PWMU.CO – PDA Madiun bergerak turun tangan lawan Tuberculosis (TBC) dan Covid-19. Caranya memberi santunan kepada keluarga pasien TBC yang kurang mampu dan masyarakat tedampak Covid-19, Selasa (28/4/2020)
Menurut Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Madiun Hj Retno Hartiningsih, kegiatan tersebut dilakukan bersama Lazismu, Kantor Layanan Lazismu RSI Siti Aisyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun.
“Kami memberikan santunan berupa paket sembako kepada keluarga pasien TBC yang kurang mampu dan masyarakat tedampak Covid-19 bertahap mulai tanggal 22 April lalu,” tuturnya.
Gencar Sosialisasi
Selain itu, PDA Madiun juga bekerja sama dengan Lembaga Penyiaran Negara Radio Republik Indonesia (RRI) Madiun untuk sosialisasi.
“Kegiatan ini sebagai upaya penyadaran masyarakat akan bahaya TBC dan Covid-19,” jelas Retno.
Hal ini, menurutnya, didasari karena masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa TBC masih menjadi pembunuh infeksius mematikan di dunia.
Setiap tahun, imbuhnya, lebih dari 4000 orang meninggal karena TBC dan hampir 30.000 orang sakit TBC.
Maka menurutnya, untuk mengakhiri TBC yang merupakan target global tahun 2030, diperlukan upaya bersama seluruh dunia dengan membuat komitmen kuat sebagaimana telah tercantum dalam UN High Level Meeting pada September 2018.
“Indonesia harus bergerak bersama dalam rangka melindungi dan menyelamatkan masyarakat,” tandasnya.
Jika hal itu dilakukan, imbuhnya, maka Indonesia dapat mengakhiri Covid-19 sesegera mungkin dan eliminasi TBC tahun 2030.
Untuk itu, ‘Aisyiyah menjalankan program TBC berbasis komunitas sejak 2003, bersama para kader, aktivis dan pegiat TBC.
“Kami mengharapkan semua pihak agar dapat terlibat aktif dan mengambil peran dalam upaya penanggulangan TBC dan melawan Covid-19, serta mereduksi stigma di masyarakat,” harapnya.
Retno juga mengucapkan terima kasih kepada SSR TB-HIV Care Aisyiyah Kota Madiun serta MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) yang telah bergerak bersama membantu meringankan beban pemerintah. (*)
Kontributor Arif Kurniawan Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni