
PWMU.CO – Din: Pancasila Jangan Disapih dari Islam. Sebab ada nilai-nilai Islam yang terkandung di dalam Pancasila.
Demikian pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Din Syamsuddin pada PWMU.CO Senin (1/6/2020) saat peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh hari ini.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015 itu meminta agar agama dan Pancasila tidak saling dipertentangkan.
“Pancasila mengandung nilai-nilai Islam, maka jangan disapih dari Islam. Dengan agama Negara Pancasila akan tegak, tanpa agama ia jadi retak,” ucapnya.
Penguasa Sekarang Pro 1 Juni
Mengenai hari lahir Pancasila Din menyarankan agar tidak perlu diperdebatkan karena hanya akan menghabiskan waktu. “Saya mengira ketentuan tentang hal itu akan sangat tergantung kepada rezim yang berkuasa,” ujarnya.
Din Syamsuddin menyampaikan, penguasa sekarang kebetulan pro 1 Juni. “Nanti kalau rezim berganti maka hari lahir Pancasila mungkin saja berganti,” ujarnya.
Namun yang jelas, sambung dia, bagi saya, Pancasila sebagai Dasar Negara resmi disetujui pada 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI.
Menurut dia, rumusan Pancasila sebelumnya, dengan segala variasinya—-termasuk usulan Bung Karno justru berbeda redaksi dan urutan dengan Pancasila sekarang—merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Pancasila resmi 18 Agustus 1945.
Kepada mereka yang gencar mengklaim diri sebagai pancasilais, Din Syamsuddin mengingatkan pengakuan itu hanya bisa dibuktikan dengan perbuatan, bukan sebatas ucapan yang selesai di bibir.
“Pancasila adalah untuk dilakukan, bukan sekadar diucapkan. Apalagi diklaim sepihak. Sayang ucap dan laku jauh berjarak,” sindir dia. (*)
Penulid/Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post