• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Otak Buaya, Penyakit Penulis Pemula

Sabtu 23 Mei 2020 | 05:22
in Kolom
0
191
SHARES
195
VIEWS
Otak Buaya, Penyakit Penulis Pemula kolom oleh Ichwan Arif, Guru SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, penulis buku Merawat Singa Kreatif.
Ilustrasi freepik.com

Otak Buaya, Penyakit Penulis Pemula kolom oleh Ichwan Arif, Guru SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, penulis buku Merawat Singa Kreatif.

PWMU.CO – Otak buaya bisa menjadi batu sandungan pertama bagi yang ingin memulai menulis. Bukan hanya akan melemahkan semangat saat memulai berkarya, otak ini akan menjadi virus mematikan.

Ibarat tubuh, imun kita sudah mulai digerogoti dari dalam tanpa disadari. Atau, seperti mau perang, strategi sudah terbaca musuh. Alih-alih mau menang, kalah pasti terjadi.

Mengutip detik.com otak buaya disebut juga croc brain kependekan dari crocodile brain. Menurut dokter bedah saraf Roslan Yusni Hasan dari Tahir Neuroscience Center RS Mayapada, otak buaya adalah bagian yang lebih dulu berkembang dibanding neocortex pada manusia.

Jika neocortex memungkinkan manusia menggunakan akal untuk bertindak, maka otak buaya bekerja secara emosional bukan rasional. Sistem kerja otak buaya ini juga dianggap paling bertanggung jawab atas mudahnya penyebaran kabar miring (hoax).

Dalam kesimpulan saya, otak buaya adalah pikiran negatif yang lahir dari dalam diri. Karakter pesimis sebelum memulai beraktivitas itulah wujudnya dari otak buaya ini. Optimis yang seharusnya muncul terkalahkan secara tiba-tiba.

Karakter malas, malu, takut, ragu-ragu, minder, ogah-ogahan, merinding, bahkan tidak percaya diri adalah wujudnya. Kata-kata itu bisa mem-bully diri sehingga karakter optimis yang seharusnya menjadi imun diri akan hilang.

Mem-bully diri sendiri inilah yang menjadi virus mematikan dibandingkan faktor yang datang dari luar. Mereka tidak berwujud tetapi bisa dirasakan dengan cepat dan ampuh. Tanpa sadar sadar, kebiasaan mem-bully ini sering kita lakukan sendiri.

Maka, akan muncul karakter kecemasan. Cemas mau melangkah, cemas mau berkarya, cemas mau tampil, bahkan cemas mau menorehkan ide-ide kita dalam sebuah tulisan.

Baca Juga:  Spemdalas Sambut Mahasiswa Afghanistan dengan Nasi Krawu

Inilah yang dinamakan otak buaya. Otak yang penuh sifat pesimis, yang bisa memunculkan kecemasan. Inilah supertrap (jebakan) yang bisa memasukkan kita dalam jurang kegelapan, kegagalan terus-menerus.

Dalam menulis, otak buaya inilah yang sering membuat penulis terhenti tiba-tiba di tengah jalan. Karya tidak jadi, atau takut untuk menuangkan ide gagasannya kembali.

Tidak Punya Waktu

Ini adalah penyakit klasik bagi penulis. Kadangkala penyakit ini datang dengan cepat, secara terstruktur ketika tangan ingin menulis. Alih-alih mau memegang pena atau membuka laptop. Memandangnya saja sudah tidak nafsu duluan.

Setelah itu, muncul alibi yang muncul dalam otak kita, “Aku tidak punya waktu luang untuk menulis.”

Menulis, awalnya, memang perlu dipaksa sehingga waktu itu bisa bersahabat. Bukan sebaliknya, waktu yang mendekat.

Kita semua memiliki waktu, tinggal bagaimana bisa mempergunakan dengan tepat dan cepat. Jangan sampai waktu sudah ada, tapi yang menjalankan masih ogah-ogahan saja.

Kadang juga, muncul pemikiran lain. “Nanti saja. Malam nanti aku akan menulis ketika semua sudah tidur.” Otak udang itu sudah berwujud ‘nanti’. Inilah indikasi pekerjaan terus ditunda dan ditunda. Hanya memiliki peluang sangat kecil bisa direalisasikan.

Kata-kata ‘nanti saja’ atau ‘malam nanti saja’ rasa-rasanya akan kalah dengan aktivitas lain dan rasa kantuk yang menyerbu pelupuk mata kita.

Malu Dikatakan Tulisan Jelek

Bagaimana mungkin orang bisa menilai tulisan berkualitas atau tidak kalau kita belum menulis. Mereka tidak bisa memberikan penilaian kalau tulisan itu belum berwujud.

Inilah letak masalahnya. Otak buaya sudah berwujud kecemasan terlebih dahulu. Cemas inilah yang akan mematikan ide dan gagasan yang sebenarnya bisa dikeluarkan, bisa ditulis.

Baca Juga:  Virus Corona Jadi Perhatian Spemdalas

Malu dikatakan tulisan jelek itu akan membunuh motivasi. Dia akan terus menjebak niatan menulis. Setiap kali memulai, setiap kali menuliskan kalimat, keragu-raguan itu terus membayang. Yang ada adalah tulisan kita tidak pernah selesai atau mandek di tengah jalan.

Penulis yang sudah memiliki nama besar pun dulunya seperti itu. Bedanya adalah mereka bisa mengalahkan otak buaya dengan baik. Dia berhasil menajemeni dengan maksimal sehingga muncullah motivasi mematikan bully yang muncul dari pikiran sendiri.

Rumusnya, mulailah dengan prasangka baik. Yakinlah bahwa tulisan yang kita tuangkan tersebut memiliki nilai guna. Kuatkan diri supaya energi dalam setiap jari-jari bisa lancar dalam menyelesaikan karya.

Otak buaya itu akan kalah dengan sikap optimis. Malu dikatakan tulisan jelek, harus kita buang jauh-jauh. Hadirkan status diri, ‘kita bisa’, sehingga inilah yang akan melancarkan proses kreatif dalam menulis.

Takut Dikritik Pembaca

Besi itu bisa dikalahkan dengan karatnya. Kita hanya bisa dikalahkan dengan perasaan-perasaan yang muncul dari dalam diri. Inilah yang dinamakan rasa pesimis. Orang sehebat apapun akan terjungkal manakala rasa pesimis itu ada dalam otaknya.

Kita bisa sukses salah satunya berkat dari kritikan orang. Inilah sebuah penilaian. Dari proses ini kita akan mengetahui kelemahan-kelemahan tulisan kita.

Maka, muncullah jiwa mengevaluasi, memperbaiki. Nah, kalau kita bisa melewati fase ini, perbaikan-perbaikan dalam bertumbuh lebih baik, lebih super bisa kita lakukan.

Tanamkan pola pikir, kritik tulisan saya habis-habisan, sedetail-detailnya. Kata, kalimat, tanda baca, struktur, ide dasar, sistematis penyajiannya, bangunan paragrafnya, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Spemdalas Raih Prestasi Matematika Internasional

Setelah itu, gunakan prinsip, “Setelah itu, tulisan saya akan lebih baik.” Inilah langkah untuk menghentikan pergerakan otak buaya yang sering menyerang kita secara tiba-tiba, serangan fajar.

Hanya orang yang takut dikritik, karyanya tidak akan pernah mentas jadi lebih baik. Maka, mintalah kritikan sehingga itu menjadi proses pendewasaan karya sekaligus pendewasaan pola pikir kita.

Strategi Kalahkan Otak Buaya

Strategi yang cospleng melangalahkan otak buaya adalah pertama, meningkatkan imun optimis. Mulailah dari diri bahwa waktu itu banyak. Waktu akan bersahabat kalau kita bisa menjalani dengan baik.

Sisihkan waktu, rancang dengan baik, sehingga waktu yang hanya 30 menit, 1 jam atau lebih bisa lebih berkualitas untuk berkarya. Jangan sampai punya waktu lebih tapi tidak memiliki kualitas.

Kedua, malu itu bisa dilawan dengan rasa percaya diri. Ini sangat penting yang harus dimunculkan. Orang yang percaya diri, maka dalam dalam dirinya ada aliran optimis. “Semua orang pernha merasakan jatuh atau gagal. Tapi yang jadi pemenang adalah bukan berapa kali gagal, tetapi berapa kali dia bangkit.”

Tidak perlu malu. Menulis saja. Orang-orang yang malu itu adalah orang-orang yang tidak pernah menulis.

Ketiga, menulislah sesuai dengan passion. Langkah ini bisa menjadikan tulisan berkualitas. Aliran inilah akan menjadi kekuatan yang bisa mengalahkan ketakutan. Bertumbuh dengan kritikan akan membesarkan hati. Kita tidak akan kerdil dari kritikan. Malah kritikan itu akan menjadi pupuk yang menghijaukan daun-daun dan akar tulisan.

Semangat untuk mengalahkan otak buaya. Kita tunggu, karya kita akan bisa lebih baik dan lebih baik. Selamat mencoba dan berkarya! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Croc BrainIchwan ArifMerawat Singa KreatifOtak BuayaSpemdalas
Share76SendTweet48

Related Posts

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini
Kabar

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
163
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini
Kabar

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
1.4k
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah
Kabar

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
904
Karena Tak Ada yang Jualan Waktu di Lapak Online
Kabar

Karena Tak Ada yang Jualan Waktu di Lapak Online

Sabtu 9 Januari 2021 | 16:19
477
Virus Berbahaya saat Memulai Menulis
Kabar

Virus Berbahaya saat Memulai Menulis

Rabu 30 Desember 2020 | 06:10
146
SD Berlian Adakan Latihan Menulis
Kabar

SD Berlian Adakan Latihan Menulis

Selasa 29 Desember 2020 | 10:08
84
Next Post
Dianjurkan shalat Id di rumah bersama keluarga. Jika ngotot di masjid, jamaah tertular Corona maka takmir bisa tertuduh pembunuhan.

Jamaah Tertular Corona, Takmir Bisa Tertuduh Pembunuhan

Prof Dr Zainuddin Maliki MSi menyalurkan 1000 APD ke delapan rumah sakit di Gresik dan Lamongan, Selasa (19/5/20).

Prof Zainuddin Salurkan 1000 APD ke RS Gresik-Lamongan

Kajian Ramadhan cinta Smamda menghadirkan Nur Cholis Huda MSi. Penulis buku Di Hatiku Ada Kamu itu bertausyiah secara online, Selasa (19/5/20).

Smamda Gelar Kajian Cinta

Tanam Puasa Panen Sabar dan Tawakal ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.

Tanam Puasa Panen Sabar dan Tawakal

Merayakan Idul Fitri dalam Kesunyian ditulis oleh Biyanto Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel; Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Merayakan Idul Fitri dalam Kesunyian

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
295

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
796

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
233

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
395

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58
Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    13492 shares
    Share 5397 Tweet 3373
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6356 shares
    Share 2542 Tweet 1589
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4358 shares
    Share 1743 Tweet 1090
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5725 shares
    Share 2290 Tweet 1431
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4469 shares
    Share 1788 Tweet 1117
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5251 shares
    Share 2100 Tweet 1313
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3217 shares
    Share 1287 Tweet 804
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2530 shares
    Share 1012 Tweet 633
  • Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

    1389 shares
    Share 556 Tweet 347
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4130 shares
    Share 1652 Tweet 1033
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama