnya.
Ada Jadwal Berjemur Diri
Sementara itu, Nurul Hidayati SH orangtua dari Muhammad Rafi Hafiyan siswa kelas IX Spemdalas juga menerapkan hal yang sama.
Pendampingan saat belajar daring menjadi kewajiban harian yang harus dilakukan ketika putranya tidak mengikuti pembelajaran di sekolah.
Selain itu, pemantauan pembiasaan harian yang berkaitan dengan shalat sunnah dan wajib, tadarus, dan murojjaah surat pendek terus dilakukan saat pembiasaan di rumah.
Diakuinya, masa libur sekolah akibar wabah Corona ini perlu perhatian ekstra terkait dengan aktivitas harian putranya.
“Selain pendampingan belajar, juga dibuatkan jadwal untuk berjemur diri pada waktu pagi hari setelah sesi olahraga (basket sendiri, lari dan push up) untuk anak saya,” ujarnya saat dikonfirmasi PWM.CO via WhatsApp, Ahad (29/3/20).
Berjemur diri, lanjutnya, khususnya pagi antara pukul 09.00-11.00 sangat tepat untuk tetap fit dan menghilangkan dari virus, khususnya corona.
Kisah-kisah ‘kreatif’ ini ditunjukkan orangtua ketika menyikapi putra-putrinya selama belajar di kelas #dirumahaja. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.