PWMU.CO – Spempat gelar USBK daring. Di tengah masa belajar di rumah karena pandemi Covid-19, USBK Spempat Surabaya dilaksanakan mulai Rabu (8/4/2020).
Berdasarkan arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, sekolah boleh mengadakan ujian namun tidak diperkenankan dalam bentuk tatap muka atau siswa datang ke sekolah.
Untuk melaksanakan kebijakan Mendikbud itu, SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Surabaya akhirnya menerapkan kebijakan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) daring.
USBK 14 Mapel
Menurut Waka Kurikulum Spempat Zaenal Maftukhin ujian sekolah yang diikuti oleh 110 siswa kelas IX ini dilaksanakan selama tujuh hari dengan dua mata pelajaran per hari. Semua mata pelajaran diujikan.
“Total ada 14 mata pelajaran yang diujikan dengan waktu setiap mata pelajaran 120 menit. Siswa mulai mengerjakan pukul 08.00 sampai pukul 12.00 di rumah,” ujarnya.
Dengan ujian daring yang dilakukan, Spempat Surabaya memanfaatkan aplikasi Gnomio sebagai situs yang akan diakses siswa. Soal yang diujikan dalam situs itu adalah soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran se-Kota Surabaya.
Proktor Spempat Bambang Dian Asmoro menyampaikan sekolah mendapatkan soal itu dari subrayon dan diizinkan untuk mengujikan di tiap-tiap sekolah. Setelah soal tersedia dalam softcopy, operator sekolah beserta proktor mengunggah file soal itu ke dalam format yang sudah tersedia.
“Aplikasi ini sebenarnya berbasis Moodle. Jadinya kami mengunggah soal satu per satu dalam bentuk Excel kemudian dikonversikan ke word. File Word hasil konversi itu yang kami unggah ke web agar bisa diakses siswa,” jelasnya.
USBK di Rumah
Dengan ujian sekolah daring ini, siswa mengerjakan soal dari rumah. Dari rumah, mereka bebas menentukan gawai yang digunakan untuk akses. Di ujian sekolah ini, Spempat Surabaya menggunakan situs E-learning smpmuh4surabaya.gnomio.com.
Untuk mengakses situs itu, siswa dibekali username dan password oleh wali kelas. Setelah itu siswa mulai mengerjakan soal yang tersedia sesuai jadwal dan alokasi waktu yang sudah ditentukan.
Salah satu siswa Kelas IX Spempat Safarina Jasmine menyatakan sebenarnya enak bisa ujian di rumah seperti ini. Jika ada soal yang kurang jelas atau tidak ada jawabannya, kita bisa konfirmasi ke ustadz atau ustadzah melalui WhatsApp.
“Tetapi tidak enaknya kalau tidak ada kuota internet atau pas lagi lemot. Mengerjakan soalnya menjadi kurang lancar,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kelas IX C Yeni Charismawati menjelaskan pengerjaan soal ujian sekolah ini tidak bisa berlangsung tanpa adanya dukungan dari orang tua. Menyadari pentingnya dukungan orang tua, wali kelas menjadi sumber informasi dalam pelaksanaan kegiatan ini.
“Mulai dari jadwal, kata-kata motivasi, dan arahan dalam pelaksanaan ujian sekolah ini disampaikan wali kelas kepada siswa dan orang tua melalui aplikasi Whatsapp,” terangnya.
“Kami sudah all out membantu siswa terutama dalam mengingatkan supaya selalu berusaha dan berdoa agar hasil yang didapatkan optimal. Mereka butuh semangat agar berusaha sungguh-sungguh di tengah masa libur Covid-19 ini,” tuturnya.
Spempat gelar USBK daring. Semoga sukses. (*)
Penulis Taufiq Rohman Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.