PWMU.CO – Usia dini merupakan masa emas dalam membentuk moral anak. Maka dari itu, butuh tangan-tangan perempuan muda yang cerdas untuk mencetak generasi emas Indonesia di masa yang akan datang. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendi, M.Ap dalam perhelatan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (26/8).
Pada kesempatan itu, Muhadjir menitipkan kepada NA tentang peran intensifnya dalam hal mendidik anak usia dini dan dasar. Karena pangkal dari pendidikan moral adalah di usia-usia tersebut.
“Pada usia dini, anak-anak harus lebih banyak diberikan pelajaran tentang kejujuran, kedisiplinan kerjasama, tolong-menolong dan lain sebagainya. Pokoknya yang terkait dengan moralitas,” ujar Muhadjir.
(Baca: Inilah Contoh Bagaimana Proses Perkaderan Muhammadiyah Dimulai sejak Dini dan Haedar Nashir: Ketika Pendidikan Muhammadiyah Tidak Lagi Modern)
Permusyawaratan Nasional puteri Aisyiyah dan Muhammadiyah ini terselenggara dalam rangka untuk mengevaluasi, melakukan regenerasi dan merumuskan gerakan-gerakan perempuan muda yang berkemajuan untuk periodesasi 5 tahun ke depan.
Muktamar yang diikuti oleh perwakilan 34 wilayah se-Indonesia ini mengusung isu tentang “Ramah Perempuan dan Anak”. Tema tersebut diamgkat sebagai bentuk komitmen dan upaya Nasyiatul Aisyiyah untuk menegaskan identitas gerakannya, sebagai organisasi yang beranggotakan perempuan-perempuan muda dengan usia produktif yang komitmen bergelut di ranah perlindungan maupun pemberdayaan perempuan dan anak.
Selain Mendikbud Prof Muhadjir Effendi, M.Ap, pembukaan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah (NA) ini juga dihadiri langsung oleh ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir. Pada acara tersebut, kontingen PWNA Jawa Timur membawa sebanyak 67 peserta dan 585 penggembira. (ilmi)