PWMU.CO– Puisi duka cita disusun Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas untuk mengekspresikan kehilangan atas meninggalnya CEO PT Kelola Mina Laut Ir Mohammad Nadjikh, Jumat (17/4/2020).
Puisi duka cita empat baik itu berisi kenangan dia bersama Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah. Anwar Abbas adalah ketua yang membidangi masalah ekonomi.
Mohammad Nadjikh adikku.
Gemetar lututku mendengar kepergianmu.
Aku tidak mengira engkau akan pergi secepat itu
Tapi Tuhan ternyata berkehendak lain sehingga Dia panggil engkau terlebih dahulu.
Engkau orang baik
Dan semua orang tahu akan itu
Saya yakin seyakin-yakinnya Tuhan sayang dengan dirimu sehingga engkau dipanggilnya di kala wabah sedang menderu.
Selamat jalan adikku, syahid untukmu atas semua perjuanganmu,
janji itu akan dapat olehmu.
Sebagai kakak aku berdoa,
semoga semua kesalahan dan dosamu diampuniNya
Dan nanti di hari akhirat engkau dimasukkanNya ke dalam surgaNya.
Yang menjadi harapan dan dambaan kita semua.
Lokomotif Bisnis Persyarikatan
Anwar Abbas mengatakan, merasa sangat berduka dan benar-benar merasa kehilangan dengan kepergian Mohammad Nadjikh. ”Beliau kader persyarikatan yang terbaik dan tangguh serta ulet terutama dalam bidang ekonomi dan bisnis,” katanya dihubungi malam ini.
Menurutnya, banyak jasa yang telah diperbuat dan dilakukan terutama dalam menggerakkan sektor ekonomi dan bisnis di kalangan organisasi dan anggota Muhammadiyah.
”Boleh dikatakan beliau tokoh yang telah menjadi lokomotif dan inspirator bagi organisasi dan banyak orang untuk secara terjun ke dalam dunia bisnis. Beliau telah berhasil menampakkan prestasinya dalam bidang tersebut,” tandasnya.
Dijelaskan, Nadjikh dengan PT KML dikenal sebagai eksportir ikan laut ke Jepang, Eropa dan Amerika. Majalah Forbes Indonesia dan media lain pernah menulis keberhasilannya dari bisnisnya itu. ”Mudah-mudahan langkah dan usahanya ini dapat ditiru dan dilanjutkan oleh para generasi muda yang lain,” tuturnya.
Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan, langsung kaget mendengar berita duka itu. “Saya kaget mendapat berita kewafatan almarhum Mohammad Nadjikh. Terasa tiba-tiba. Tapi keimanan mengajarkan ajal adalah prerogatif Allah swt,” kata Din Syamsuddin.
Menurut dia, kepergian almarhum merupakan kehilangan bagi Muhammadiyah dan umat Islam. Karena terjadi di tengah perekonomian warga Muhammadiyah dan umat Islam yang sedang diupayakan kebangkitannya. ”Semoga almarhum memperoleh husnul khatimah,” tandasnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Mohammad Nadjikh.
”Moga husnul khatimah, seluruh kebaikannya diberi balasan berlipat ganda, seluruh dosanya diampuni, keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Allah,” ujarnya.
Sumbangan terbesar almarhum bagi Muhammadiyah, sambung dia, adalah tampilnya sebagai pengusaha sukses yang berangkat dari nol. ”Ini adalah teladan berusaha yang gigih. Stimulan yang diberikan adalah penggerak penting bagi jihad ekonomi Muhammadiyah,” tegasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto