Abdurrahim: Motivator unik wariskan ‘ilmu goblok’ pada murid-muridnya yang kini menjadi orang-orang sukses. Ada yang jadi guru besar dan CEO perusahaan konsultan ternama.
PWMU.CO – Pria asal Pekalongan ini dapat merealisasikan mimpi: bahwa suatu hari kejujuran bisa menjadi modal hidup. Lewat ketelatenannya, H Abdurrahim SH berhasil menggabungkan ilmu kejujuran dengan entrepreneur.
Ilmu gado-gado ini dijadikannya sebagai bahan ajar sekaligus dipraktikkan kepada “murid-muridnya”. Berawal dari uji coba, ilmu tersebut secara berlahan menjadi mapan, sehingga mengantarkan banyak murid asuhannya yang sukses.
Abdurrahim notaris beken yang dulu berkantor di Jalan Ambengan Surabaya ini memang manusia low profile. Berpandangan realistis pada kehidupan adalah cirinya. Tapi, tak seperti yang dibayangkan banyak orang, ternyata sosok Abdurrahim terlihat tegas.
Bila bertemu orang yang baru ia kenal, pasti langsung ditatap dalam-dalam saat bicara. Tidak jarang kata-kata goblog, stupid, dan ngawur terlontar sebagai “bumbu” yang sebenarnya memberi keyakinan pada lawan bicaranya.
Meski begitu, sebenarnya dia pria rendah hati dan apa adanya. Salah satu orang berpengaruh di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) itu tampak layaknya orang biasa. Bersahaja, tetapi justru berwibawa sebagai seorang motivator penting yang makin terpancar.
Ajarkan Hidup Realistis dan Poduktif
Pada kebanyakan tamu yang ingin sharing dengan pria ini, dia selalu membuka dialog dengan angka-angka. Misalnya soal pendapatan. Pertanyaanya langsung menohok. “Jika gaji Anda sebulan Rp 1,5 juta, maka apa yang Anda dapat lakukan dengan hidup agar kemudian hari bisa cukup?” tanyanya.
Ayah empat anak ini menjelaskan hidup harus dihitung realistis dan harus produktif. Dengan teori “ngawur-nya”, dia mampu menghasilkan murid-murid yang sukses di akademik maupun keluarga.
Dia menguasai benar makna manajemen, pemasaran, dan strategi hidup sukses secara mandiri. Poin terakhir itulah yang menjadi entry point dari gaya mendidik hidup mandiri murid-muridnya.
Ia mampu menjadi fenomena tersendiri bagi dunia motivasi hidup mandiri bagi muridnya sejak 1987. Dia menerapkan ilmu yang sedikit berbeda tentang bagaimana cara bertahan hidup secara produktif.
Dengan kondisi kehidupan yang semakin keras, prinsip kejujuran memang seringkali terabaikan. Atas dasar ini, Abdurrahim meracik sebuah formulasi bahwa kejujuran itu merupakan pilar utama yang akan menopang kesuksesan hidup seseorang.
Dia sering mengatakan, lebih baik jujur meskipun sakit bagimu dan bahkan bagi orang yang mendengarnya.
Motivator Unik
Di mata muridnya, sosok Pak Rahim—panggilan akrabnya—adalah manusia yang unik dan pendidik yang realistis. Ia berani mengkritik ide-ide motivator bisnis, bahkan manager perusahaan ternama sekalipun.
Budi Pahlawan, salah satu muridnya yang kini sukses menjadi notaris, mengaku bahwa Pak Rahim termasuk orang yang tak banyak berteori.
Ada kisah menarik tentang keberaniannya, saat Pak Rahim diundang pemilik koran terbesar di Jawa Timur untuk diminta sebagai konsultan selama tiga bulan.
Di hari pertama kerja, dia sudah membuat gaduh di bagian percetakan. Dia meminta satpam setempat untuk menimbang ulang gulungan kertas koran yang bertumpukan di lantai. Kontan saja, permintaan Pak Rahim ditolak oleh para pegawai karena memang biasanya tidak ditimbang.
Mendengar kegaduhan itu, pemilik perusahaan langsung turun mengecek. “Siapa yang bikin gaduh,” tanya sang bos.
“Saya,” jawab Pak Rahim sembari mengacungkan tangan.
Pemilik perusahaan langsung menghampirinya. “Apa maksud semua ini Him?” tanya pemilik koran itu.
“Maksud saya, gulungan kertas ini ditimbang ulang agar tahu bahwa kertas yang telah lama di lantai itu pasti membengkak, berat dan kempel (kumal). Ini akan menjadikan kualitas koran juga menurun,” terang Pak Rohim.
Mendengar jawaban Rohim, si pemilik koran itu pun langsung percaya.
Perkataan yang realistis ini kemudian menjadi ciri dan menjadikan dia mulai terkenal. Gaya mendidiknya sederhana, yakni dengan mengajarkan produktivitas hidup dan menghargai waktu.
Membantu Siapapun
Dia membantu siapa pun yang kesulitan dalam meneruskan jenjang karier, pendidikan, usaha atau keluarga. Asalkan mau menerima logikanya.
Misalnya, jika seorang dengan gaji Rp 1,5 juta per bulan, bagaimana bisa meneruskan sekolah dengan biaya sendiri. Dengan gaji tersebut seseorang dituntut mampu membagi gajinya untuk kebutuhan hidup dan harus ada lebihnya untuk membayar SPP.
Caranya, kita harus memaksa diri untuk menggali potensi sebisa mungkin selain keahlian kita dalam kerja. Bisa dengan berkhutbah, menulis buku, jualan es atau lainnya.
Setiap ada orang yang kelihatan mempunyai minat meneruskan pendidikan dan tidak mampu membayar, pasti menjadi sasarannya untuk diangkat sebagai murid.
Mereka harus jujur di hadapannya tentang keahlian apa yang dimiliki selain aktivitas pokok. Setelah tahu, barulah ilmu kejujuran akan dialirkan dengan motivasi mental mandiri, jengkal demi jengkal. Beberapa di antara muridnya yang kini berlahan menapaki kesuksesan adalah Guru Besar UINSA Surabaya Dr Biyanto, Dr Ahmad Nur Fuad, CEO SNF Consulting Iman Supriyono, atau Abdul Aziz Direktur Cakrawala.
Bahkan, di setiap ajaran baru tiba Abdurrahim tak sepi menerima tawaran untuk membantu 20 mahasiswa ITS yang tidak mampu membayar SPP.
Kisah gaya motivasi Abdurrahim juga sudah terbit dalam buku Guru Goblok Ketemu Murid Goblok karya Iman Supriyono.
Aktif di Majelis Wakaf Muhammadiyah
Abdurrahim bukan asli Surabaya. Dia lahir 13 Februari 1947 di Pekalongan. Bapaknya asli Pekalongan dan ibu Klaten. Sejak muda ia sudah terlihat semangat berorganisasi.
Tamat SMA, dia langsung masuk UGM pada 1972 dan bergabung di HMI sampai menjadi pengurus cabang. Karier akademisnya dia lanjutkan di UI dengan mengambil notaris pada 1973-1977.
Lalu, dia berangkat ke Surabaya dan tak lama kemudian ia mengabdi di Muhammadiyah sampai dipercaya sebagai Ketua Majelis Waqaf dan Zakat Infak Shadaqah Pimpinan Wlayah Muhammadiyah Jawa Timur 2000-2005, serta tim ahli pada majelis yang sama periode berikutnya.
Selain mengasuh dan mendidik dengan gaya kultural pada setiap murid interpreneurnya, ia juga aktif di jabatan formal yaitu kantor notaris dan marketing communication ITS.
Dia juga sukses membimbing anak-anaknya untuk tetap berjuang di jalan amar makruf nahi mungkar: berkhidmat membantu Muhammadiyah.
Pria yang dikenal ceplas-ceplos ini wafat pada 22 November 2011 dengan meninggalkan seorang istri Hartini SH dan empat orang anak: Dimyati SH; M. Ridwan ST; Wildan Aminuddin SH; dan Sofyan Sholihin SE. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.
Tulisan ini berudul asli Abdurrahim (1947-2011) Motivator Manusia Sukses. Dimuat ulang PWMU.CO atas izin Penerbit: Hikmah Press dari buku Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa TimurJilid II, Editor Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, dan MZ Abidin, Cetakan I: 2011.