ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Februari 5, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Topeng Cegah Corona dan Gagalnya Dakwah TBC

Rabu 8 April 2020 | 10:30
4 min read
412
SHARES
994
VIEWS
ADVERTISEMENT
Topeng Cegah Corona dan Gagalnya Dakwah TBC ditulis oleh Aji Damanuri, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo. Juga Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tulungagung.
Topeng Tetek Melek yang dipasang di bagian depan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung, Senin (6/4/2020) (Foto harianbhirawa.co.id).

Topeng Cegah Corona dan Gagalnya Dakwah TBC ditulis oleh Aji Damanuri, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo. Juga Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tulungagung.

PWMU.CO – Beberapa hari ini masyarakat Tulungagung dihebohkan dengan fenomena pemasangan bongkok—pangkal dahan daun pohon kelapa—yang dilukis gambar topeng yang disebut “Topeng Tetek Melek”.

Pemasangan Tetek Melek pada tiang teras rumah warga ini dipercaya dapat menangkal Virus Corona penyebab wabah Covid-19.

Perilaku primitif ini tidak hanya menjangkiti rakyat jelata. Bahkan sudah menjalar pada para pamong praja—punggawa pemda yang mestinya diisi kaum intelek aristokrat.

Simplifikasi penyelesaian wabah Covid-19 yang kompleks dan menggegerkan dunia itu hanya dengan pemasangan sebuah benda yang tidak berharga menjadi pertanyaan besar. Di mana akal sehat?

Menyikapi Perilaku Primitif

Sebenarnya, dua abad yang lalu, seorang sosiolog bernama August Comte telah menerangkan tentang fase perkembangan pengetahuan manusia.

Pertama, fase teologis (fiktif). Pada fase ini jiwa atau semangat manusia mencari penyebab dari timbulnya fenomena-fenomena. Baik dengan cara menghubungkannya dengan benda-benda (fetishisme atau memuja benda seperti jimat), menganggap adanya makhluk gaib (politeis). atau dengan satu tuhan saja (monoteisme).

Kedua, tahap metafisik (abstrak) yaitu kekuatan yang adikodrati diganti dengan ketentuan abstrak. Manusia memahami gejala-gejala alam namun belum mendapatkan penjelasan ilmiah.

Ketiga, fase positif. Yakni tahap di mana kepastian-kepastian itu didasarkan atas ilmu dan hukum-hukum positif yang diangkat dari sains. Setiap fase mencerminkan bagaimana mereka menyelesaikan problem kehidupannya.

Mengikuti August Comte, secara dinamis mestinya kini kita berasa pada fase positivisme. Di mana penyelesaian problem didasarkan pada pengetahuan ilmiah. Dalam hal ini wabah Covid-19 berada pada rumpun ilmu kedokteran atau medis.

Faktanya masyarakat modern masih mempercayai hal-hal irrasional dalam menyelesaikan problem kehidupan. Hidup di abad 21 dengan pendidikan tinggi dan harusnya jadi panutan masyarakat, namun berpola pikir zaman pra-sejarah.

Warga Dusun/Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung dengan Topeng Tetek Melek yang dibuatnya, Kamis (19/3/2020). (Foto surya.co.id/David Yohanes)

Berlawanan dengan Tauhid

Selain primitif, fenomena pemasangan Topeng Tetek Melek secara normatif juga berlawanan dengan prinsip-prinsip tauhid, yang menolak politeisme.

Tauhid Uluhiah menghendaki hanya satu Tuhan yang disembah dan tauhid Rububiyah menyatakan bahwa penguasa dan pengatur alam hanya satu yaitu Allah.

Pemasangan Topeng Tetek Melek dengan motif untuk menolak kemudharatan dengan mengandaikan ada kekuatan lain selain Allah alalah prilaku musyrik yang sangat dibenci oleh Allah.

Lalu apakah vonis kepada pelaku kemusyrikan ini cukup untuk menyelesaikan problem kemusyrikan? Tentu tidak.

Masyarakat dalam situasi ketakutan membutuhkan panutan yang mencerahkan. Dalam hati mereka apapun harus dilakukan agar bisa selamat.

Faktanya mereka adalah umat yang setiap hari juga menjalankan ibadah mahdhah, bersujud kepada Allah SWT. Perilaku sinkretisme ini sekaligus menunjukkan bahwa usaha pemberantasan TBC (tahayul, bid’ah, [c]khurafat) belumlah berhasil. Sebab, “Topeng Tetek Melek” juga menghiasi tiang teras rumah warga Muhammadiyah.

Gerakan Pencerahan TBC

Karenanya perlu tajdid dalam dakwah akidah ini. Konsep pemberantasan TBC tidak cukup dengan pendekatan dokriner yang cenderung memvonis.

Tajdid gerakan pencerahan TBC mestilah diiringi dengan pendekatan sosiologi, antropologi, dan ekonomi.

Fenomena ini menjadi pekerjaan besar bagaimana mengubah pola pikir manusia abad 21 dengan berbagai problem kehidupan harus diselesaikan dengan pendekatan positif saintifik.

Bagaimana menggabungkan antar keyakinan dan fakta ilmiah, yang dalam bahasa agama antara ikhtiar dan tawakal bisa seiring sejalan.

Ikhtiar dilakukan dengan nalar ilmiah berdasar ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara tawakal didasarkan pada syariat yang sahih, dengan ketaatan, dzikir, mujahadah, doa dan tentu saja sedekah.

Sayangnya prilaku primitif warga ini hanya berhenti pada gunjingan dan vonis kemusyrikan belaka, yang membelah masyarakat pada posisi pro dan kontra.

Situasi ini akan berbahaya jika sikap pro dan kontra berubah menjadi percekcokan warga masyarakat. Mestinya norma-norma dan ritual agama yang benar dikampanyekan supaya menjadi nalar publik yang aplikatif, sehingga masyarakat tidak terjebak pada sikap animisme dan dinamisme.

Para tokoh agama mestinya tidak membiarkan fenomena ini terus menjalar dan menguasai akal publik. Meskipun mereka melakukan tindakan irrasional, sejatinya bukan musuh yang harus persekusi. Namun orang tersesat yang harus ditunjukkan jalan kembali, jalan yang lurus, shirat al mustaqim.

Topeng cegah Corona dan gagalnya dakwah TBC. Wallahu’alam bishawab. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Aji DamanuriTopeng Tetek Melek Tulungagung
SendShare221Tweet80Share

Related Posts

Bukan Tergantung Figur, Kepemimpinan Muhammadiyah Itu Kolektif Kolegial

Jumat 30 Desember 2022 | 07:57
584

Aji Damanuri: Bukan Tergantung Figur, Kepemimpinan Muhammadiyah Itu Kolektif Kolegial Bukan Tergantung Figur, Kepemimpinan Muhammadiyah Itu Kolektif...

Di Mata Kolumnis: PWMU.CO Luar Biasa!

Selasa 27 Desember 2022 | 13:05
1.2k

Aji Damanuri Di Mata Kolumnis: PWMU.CO Luar Biasa! Oleh Aji Damanuri, Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan...

Gedung BankZiska Diresmikan

Minggu 25 Desember 2022 | 11:36
210

Peresmian Gedung Bankziska di Desa Jabung Mlarak Ponorogo. PWMU.CO- Gedung BankZiska Ponorogo diresmikan di sela...

UMY-Intuitive Institute Menggelar Pelatihan Manajemen Penggalangan Dana Bersertifikat

Selasa 6 Desember 2022 | 15:30
214

Dr Shariq Siddiqui PhD di acara Certified Fundrising Management (Aji Damanuri/PWMU.CO) UMY-Intuitive Institute Menggelar Pelatihan...

Empat Hal Ini Perlu Diwaspadai Muhammadiyah

Rabu 26 Oktober 2022 | 06:05
2.4k

Aji Damanuri: Empat Hal Ini Perlu Diwaspadai Muhammadiyah (Istimewa/PWMU.CO) Empat Hal Ini Perlu Diwaspadai Muhammadiyah;...

Lima Mimpi Besar Seorang Kader Muhammadiyah

Selasa 25 Oktober 2022 | 12:33
554

Aji Damanuri: Lima Mimpi Besar Seorang Kader Muhammadiyah (Dokumentasi PWMU.CO) Lima Mimpi Besar Seorang Kader...

Pawang Hujan ke Mana? Mengenal Fikih Kebencanaan Muhammadiyah

Kamis 20 Oktober 2022 | 05:17
642

Pawang Hujan ke Mana? Mengenal Fikih Kebencanaan Muhammadiyah (Ilustrasi freepik.com premium) Pawang Hujan ke Mana? Mengenal Fikih...

Hukum Suap-menyuap untuk Menjadi PNS dan Lain-Lain

Rabu 14 September 2022 | 05:26
598

Hukum Suap-menyuap untuk Menjadi PNS dan Lain-Lain (Ilustrasi freepik.com premium) Hukum Suap-menyuap untuk Menjadi PNS...

Pak AR, Ketum PP Muhammadiyah yang Lebih NU dari Orang NU

Minggu 11 September 2022 | 14:34
1.8k

Jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Fattah Tulungagung, 4 September 2022. Pak AR, Ketum PP...

Gus Dur, Muhammadiyah Tulen yang Dititipkan di NU

Minggu 11 September 2022 | 06:18
2k

pengasuh Komunitas Padang Mahsyar Kota Batu Nurbani Yusuf dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Fattah...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    58286 shares
    Share 23314 Tweet 14572
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    59795 shares
    Share 23918 Tweet 14949
  • Tentang Investasi Leher ke Atas di Midnight Motivation Smamio 

    9733 shares
    Share 3893 Tweet 2433
  • Ini Persembahan Koreo Terbaik Smamiotifo

    9737 shares
    Share 3895 Tweet 2434
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    38980 shares
    Share 15592 Tweet 9745
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    18408 shares
    Share 7363 Tweet 4602
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122251 shares
    Share 48900 Tweet 30563
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    45920 shares
    Share 18368 Tweet 11480
  • Ada Eintein, Band Hivi, dan Film Keluarga Cemara di Pop-Up Book Siswa Spemdalas

    3428 shares
    Share 1371 Tweet 857
  • Prof Abdul Mu’ti Mantu, Rombongan PWM Jatim Hadir

    422 shares
    Share 169 Tweet 106

Berita Terkini

  • Terungkap Enam Insight Kepemimpinan dari Permainan Hollow SquareMinggu 5 Februari 2023 | 17:58
  • Ini dia
    Ini Dia Ketua PDM Kota Pasuruan 2022-2027 TerpilihMinggu 5 Februari 2023 | 17:43
  • Nama Majelis dan Lembaga Ini Berubah di Nomenklatur BPP PP AisyiyahMinggu 5 Februari 2023 | 17:39
  • Pasti Untung! Lakukan Tiga Perniagaan dengan Allah IniMinggu 5 Februari 2023 | 17:30
  • Pujian untuk Musyda Aisyiyah GresikMinggu 5 Februari 2023 | 17:21
  • Inilah 30 Calon Tetap Anggota PDA Kabupaten Gresik 2022-2027Minggu 5 Februari 2023 | 16:46
  • Abu Nasir
    Abu Nasir Raih Suara Tertinggi Pemilihan Anggota PDM Kota Pasuruan 2022-2027Minggu 5 Februari 2023 | 16:32
  • 2000 Warga Muhammadiyah Gresik Mengikuti Tabligh AkbarMinggu 5 Februari 2023 | 16:01
  • 21 calon tetap
    21 Calon Tetap Anggota PDM Kota Pasuruan 2022-2027 Diperkenalkan, Ini ProfilnyaMinggu 5 Februari 2023 | 15:56
  • Resep Kemaruk yang Nggak Bikin NgantukMinggu 5 Februari 2023 | 15:26

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!