Sebagai gambaran, Benjeng merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Dari Gresik berjarak sekitar 35 km ke arah selatan. Dari Surabaya, dengan akses yang lebih lancar berjarak sekitar 40 km. Sebagian besar penduduknya bertani dan berdagang. Muhammadiyah sendiri masuk ke wilayah ini sudah puluhan tahun lalu. Konon, di masa G30S/PKI tahun 1965 lalu, kabarnya Muhammadiyah sudah ada di daerah ini. Sampai saat ini, dari 30 desa di Kecamatan Benjeng, Muhammadiyah mampu mendirikan Pimpinan Ranting di 14 desa. “Insya Allah dengan semangat yang ditunjukkan teman-teman Angkatan Mudah Muhammadiyah (AMM) saat ini, kami yakin syiar Muhammadiyah bakal makin luas,” yakin ustad muda ini.
AMM Benjeng saat ini sedang menggeliat. Pembelian dua mobil elf digagas kalangan muda yang kemudian dituangkan dalam pembentukan Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) tahun 2014 lalu. Pembentukan Lazismu UPZ Benjeng memang sedikit agak unik. Dimana gerakan dimulai dulu baru organisasinya dibentuk.
Awalnya, saat pengurus PCM Benjeng dan AMM bersilaturahmi ke kediaman Bapak H Bisri Ilyas salah satu pengusaha Muhammadiyah. Sepulang dari sana, dalam perjalanan terbetik untuk bisa memiliki mobil tersendiri. Selain bisa untuk menunjang mobilitas Persyarikatan, mobil ini juga di-akadkan untuk antar jemput siswa Perguruan Muhammadiyah Benjeng.
Diskusi ini kemudian ditindakkanjuti dengan silaturahmi dan konsultasi ke Bapak Marindra, salah satu penasehat Muhammadiyah Cabang GKB Gresik. Selama ini, beliau memberi perhatian penuh pada gerakan Muhammadiyah di Gresik dan di cabang-cabang. Ide pengadaan mobil ini dilontarkan. Respon beliau cukup bagus dan menantang untuk segera direalisasikan. Soal dana? Nggak perlu khawatir. Beliau siap menggaransi mencarikan.
baca lanjutan di hal 3