16 tahun SDMM membawa harapan, doa, dan semangat bagi semua warga sekolah. Ini kata mereka di Milad Ke-16 SDMM.
PWMU.CO – Suasana SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik tampak sepi sejak program Belajar di Rumah mulai diterapkan pada 16 Maret 2020 lalu.
Sampai Selasa (31/3/20) sekolah yang berlokasi di Jalan Amuntai Nomor 1 GKB Gresik itu masih lengang. Kegiatan Belajar di Rumah dan Bekerja dari Rumah juga masih berlanjut.
Biasanya menjelang 1 April beragam kegiatan menarik dan meriah selalu digelar SDMM. Kegiatan yang mayoritas berupa lomba-lomba tersebut diadakan untuk menyambut Milad SDMM. Sekolah ini telah berdiri sejak 1 April 2004.
Namun pada 2020 ini, Indonesia mengalami wabah global Covid-19. Akibatnya, segala macam kegiatan yang melibatkan banyak orang harus ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus.
Hal itu mengakibatkan SDMM harus meng-cancel segala kegiatan yang akan digelar. Seperti lomba tahfidh, lomba mewarnai, lomba paduan suara, bazaar, pentas seni, jalan sehat, dan lain-lain.
Budaya Kekeluargaan dan Saling Menguatkan
Salah satu guru SDMM Nurul Mahmudiyah mengaku sedih karena kemeriahan Milad Ke-16 SDMM ini harus ditunda pelaksanaannya. “Karena ini termasuk milad besar kita, yang mana kita biasa mengadakan jalan sehat bersama seluruh siswa dan orangtua,” ungkapnya haru, saat dihubungi PWMU.CO via WhatsApp.
Ia mengaku bangga bisa menjadi bagian dari SDMM selama 14 tahun pengabdiannya. Menurutnya, kekeluargaan dan saling menguatkan sudah menjadi budaya di setiap guru SDMM.
“Tentu saja di dunia pendidikan kita menemukan hambatan atau permasalahan yang beragam. Bersyukur sekali mempunyai teman yang selalu bersinergi dan saling menguatkan,” ungkapnya.
Ia berharap di tahun ke-16 ini SDMM bisa mewujudkan mimpi-mimpi yang tertunda. Selain itu, lanjutnya, semoga mimpi besar SDMM yakni memiliki siswa yang bisa dikenal di Indonesia dan dunia internasional segera terwujud. “Bismillah, Allah mewujudkan mimpi SDMM. B16 Dreams,” tegasnya. “Satu kata tuk SDMM, Proud”.
Tradisi gotong royong juga dirasakan salah satu Tim Katering Surya Amanah SDMM Yulia Alfionita. Sebagai pramusaji, ia bertugas menata menu dan perlengkapan makan siang tiap hari.
Suatu ketika dia rekannya, Ayu dan Chef Onqi berhalangan masuk kerja karena sakit. Saat itu hari Jumat. Petugas katering lain yang laki-laki harus melaksanakan shalat Jumat di masjid. Tinggallah ia sendiri yang harus menata perlengkapan makan di dining room.
Tak disangka, beberapa ustadzah datang menghampiri dan membantunya secara sukarela. “Saat itu saya langsung speechless (terdiam) dan bangga dengan semangat kekeluargaan dan gotong-royong di SDMM,” ungkapnya haru.
Ia berharap semua keluarga besar SDMM semakin solid dan kompak untuk kemajuan sekolah. “Satu kata buat SDMM, Amazing,” ujarnya.
Pembiasaan dan Pembinaan Siswa-Guru
16 tahun SDMM membawa berkah bagi warga sekolah, seperti diungkapkan salah satu janitor (petugas kebersihan) Nasta’in. Ia bersyukur bisa bergabung menjadi keluarga besar SDMM.
Baginya, SDMM telah memberi banyak pelajaran baru. “Di sini tidak hanya siswa dan guru yang dibina. Semua karyawan seperti saya juga ada pembinaan shalat, wudlu, mengaji, dan wawasan lain,” kata dia senang.
Ia berharap SDMM terus dapat bermanfaat untuk masyarakat. “Untuk SDMM, Islamic dan excellent,” ujarnya bangga.
Sementara itu, salah satu security (petugas keamanan) di SDMM Saiful Fatoni mengaku senang menjadi bagian dari sekolah berjuluk Kampus Biru itu. Salah satu hal yang membuatnya terkesa adalah pembiasaan adab pergi ke masjid dan shalat berjamaah yang tertib.
Menurutnya, semua guru turut berperan mengawal pembiasaan tersebut sehingga siswa terbiasa tenang dan tidak ramai saat di masjid bersama jamaah warga.
“Bahkan saat saya shalat berjamaah Maghrib dan Isya di masjid, lalu bertemu siswa SDMM, mereka juga tetap tertib walaupun tak ada gurunya,” kisahnya.
Pria asal Tuban ini mengaku turut menceritakan hal itu kepada kakak sepupunya yang tinggal di Gresik. Ia ingin keluarganya juga mempunyai kebiasaan dan adab yang baik seperti siswa SDMM, khususnya shakat berjamaah.
Saiful Fatoni berharap SDMM terus melahirkan generasi unggul, cerdas akhlak, dan berbudi baik. “SDMM is The Best,” tegasnya.
Selamat Milad Ke-16 SDMM! (*)
Penulis Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.