PWMU.CO – Islam adalah agama luar biasa. Inilah pernyataan yang disampaikan Kusno MPdI di Podcast Ramadhan, Youtube UM Jember, Rabu (20/5/20).
Selain menyampaikan tentang keistimewaan agama Islam, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember juga berharap dalam perjalanan ibadah puasa kita sudah berada di ujung ini harus dilakukan muhasabah diri.
Selama Ramadhan berlangsung seberapa maksimal amal yang kita lakukan dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Seperti perintah wajib puasa yang sudah tertuang dalam al-Baqarah 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian shaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
Bertakwa pada hakikatnya kondisi jiwa manusia sebagaimana yang baru diciptakan oleh Allah SWT. “Karena sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan fitrah, suci, bersih, tidak bernoda dalam urusan dengan Tuhannya maupun dengan sesama,” ujarnya. “Sebagaimana sabda Nabi, ‘Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci.'”
Karena itu, menurutnya, menjadi tugas untuk setiap manusia yang memiliki kesadaran dan pengetahuan untuk bisa menjaga kesucian dan kehormatan dirinya. Caranya yaitu dengan meluruskan pandangan dan pemikirannya kepada agama Allah SWT.
Kusno menjelaskan firman Allah sudah jelas terdapat pada ar-Rum 30, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Islam Anugerah Luar Biasa
Kusno menjelaskan agama yang diberikan Allah berupa Islam adalah anugerah dan karunia yang luar biasa. Karena Islam menjaga kita dalam kesucian, kebersihan, kemuliaan, dan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Ketulusan dalam menjalankan agama Islam adalah cara untuk menjaga diri agar tidak terperosok dalam keburukan maupun kejahatan nafsu yang ada pada diri kita.
“Tak hanya itu, ketulusan dalam menjalankan agama islam juga akan menumbuhkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama,” ungkapnya. Hal yang bisa diterapkan pada bulan Ramadhan ini dengan cara mudah berbagi agar menyadari betul bahwa yang dipunya, hakikatnya adalah milik Allah SWT.
Dia mengungkapkan ketika seorang mukmin menjalankan ibadah dengan maksimal di bulan Ramadhan, maka akan mendapatkan kejernihan hati dan kedamaian jiwa sebagai sosok baru yang kembali ke fitrah.
“Jika hati dan jiwa sudah bersih, maka setiap mengerjakan hal baik hati kita akan merasa tenang sampai kembali ke hadapan-Nya,” tandasnya. (*)
Penulis Disa Yulistian. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.