PWMU.CO – Jika mencermati dunia pendidikan, di Malang sebenarnya ada 2 tokoh pendidikan yang punya lafal panggilan sama: “Muhajir”. Satunya Prof Muhadjir (pakai dj) Effendy yang sekarang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Sementara satunya lagi adalah M. Muhajir MA (j biasa), yang kini menjabat Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) di Malang.
Kesamaan dalam pelafalan nama ini memang seringkali memunculkan peristiwa lucu di balik keberhasilan karier keduanya. Berulangkali kiriman ucapan selamat, bahkan hingga kue, bertukar alamat. Ucapan yang sebenarnya ditujukan kepada Muhajir, bisa jadi meluncur ke alamat rumah Muhadjir. Begitu juga sebaliknya, ada juga kiriman yang sebenarnya ditujukan untuk Muhadjir tapi mendarat di rumah Muhajir.
(Baca juga: Setelah Hampir Sebulan, Akhirnya Mendikbud Bisa Mampir ke Kampung Kelahiran. Begini Sambutan Masyarakat)
“Pak, ini ada kiriman kue untuk Sampean (Anda, red) yang datang ke alamat rumah saya. Saya makan, ya,” begitu salah satu telphon Muhadjir kepada Muhajir meminta izin ketika ada kiriman yang salah alamat. Maklum, saat itu Muhajir masih bertugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Den Haag Belanda, sementara kiriman kue ada di Malang.
Kelucuan juga terjadi ketika Muhajir diangkat sebagai Kepala P4TK di Malang. Dari sekian karangan bunga ucapan selamat untuk Muhajir, ada saja yang justru harus diterima Muhadjir. “Sampean yang dilantik, saya yang dapat ucapan selamat,” begitu seloroh Muhadjir kepada Muhajir.
(Baca juga: Cerita di Balik Pengangkatan Mendikbud Muhadjir Effendy yang Serba Mendadak dan Sangat Rahasia dan Inilah Program Andalan Mendikbud Baru, Prof Muhadjir Effendy)
Dan, kesempatan bagi Muhajir untuk membalas kelakar ini akhirnya tiba ketika Muhadjir dilantik sebagai Mendikbud akhir Juli lalu (27/7). “Sampean yang dilantik, saya yang dapat ucapan selamat,” gantian kata Muhajir kepada Muhadjir ketika ada karangan bunga ucapan selamat untuk Muhadjir yang gantian salah alamat ke rumah Muhajir.
Hmm, ada-ada saja. Hanya memberi ucapan selamat saja masih salah orang dan alamat. (abqaraya)