PWMU.CO – Kunci sukses adalah pembelajar sepanjang masa (long life education) dalam situasi apapun termasuk saat Pandemi Covid-19 ini melanda.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Gresik Dr H Moh Qosim MSI saat memberikan pembelajaran daring (dalam jaringan) di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas), Kamis (16/4/20).
Berdasarkan Surat Edaran dari Gubernur Jawa Timur nomor 420/2438/101.1/2020 tentang masa bekerja dan belajar dari rumah yang semula hingga tanggal 21 April 2020 diperpanjang kembali hingga 1 Juni 2020.
Surat tersebut dikeluarkan tanggal 16 April 2020. Hal ini menjadi tantangan bagi guru dan orangtua untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik dan enjoy learn (menyenangkan) sehingga siswa tidak mengalami kebosanan selama belajar di rumah.
“Maka jangan lelah dan tidak ada kata berhenti dalam belajar meskipun dalam suasana yang serba sulit seperti pandemi Covid-19 saat ini,” kata Qosim memotivasi 62 siswa yang mengikuti video conference.
Menurutnya, pembelajar sejati tidak pernah berhenti dalam memotivasi dirinya meng-update wawasan dan meningkatkan kualitas keilmuannya.
Dia menjelaskan, salah satu kunci kesuksesan seseorang terletak pada ilmu pengetahuannya. Dengan ilmu pengetahuan seseorang akan dapat meraih apapun termasuk kebahagiaan dunia dan akherat.
Lalu, lanjutnya, mengutip hadits yang diriwiyatkan oleh Bukhari yang berbunyi, “Man aradadunya fa’alaihi bil’ilmi, man aradal akhirata fa’alaihi bil’ilmi, wa man aradahuma fa’alaihi bil’ilmi.”
Artinya, Barang siapa yang ingin kebahagiaan hidup di dunia harus dengan ilmu, barangsiapa yang ingin kebahagiaan hidup di akhirat dengan ilmu. dan barangsiapa yang hidup bahagia di dunia dan akhirat haruslah dengan ilmu pula.
6 Kunci Sukses Meraih Ilmu
Secara daring dari ruang kerjanya, Qosim menyampaikan 6 kunci sukses dalam meraih ilmu pengetahuan.
Pertama, dzakain (cerdas). Seseorang dapat cerdas, bila banyak membaca baik ayat-ayat qauliyah (firman Allah dalam kitab suci al-Quran) maupun ayat kauniyah (informasi dari benda atau kejadian yang ada di alam ini).
Ayat-ayat kauniah seperti informasi tentang Virus Corona, penyebaran pandemik Covid-19, informasi kesehatan, keadaan bumi dan aktivitasnya saat ini, merupakan pengetahuan dari ayat-ayat kauniyah lainnya.
“Dengan membaca, maka jendela akan terbuka dan cakrawala berpikir akan semakin luas sehingga persoalan kehidupan akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya,” terangnya.
Kedua, khirsin (senang dalam belajar). Pada suasana pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh melalui kelas-kelas virtual ini maka guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang fun learning (menyenangkan).
Begitu pula siswanya, meski belajarnya secara mandiri maka selayaknya memiliki kemauan dan semangat belajar sehingga tetap bisa enjoy learn.
Ketiga, istikbarin (sabar). Dalam proses menuntut ilmu, pastinya tidak bisa terlepas dari gangguan dan rintangan. Maka kesabaran menjadi salah satu ujian yang Allah hadirkan untuk mengawal kesuksesan seseorang.
Keempat, bulghatun, membutuhkan biaya. Para orangtua memiliki tanggung jawab dalam pembiayaan sekolah. Memfasilitasi media belajar dan memastikan putra dan putrinya sehat jasmani dan rohani untuk bisa belajar dengan baik
Kelima, tuli zamani (panjang masanya). Proses menuntut ilmu yang menjadikan seseorang cerdas membutuh ketekunan dalam waktu yang lama.
Qosim pun kembali mengutip kalimat mutiara, “Uthlubul i’lmi minal mahdi ilal lahdi.” Artinya carilah ilmu mulai dari lahir hingga masuk kembali ke liang lahat.”
Patuh Protokol Kesehatan
Selain itu, orang nomor dua di Kabupaten Gresik ini juga berpesan agar siswa Spemdalas tetap hormat dan patuh terhadap orangtua dan guru, serta kepatuhan terhadap imbauan physical distancing dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagaimana arahan pemerintah.
Termasuk, sambungnya, tetap terbiasa menjalankan pembiasaan al-Islam dan beribadah di rumah sebagaimana arahan dari para ulama.
Kepatuhan terhadap guru dan orangtua akan mempermudah masuknya cahaya ilmu kedalam pikiran seseorang.
“Ketika anak tidak bisa patuh terhadap guru, maka ia harus siap menjadi bodoh,” pengingatnya kepada semua audien.
Sama halnya dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang semakin cepat di negara Indonesia ini. Bila seseorang tidak patuh terhadap panduan protokoler kesehatan, patuh terhadap kebijakan pemerintah dan dokter maka ia harus siap untuk sakit.
Kepatuhan aturan dan petunjuk dari guru menjadi kunci keenam dalam kesuksesan menuntut ilmu pengetahuan yakni Irsyadi ustdzin (patuh terhadap guru).
Pembelajaran daring bersama Wabup menyapa ini tidak hanya diikuti siswa Spemdalas. Turut hadir pula secara online orangtua, guru, karyawan, dan beberapa pejabat pemkab, kominfo, dan dinas pendidikan Kabupaten Gresik. Sejumlah 62 partisipan yang dalam pembelajaran daring dengan tema Bumi, Bagaimana Kabarmu? ini.
Kegiatan ini memperoleh respon positif dari siswa. Salah satunya dari Salwa Syarifah Shihab. Ia merasa mendapatkan suntikan motivasi dan wawasan baru usai pembelajaran daring bersama Ustdzah Emi Dwi Wijayanti SPd dan Wagub Gresik.
“Senang juga bisa belajar bersama orang penting di Gresik, makin semangat dan makin yakin tetap di rumah saja,” katanya. (*)
Penulis Anis Shofatun. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.