Hoki dan kerja keras adalah kunci mencapai sukses bukan semata-mata nasib baik. Keberuntungan adalah dividen dari kerja keras makin kerja keras, makin beruntung kita.
PWMU.CO–Luck is a dividend of sweat. The more you sweat, the luckier you get.
Keberuntungan adalah dividen dari kerja keras, makin kerja keras, makin beruntung kita.
Ray Kroc, pemilik McDonald
“Dia itu jadi CEO karena nasibnya baik.”
“Kok bisa ya dia jadi presiden. Bagus bener nasibnya.”
“Apa hebatnya penceramah itu, cuma modal ‘jamaah-jamaah’ begitu.”
“Ya mesti dapat promosi, menjilat terus.”
“Apes dia itu, bisnisnya habis karena Corona.”
“Saya ini cuma hoki saja kok.”
Kata-kata begini sering sekali kita dengar. Benarkah? Mungkin ada benarnya, tapi tidak mungkin 100 persen benar. Tidak mungkin seseorang dipilih para pemegang saham menjadi CEO hanya gara-gara nasibnya baik. Mungkin memang pas kandidat lainnya, kurang kuat. Tapi achievement dia untuk menjadi orang kuat dari sekian orang lemah, merupakan prestasi tersendiri.
Tidak mungkin Donald Trump, Habibie, SBY, Gus Dur, Jokowi bisa jadi presiden jika sebelumnya tidak sukses menaiki dari satu tangga ke tangga berikutnya.
Tidak mungkin seorang penceramah bisa bertahan begitu lama di TV, kalau tidak punya kelebihan lainnya. Alangkah naifnya rating TV dikorbankan dengan menghadirkan pembicara sembarangan. Keluwesan dia untuk mengikuti kemauan TV sebagai industri, juga termasuk kelebihan.
Tidak mungkin seseorang dipromosikan hanya karena 100 persen faktor menjilat. Menjilat dari kaki sampai ujung rambut pun, tidak mungkin dipromosikan jika tidak punya kelebihan apa-apa.
Apes bangkrut karena Corona? Tepatkah pakai kata apes? Bukankah seorang entrepreneur hebat, pandai melakukan switching terhadap disrupsi apa pun? Atau setidaknya sudah mengamankan “telurnya” di berbagai keranjang lainnya?
Cuma hoki? Berkali-kali kita mendengar miliarder yang rendah hati berkata begini. Tidak mungkin 100 persen benar. Hoki memang ada, tapi tidak mungkin datang kepada orang yang tidak siap didatanginya.
“Gold medals are made out of sweat, blood and tears and effort in the gym everyday,” kata Gabby Douglas, atlet senam Amerika keturunan Afrika peraih medali emas Olimpiade 2012. ”Medali-medali emas hanya bisa diperoleh dari keringat, darah, dan air mata, dan latihan keras di gym tiap hari.
Sekali lagi: kerja keras, darah, dan air mata. Bukan nasib baik, hoki, maupun apes. (*)
Penulis Ali Murtadlo Editor Sugeng Purwanto