PWMU.CO– Reporter berita TV menjadi tugas pembelajaran online di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo atau dikenal SMP Miosi. Ini tugas pelajaran PPKn selama libur wabah Corona.
“Hingga hari ini wabah Corona di dunia sudah tercatat 720.000 orang terjangkit Covid-19 dengan angka kematian 30.395. Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus Corona terbanyak saat ini. Penyebaran virus Corona di dunia menyebabkan rasisme terhadap negara China, dan China juga bertindak tegas jauhi Corona. Jangan negara kami.”
Setelah itu ada berita Indonesia lakukan tes cepat Corona, wabah ini berdampak kepada melemahnya ekonomi denganindikasi nilai tukar rupiah menjadi 16.000 per dolar.
Demikian suara Nahjua Rahma Previana kelas 9B SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (M10Si) dalam video menjadi reporter berita TV. Video laporan reporter itu bisa diakses di IG TV SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo.
Siswa menjadi reporter berita TV tentang Covid-19 merupakan tugas pembelajaran online mata pelajaran PPKn pada Rabu (1/4/2020).
Tugasnya pembuatan berita TV itu, pertama, siswa-siswi kelas 9 membuat video berita dengan tema penyebaran Covid-19 di seluruh dunia bahkan Indonesia, upaya dan pemerintah dalam menghadapi Covid-19.
Kedua, menjadi reporter berita dengan setting lokasi di rumah masing-masing serta di belakangnya ada siaran live berita tentang Covid-19. Posisi siswa ada di depan berita live tersebut.
Ketiga, menggunakan bahasa yang tepat, lugas, sopan, dan keras. Keempat, video berdurasi minimal satu menit dan maksimal dua menit.
Tujuan Tugas Reporter TV
Guru PPKn Nasria Ika Nitasari menjelaskan, menjadi reporter ini terkait dengan Bab Persatuan dan Keberagaman dalam masyarakat Indonesia, harmoni dalam keberagaman masyarakat Indonesia, dan bela negara dalam konteks NKRI.
Dia menceritakan, tujuan pembelajaran ini agar anak-anak lebih dekat dengan realita. “Tujuannya untuk memahami gabungan tiga bab yang memang sengaja dari awal kelas 9 semua materi saya hubungkan dengan realita dan kasus-kasus kehidupan nyata,” ujarnya.
Tujuan lainnya, sambung dia, supaya anak-anak tidak terpaku pada textbook, hanya teori. Melainkan mereka juga bisa mengambil contoh di kehidupan nyata serta bisa mengambil kesimpulan dampak positif dan negatifnya dan mengambil pesan moralnya.
Nasria Ika Nitasari mengapresiasi hasil pekerjaan siswa-siswinya, menurutnya bahasa anak-anak sudah sesuai, gaya bahasanya juga sudah bagus, dan pengambilan serta editingnya juga sudah cukup bagus. (*)
Penulis Mahyuddin Editor Sugeng Purwanto