PWMU.CO – Sebagai salah satu bentuk penguatan peran Muhammadiyah dalam mencegah muncul dan merebaknya kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Surabaya, Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur bersama dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah(UM) Surabaya yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) membentuk satuan tugas (Satgas) perlindungan anak dan perempuan.
Deklarasi Satgas perlindungan anak dan perempuan itu sendiri disaksikan secara langsung oleh tokoh masyarakat Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya. Setelah acara deklarasi, puluhan warga yang hadir memadati Aula Gereja Jl Lebak Jaya Surabaya, Selasa (23/8), dengan antusiasme tinggi mengikuti pembekalan yang diberikan langsung oleh Ketua LDK PWM Jatim Muhammad Arifin.
(Baca: Eks PSK Jadi Tercerahkan dengan Ngaji Bersama Muhammadiyah dan Dakwah Khusus Muhammadiyah Jatim dalam Pencegahan Terorisme)
Kepada Satgas yang baru saja dideklarasikan, Arifin memberikan pesan agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan kepedulian itu, sedikit banyak mampu mengurangi terjadinya kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Khusunya kasus pelecehan seksual dan human teraficking yang kini marak terjadi.
Lanjut Arifin juga memberikan bekal berupa pemahaman dan wawasan seputar bahaya dari penyalahgunaan narkoba dan hiv-aids. Selainitu juga diterangkan tentang pengaruh negatif dari kemudahan akses internet yang tampa batas.
”Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kualitas generasi muda penting untuk terus digugah. Karena masa depan bangsa ini di tangan mereka. Mari kita jauhkan generasi mudah dari bahaya dari penyalahgunaan narkoba dan hiv-aids, serta pengaruh negatif dari internet,” ajaknya. (ar/aan)