• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Jumat, Februari 26, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Virus Corona Khalifah Alam Semesta?

Sabtu 11 April 2020 | 09:58
in Kolom
2.4k
SHARES
7.1k
VIEWS
Virus Corona Khalifah Alam Semesta? Kolom oleh Pradana Boy ZTF Dosen Hukum Islam, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pradana Boy ZTF (dokumentasi pribadi)

Virus Corona Khalifah Alam Semesta? Kolom oleh Pradana Boy ZTF Dosen Hukum Islam, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PWMU.CO – Dalam menggambarkan situasi wabah yang melanda seluruh belahan dunia saat ini, Radio BBC London merilis sebuah video singkat yang berisikan untaian kalimat-kalimat puitis nan indah.

Meski singkat, video itu mengandung makna yang mendalam, menggugah kesadaran nurani, dan mengajarkan pelajaran-pelajaran penting tentang hakikat keseimbangan hidup di alam semesta. Lebih khusus lagi, tentang hubungan manusia dengan sesama ciptaan Tuhan. Berikut petikannya:

Lockdown
Yes, there is fear
Yes, there is isolation
Yes, there is panic buying
Yes, there is sickness
Yes, there is even death

But, they say that in Wuhan
after so many years of noise
you can hear the birds again
They say that after just a few weeks of quiet The sky is no longer thick with fumes
But blue and grey and clear

Lockdown
Ya, ada ketakut
Ya, ada pengasingan
Ya, ada belanja karena kepanikan
Ya, ada kesakitan
Ya, bahkan kematian pun ada

Tetapi, mereka mengatakan bahwa di Wuhan
setelah sekian tahun kebisingan
Anda bisa mendengar burung [berkicau] lagi
Mereka mengatakan bahwa setelah beberapa pekan tenang
langit tak lagi tebal dengan asap
Tetapi biru, abu-abu dan bersih

Ungkapan Jujur

Ungkapan ini jujur. Tidak mengada-ada. Bukan pula mengajak berkeluh kesah. Sebaliknya, menabur energi positif. Di tengah wabah global yang mencekam, memang banyak pihak yang bermain peran sebagai pemberi kabar sedih dan ancaman.

Mereka lebih senang menggiring orang kepada keraguan, bukan menumbuhkan harapan. Seyogianya, dalam situasi seperti ini selalu diselipkan optimisme dan imajinasi positif agar pikiran tidak selalu terbawa pada bayangan-bayangan suram kehidupan.

Baca Juga:  Tiga Elemen Gerakan Muhammadiyah

Memang singkat! Namun, kalimat di atas dengan sangat jitu memotret sisi lain dari bencana global ini; yakni sebuah dimensi yang mungkin tak banyak disadari. Itulah sisi hikmah.

Ini wajar. Memang tak semua mata mampu menangkap hikmah. Karena hanya mata hati bening yang mampu mencandranya. Puisi di atas tak mungkin lahir dari mata hati bertabur debu.

Puisi itu menyentakkan kesadaran. Wabah Corona telah menampar kepedulian manusia akan keseimbangan ekologi. Meskipun seringkali luput dari kesadaran manusia, wabah ini perlahan tengah membawa alam kepada kenormalannya.

Wabah Corona memang telah menghadirkan ketakutan bagi penghuni bumi, tetapi tanpa direncanakan, langit seolah tersenyum karena asap tebal tak lagi membebaninya dengan polusi. Inilah ironi, manusia penghuni bumi berulah di luar kenormalan, dan langit pula yang turut menanggung ketidakseimbangan.

Ini semua terjadi karena selama ini manusia terlampau asyik terbuai oleh kedigdayaan, sehingga alam diperlakukan bukan sebagai mitra kehidupan. Namun sebagai objek eksploitasi untuk memuaskan aneka hasrat keduniaan.

Corona dan Hikmah Keseimbangan Alam

Akibatnya, alam tak lagi berimbang. Perilaku seperti ini adalah akibat dari pandangan yang bertumpu pada prinsip anthropocentrism bahwa manusia adalah sebagai poros utama alam semesta; dan karena itu merasa berhak menjadi penguasa dan bebas mendulang segala.

Sebagai misal, tingkat kebutuhan manusia pada konsumsi pangan dan kebutuhan akan energi menunjukkan kecenderungan peningkatan dari zaman ke zaman. Namun, pendemi global Corona yang mengakibatkan aneka pembatasan perjalanan, telah menjadikan konsumsi bahan bakar berkurang.

Tak main-main tingkat penurunannya, sehingga akibat nyatanya bisa dirasakan pada permintaan minyak di tingkat dunia. Rendahnya permintaan minyak itu pula yang telah membawa Rusia dan Arab Saudi gagal bersepakat tentang harga.

Akibatnya, harga minyak menjadi sangat rendah. Kini, harga minyak global adalah US$25 per barel, sementara pada tahun 2008 harga tersebut adalah US$140.

Baca Juga:  Khutbah Idul Fitri: 7 Syarat Jadi Khalifah Allah di Bumi, Masyhud SM.

Alam Lebih Ramah

Kenneth Gillingham, profesor bidang lingkungan dan energi di Universitas Yale, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa akibat wabah Corona ini, emisi polusi udara mengalami penurunan yang dramatis.

Ini bukti bahwa tanpa disadari, Corona telah mengembalikan alam kepada keseimbangan. Sesungguhnya, keseimbangan adalah tugas Ilahiyah yang dibebankan kepada manusia, lantaran manusia telah bersedia mengemban amanat, tentu saja termasuk merawat semesta (al-Ahzab: 72).

Namun dorongan hasrat hedonisme material, telah menjadikan manusia abai akan fungsi mulianya itu. Maka, tak diragukan, di antara fungsi kekhalifahan manusia di bumi adalah menegakkan keseimbangan; karena keseimbangan adalah hukum Ilahi. Al-Qur’an menyebut keseimbangan itu sebagai al-mizan.

Allah berfirman dalam Surat al-Rahman, ayat 7-9: “Dan langit telah ditinggikan-Nya, dan Dia ciptakan keseimbangan (al-mizan). Agar kamu jangan merusak keseimbangan (al-mizan). Dan tegakkanlah keseimbangan (al-wazna) dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan (al-mizan) itu.”

Virus Corona Khalifah Alam Semesta?

Jika demikian, kini khalifah alam semesta manusia ataukah Corona yang menjalankan fungsinya?

Profesor Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah, menafsirkan kata al-mizan pada ayat di atas sebagai keseimbangan yang berkaitan dengan alam raya. Bahwa Allah menciptakan alam raya ini disertai dengan berbagai gaya yang ada pada benda-benda langit.

Jika harus ditafsirkan lebih jauh, maka keseimbangan yang berkaitan dengan alam ini maknanya adalah menyeimbangkan siklus ekologi alam semesta, seperti telah disinggung di muka.

Pada ayat lain, al-Quran juga menyebutkan: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran (mauzunin).” (al-Hijr: 19).

Dua ayat di atas memuat tiga istilah yang merujuk kepada makna keseimbangan atau yang serupa, yakni: al-mizan, al-waznu, dan mauzunun. Karena misi penciptaan manusia adalah menjadi khalifah di bumi; maka, secara sederhana bisa diambil kesimpulan, salah satu implementasi dari tugas sebagai penjaga keseimbangan alam raya ini adalah dengan memelihara bumi.

Mengutip hadits yang menyebut “Setiap jengkal bumi adalah masjid,” Ibrahim Abdul-Matin, seorang penulis Muslim asal Amerika Serikat memahaminya sebagai isyarat bahwa bumi adalah suci sebagaimana masjid.

Dalam konteks ini, saya meyakini gerakan go green yang belakangan mulai marak dilakukan dan dikampanyekan para aktivis lingkungan, pada hakikatnya adalah salah satu implementasi dari tugas kekhalifahan manusia sebagai penjaga al-mizan itu.

Karena itu, Muslim hendaknya menjaga bumi dan menghormatinya sebagaimana menjaga dan menghormati masjid yang suci. Jika itu terjadi, maka keseimbangan ekologis di alam raya ini sama sekali bukan impian. Dan akan terjawab pertanyaan Virus Corona khalifah alam semesta.

Baca Juga:  Bersatunya Keledai, Tikus, dan Harimau

Prinsip Anthropocosmic

Dari sini jelas bahwa Islam tidak mengenal prinsip anthropocentrism secara berlebihan. Sebaliknya, meminjam istilah Tu Weiming, Direktur Harvard-Yenching Institute, Universitas Harvard, hubungan manusia dan alam semesta ini bersifat anthropocosmic.

Bahwa manusia dan alam semesta pada hakikatnya adalah entitas tunggal yang tidak mungkin dipisahkan. William Chittick, penulis tema-tema sufisme Islam, memandang doktrin tauhid yang merupakan poros ajaran Islam, juga memiliki korelasi tentang cara Islam memandang hubungan manusia dan alam semesta. Keduanya berhubungan dalam konteks ketundukan transendental sebagai makhluk Tuhan.

Di luar derita dan kerugian, wabah Corona telah membawa manusia kepada kesadaran baru akan pentingnya memainkan peran al-mizan dan harmoni dengan alam semesta.

Semua berharap Corona segera berlalu. Tetapi, kehadirannya telah menjalankan peran tak langsung sebagai pembawa peringatan pemegang tonggak kekhalifahan manusia atas semesta. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: KHALIFAHKhalifah Allah di BumiPradana Boy ZTF
Share1036Tweet570SendShare

Related Posts

Jeffrey Lang
Featured

Jeffrey Lang, Pakar Matematika Masuk Islam setelah Baca Al-Baqarah

Selasa 23 Februari 2021 | 19:03
6.1k
Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden
Kolom

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
325
Ideologi
Kabar

Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

Kamis 21 Januari 2021 | 11:02
8.7k
Ilustrasi Beda Khilafah Nubuwah dengan Khilafah HTI
Kolom

Beda Khilafah Nubuwah dengan Khilafah HTI

Minggu 23 Agustus 2020 | 20:19
1.5k
Rebutan Khalifah
Kolom

Rebutan Khalifah

Sabtu 8 Agustus 2020 | 13:40
953
Diterbitkan di Belanda, buku karya Dosen UMM Pradana Boy STF PhD yang berbasis disertasi doktoral itu dibedah dalam diskusi, Senin (13/7/20).
Kabar

Diterbitkan di Belanda, Buku Dosen UMM

Senin 13 Juli 2020 | 15:29
259

Discussion about this post

Berita Terbaru

Hajriyanto: Nadjamuddin Ramli  Ibarat Kunci Inggris

Hajriyanto: Nadjamuddin Ramli Ibarat Kunci Inggris

Jumat 26 Februari 2021 | 19:30
Hakikat amanah adalah ujian. Demikian yang disampaikan Kepala MAM 9 Lamongan Anton Wahyudi SPd dalam pengukuhan, Ahad (7/2/21).

Hakikat Amanah adalah Ujian, Pelantikan Kepala MAM 9 Lamongan

Jumat 26 Februari 2021 | 18:31
Belajar Bahasa di SD Muri makin Hidup

Belajar Bahasa di SD Muri makin Hidup

Jumat 26 Februari 2021 | 15:23
Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

Jumat 26 Februari 2021 | 14:32
Setelah HW Ditinggal Ketua Umum Muchdi PR

Setelah HW Ditinggal Ketua Umum Muchdi PR

Jumat 26 Februari 2021 | 13:27
Berbisnis, Siswi Ini Ingin Bantu Ortu di Masa Pandemi

Berbisnis, Siswi Ini Ingin Bantu Ortu di Masa Pandemi

Jumat 26 Februari 2021 | 11:19
Pengajian menarik cara MTA

Pengajian Menarik Cara MTA

Jumat 26 Februari 2021 | 10:29
Muhammadiyah HST Bangun Rumah untuk Non-Muslim

Muhammadiyah HST Bangun Rumah untuk Non-Muslim

Jumat 26 Februari 2021 | 09:40
Gerakan Santri Bermasker

Gerakan Santri Bermasker Dicanangkan Gubernur Jatim

Jumat 26 Februari 2021 | 09:35
Siswa Berlian School ‘Kunjungi’ Kebun UISI

Siswa Berlian School ‘Kunjungi’ Kebun UISI

Jumat 26 Februari 2021 | 09:07

Milad PWMU.CO

Maklumat dan Putusnya Urat Takut Umat ditulis Bekti Sawiji, Mahasiswa S3 Universitas Negeri Islam (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Milad PWMU.CO

Kaget Gaya Komunikasi Admin PWMU.CO

Jumat 26 Februari 2021 | 06:07
122

Bekti Sawiji penulis Kaget Gaya Komunikasi Admin PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Kaget Gaya Komunikasi Admin PWMU.CO, tulisan yang membocorkan percakapan yang tidak...

Read more
Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Kamis 25 Februari 2021 | 13:07
240
Wawancara dengan Buya Syafii Ma'arif adalah salah satu kenangan tak terlupakan kontributor Malang Uzlifah. Ada juga kenangan bersama Haedar Nashir, Emha Ainun Nadjib.

Wawancara dengan Buya yang Tak Terlupakan

Minggu 22 Maret 2020 | 06:32
965
Sakit pun masih menulis berita. Itulah pengalaman kontributor Gresik Estu Rahayu. Kegiatannya sebagai guru dan aktivis Aisyiyah memang ketat. Tapi bisa menyiasatinya.

Sakit pun Masih Menulis Berita

Kamis 19 Maret 2020 | 11:33
466
Empat Tahun Sekolah Menulis. Pemeo ‘menulis itu sulit’ ternyata tidak benar. Setidaknya dibuktikannya. Ratusan penulis berhasil lahir dari rahimnya.

Empat Tahun Sekolah Menulis PWMU.CO

Rabu 18 Maret 2020 | 05:58
528

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    247171 shares
    Share 98868 Tweet 61793
  • Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

    4798 shares
    Share 1919 Tweet 1200
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    2187 shares
    Share 875 Tweet 547
  • Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

    3867 shares
    Share 1547 Tweet 967
  • Zainuddin Maliki: Dua Kekuatan Ini Bahayakan Indonesia

    710 shares
    Share 284 Tweet 178
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    1647 shares
    Share 659 Tweet 412
  • Beruntung, Orang yang Terzalimi

    387 shares
    Share 155 Tweet 97
  • Ucapan Buzzer Menyakitkan Rakyat Aceh

    356 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Pendiri Zoom Kaya Raya saat Pandemi

    331 shares
    Share 132 Tweet 83
  • Toko Muhammadiyah Rungkut Dilaunching

    244 shares
    Share 98 Tweet 61
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In