PWMU.CO – Indonesia yang mayoritas Muslim pernah berpolemik tentang penggunaan jilbab sebagai bagian dari seragam polisi wanita (Polwan) yang beragama Islam. Kondisi terbalik justru terjadi di Skotlandia, negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan dan Katolik. Meski umat Islam sangat minoritas, kepolisian setempat justru mengizinkan jilbab sebagai seragam polwan Muslimah. Berikut laporan kontributor PWMU.CO, Unang Mulkhan, langsung dari Glasgow, Skotlandia.
Skotlandia sebagai bagian dari negara Inggris Raya, baru saja mengumumkan bahwa jilbab menjadi bagian dari seragam resmi polisi wanita Skotlandia (23/8). Pihak kepolisian Skotlandia beralasan peraturan baru ini diharapkan mendorong perempuan dari komunitas Muslim di Skotlandia untuk bergabung dan berkarir sebagai polisi wanita.
“Saya sangat senang untuk mengumumkan berita ini dan berharap dukungan dari komunitas Muslim, masyarakat luas, serta semua polisi dan staf,” kata kepala polisi Skotlandia, Phil Gormley, saat mengumumkan kebijakan yang pro keragaman. Seperti diketahui bahwa banyak masyarakat muslim Asia dan Afrika tinggal di Skotlandia, terutama dari muslim India dan Pakistan.
Gormley juga mengatakan keinginannya untuk meningkatkan jumlah polisi wanita kulit hitam dan Asia di posisi senior. “Hal ini untuk mencerminkan keberagaman dan memastikan bahwa polisi Skotlandia adalah wakil dari masyarakat yang mereka layani,” tambah Gormley.
(Baca juga: Kisah Siswa Katholik yang Selamatkan Sekolah Muhammadiyah di Kutai Kartanegara dan Ketika Imam Masjid Muhammadiyah Membaca Qunut)
Pengumuman tentang resminya jilbab sebagai salah satu model pakaian polisi wanita, disambut gembira oleh Asosiasi Polisi Muslim Skotlandia, “the Scottish senang kepolisian Skotlandia mengambil langkah-langkah produktif dalam rangka untuk memastikan bahwa asosiasi polisi muslim Skotlandia dipandang inklusif dan mewakili masyarakat yang beragam untuk melayani masyarakat Skotlandia,” kata ketua SPMA, Fahad Bashir.
“Ini akan mendorong lebih banyak perempuan dari latar belakang etnis Muslim dan minoritas untuk berkarir di kepolisian Skotlandia,” tambah Fahad. Sebagaimana diwartakan oleh Wikipedia, dari penduduk Skotlandia yang mengaku beragama, 65% di antaranya adalah beragama Kristen Protestan. Sementara yang mengaku sebagai penganut Katolik sekitar 19 %, Islam 0,9 %, dan sisanya adalah Yahudi, Hindu, dan Sikh.