PWMU.CO – Pantau Corona Spanyol via Online Course Online Course with Loreto Rubio Botin. Itulah yang dilakukan siswa ICP SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) Kamis (2/4/2020) sore.
Sejumlah 52 siswa kelas VII dan VIII ICP (International Class Program) terlihat antusias mengikuti pembelajaran daring (dalam jaringan) langsung dari negara Spanyol.
Rahmadanty Azizah Saputra sebagai host memandu acara yang mengangkat tema ‘Learners Global Perspectif’. Siswa kelas VIII ICP itu membuka pembelajaran interaktif jarak jauh lintas negara ini pukul 16.30 waktu Indonesia atau 10.30 waktu Spanyol—ada perbedaan 6 jam.
“How does it feel to miss Loreto when the Corona virus was first announced in Spain? (Bagaimana yang dirasakan Miss Loreto saat pertama diumumkan adanya Virus Corona di Spanyol?)” tanya Muhammad Dzulfiqar Dhiyaulhaq, mengawali diskusi interaktif.
“I was shocked and didn’t expect in Spain to have contracted the Corona virus. (Saya terkejut dan tidak menyangka di Spanyol akan tertular virus Corona,” jawab Miss Loreto.
Pandemik Covid 19 sudah melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Spanyol. Melansir laman BBC, Jumat (3/4/2020) jumlah kasus yang terkonfirmasi naik dari 102.136 hari Rabu dan kini mencapai 110.238.
Hal ini menunjukkan Spanyol tergolong negara kedua yang memiliki tingkat kematian tertinggi akibat virus Corona setelah negara Italia.
“This is very difficult situation for everyone, almost everyone living like a roller coaster emotional status. (Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi semua orang. Hampir semua orang yang hidup kondisi emosionalnya seperti roller coaster),” jelasnya.
Aktivitas Warga Spanyol saat Wabah
Miss Loreto juga menjelaskan kondisi di Spanyol yang saat ini aktivitasnya banyak dilakukan di rumah seperti yang dilakukan oleh siswa Spemdalas dan masyarakat Indonesia. Di Spanyol semua tempat usaha ditutup kecuali supermarket, apotek, dan rumah sakit.
Foreigner yang pernah mengajar di Spemdalas selama dua bulan itu juga menerangkan selama mewabahnya pandemi Covid 19, anak-anak Spanyol juga dilarang keluar rumah. Mereka belajar jarak jarak jauh dari rumah masing-masing.
“Online classes, video teleconference for explanation, doubts by email and online test, there are student learning during Covid 19 outbreak in Spain. (Kelas online, video telekonferensi untuk penjelasan, bertanya melalui email dan tes online. Itulah cara siswa belajar selama pandemi Covid 19 di Spanyol,” terang gadis 27 tahun itu.
Dia juga menyampaikan, masyarakat Spanyol juga sangat menghargai perjuangan para tim medis dan tim lain yang bergerak di garis terdepan dalam mengatasi pandemi Corona Virus ini.
“All day at 20.00h we go outside our balconies to apploud all the sanitary employees for their risk work in this situation. (Setiap hari pukul 20.00 orang-orang spanyol keluar di balkon rumah masing-masing untuk memberi tepuk tangan kepada tim medis atas kerja kerasnya yang penuh risiko,” jelasnya.
“Thank you, I hope all of you are okay and healthy. Teresa and I miss you, we hope we can came back to Indonesia some day. (Terima kasih, saya harap kalian semua sehat-sehat saja. Teresa dan aku merindukanmu, kami berharap kami bisa kembali ke Indonesia suatu hari nanti,” kata Loreto mengakhiri pertemuan itu.
Hadirkan Empati Siswa
Online Course ICP Spemdalas yang berlangsung selama 50 menit itu ini tidak hanya memberikan wawasan global dan melatihkan skill komunikasi berbahasa Inggris siswa ICP.
Juga menghadirkan rasa empati siswa Spemdalas yang semakin tinggi terhadap perjuangan para tenaga medis dan semua orang dimanapun berada dalam melawan Virus Corona.
“Saya senang bisa kembali berjumpa dengan Miss Loreto, apalagi saat ini ada topik yang sama yang didiskusikan, pandemi Covid-19. Kita jadi bisa tahu dan merasakan kondisi masyarakatnya sama lingkungannya di Spanyol, ujarnya.
Mari, sambungnya, bersama-sama lebih aware menjaga kesehatan diri dan sekelilingnya agar tidak semakin banyak yang tertular virus Corona. “Dan pastinya salut sama para tenaga medis yang bergerak di garda depan,” kata Rahma saat diwawancarai PWMU.CO melalui WhatsApp, Jumat (3/3/2020).
Sudah berjalan tiga pekan ini, siswa Spemdalas menjalani Learning from Home atau Belajar dari Rumah (BDR).
Beragam bentuk pembelajaran. Mulai online class menggunakan Moodle E-learning Sekolah, Kuis, video conference, online course.
Juga beragam proyek inovasi siswa. Di antaranya diperuntukan buat para tim medis Indonesia. Seperti puisi My Hero, poster healthy life, english project news reading Corona Virus dan audio visual Corona Fighter yang tersaji dalam instagram dan lain sebagainya.
“Dear Corona Fighter, doaku, doamu, dan doa kita semua selalu mengiringi setiap perjuangan kalian. Do the best and Let God do the rest,” tulis Ilham Aditya Wibowo (instagram ilhamwib_@smpm12gkb) ditujukan buat para dokter, tim medis, jurnalis, pengantar logistik, dan sebagainnya.
Tulisan Pantau Corona Spanyol via Online Course ini semoga bermanfaat! (*)
Penulis Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post