PWMU.CO – Berawal dari keraguan akan isi Kitab Injil, gadis muda asal Kota Surabaya, Sicilia Mediana Retno akhirnya memutuskan untuk masuk Agama Islam. Pada hari Sabtu (3/9) pukul 13.00, di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Sidoarjo, dia mengucap dua kalimat syahadat yang dipandu oleh Ketua PDM Sidoarjo Masyhud SM.
Sicilia Mediana Retno merupakan anak dari pasangan beda agama. Ibunya adalah seorang muslimah. Sementara ayahnya pemeluk Agama Katolik yang taat. Sudah lama orang tua Retno memutuskan untuk bercerai. Sejak perpisahan itu, Sicilia kemudian tinggal bersama ayahnya di Surabaya. Sedangkan ibunya kembali ke kota asalnya, Balikpapan.
Karena tinggal bersama ayahnya, maka tidak heran jika ajaran Katolik cukup kental memengaruhi dirinya. Jadi sebelum mengucapkan ikrar Islam, Sicilia adalah pemeluk Agama Katolik.
(Baca: Kisah Calon Pendeta Maria Sugiyarti yang Akhirnya Dapat Hidayah Masuk Islam dan Kisah Islamnya Firanda dan Bimbingan Ibu-Ibu Aisyiyah)
Sebagai seorang pengikut Katolik yang taat, Sicilia sangat giat belajar Al-Kitab. Dia intens membuka Injil untuk memperdalam keyakinannya. Namun semakin lama mendalami Al-Kitab, Sicilia mengaku bahwa dirinya malah merasakan banyak kejanggalan dalam Injil.
”Tampaknya, dia lancar dalam mencari dalil-dalil di Al-Kitab. Artinya, keyakinannya akan ajaran Katolik sangat kuat. Ini mungkin pengaruh dari ayahnya. Tapi, lama-lama dia mulai mendapat hidayah. Semakin intens belajar Al-Kitab, dia semakin meragukannya,” kata PDM Sidoarjo Masyhud SM.
Masyhud mengatakan, awal pertemuannya dengan perempuan yang kerja di Bank BCA ini terjadi pada hari Jum’at (2/9) sekitar pukul 12.30. Sicilia yang ingin mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang Agama Islam, berinisiatif menemui Masyhud.
”Saya memang dikenal sebagai Pembina muallaf. Baik di Jakarta, Surabaya dan sekitarnya, bahkan juga di Balikpapan. Jadi, dia tahu saya dari situ. Akhirnya dia mendatangi saya untuk tahu lebih jauh soal Islam,” terang Masyhud.
(Baca: Tanpa Polemik seperti Indonesia, Negara Barat-Kristen Ini Izinkan Polwan Muslimah Berjilbab dan Cerita Sekolah Muhammadiyah di Daerah Non-Muslim)
Kesempatan itu pun tidak disia-siakan oleh Masyhud. Dia segera membeberkan isi-isi Al-Kitab yang dirasa mengandung kejanggalan. Masyhud juga tak lupa memberikan pengetahuan tentang Islam dan Al-Qur’an. Setelah diberikan pemahaman, akhirnya Sicilia pun perlahan-lahan mulai mendapatkan pencerahan tentang kebenaran Islam.
”Karena dia sebelumnya sudah banyak belajar Injil, jadi saya suruh buka saja Al-Kitabnya. Lalu, saya tunjukkan sejumlah ayat dalam Injil yang isinya meragukan,” katanya saat dihubungi PWMU.CO melalui telepon selularnya.
Esok harinya (3/9), pukul 10.30, Sicilia mendatangi Kantor PDM Sidoarjo yang sebelumya memang sudah ada perjanjian pertemuan dengan Masyhud. Dengan mengenakan kerudung hitam yang dipadu jaket berwarna merah muda, kedatangan Sicilia langsung disambut hangat oleh sejumlah Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Sidoarjo.
Kemudian, pada pukul 13.00 di hari yang sama, Retno pun mengucapkan dua kalimat syahadat. Pengucapan ikrar tersebut dibimbing oleh Masyhud SM di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Sidoarjo. Momen sakral itu disaksikan oleh dua aktivis Muhammadiyah dari sekretariat PDM, serta sejumlah pengurus PDA dan NA Sidoarjo. (ilmi)