PWMU.CO – Pesan rindu bersekolah siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang Gresik disampaikan dalam video berdurai 2 menit 57 detik.
Meskipun bukan tugas atau tagihan nilai, siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Muhammad Abid Aqila kelas I Mentari ini tetap meminta mamanya untuk mengirimkan pesan video melalui aplikasi WhattAps ke wali kelas Nur Aini SPd.
Selasa (2/6/20) Nur Ainy menerima pesan video itu yang dikirim Ira Kusumawatipun orangtua Abid—sapaan akrabnya. “Penasaran, segera saya download, eh (tenyata) video Abid,” ujarnya.
Abid menyampaikan keluh kesah pada mamanya akan kejenuhannya belum bisa masuk sekolah akibat pandemi Covid-19. ”Ma, Abid bosan di rumah, kapan sih sekolah lagi?“ rengeknya.
Sang mama memutar otak untuk mengurangi kebosanan putranya. “Kalau biasanya diajak bermain di rumah atau halaman rumah dia tidak mau lagi karena sudah hampir dua bulan dia alami,” ucapnya.
Akhirnya Ira—sapaanya—menemukan ide cemerlang. Diajaknya sang putra untuk menggambar kisah saat sekolah. Abid mulai melupakan kebosanannya sembari menggoreskan crayon atau pensil warna di gambar yang sudah dibuat mamanya.
Keesokan harinya aktivitas itu kembali ingin diulanginya, hingga menemukan gagasan untuk merangkai gambar-gambar itu dalam cerita yang mereka alami saat pandemi Covid-19 ini.
”Sayang kalau gambar-gambar ini tak terdokumentasikan. Saya pun membuat video ini sekalian buat kenang-kenangan nanti saat Corona pergi,” paparnya.
Kerinduan Bersekolah
Nur Aini mengungkapkan melalui aplikasi pengelolah gambar dan video, orangtua Abid berhasil membuat video berjudul Kerinduan dengan durasi 2 menit 57 detik.
“Ada 19 gambar yang dibuatnya bersama Abid. Gambar pertama menampilkan judul dari video, 4 gambar berikutnya menggambarkan asyik dan serunya belajar sambil bermain di SD Almadany,” ungkapnya.
Nur Aini menjelaskan, slide video berikutnya berisi gambaran saat Corona datang, berbagai kebiasaan berubah bekerja, belajar dan beribadah di rumah hingga kebiasaan -kebiasaan baru untuk mencegah penularan ini. Maka, muncul tim medis yang berjibaku merawat korban virus ini sebagai pahlawan baru di tengah pandemik ini.
Kejutan dimunculkan di slide berikutnya. Gambar yang menunjukkan pahlawan bagi siswa tetaplah ustadz-ustadzahnya yang di sekolah yang tetap bekerja di rumah dengan menyapa, memberikan materi, memberikan tugas secara online menyisipkan pelayanan terbaik di tengah kesibukan di rumah.
“Di bagian terakhir, video itu menampilkan gambar kerinduan untuk segera belajar dan bermain di SD Almadany serta doa agar virus ini segera pergi,” tandasnya. (*)
Penulis Mahfudz Efendi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.