• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Jalan Berliku Menjadi Muhammadiyah

Jumat 5 Juni 2020 | 10:24
in Kolom
0
1.6k
SHARES
1.6k
VIEWS
Jalan Berliku Menjadi Muhammadiyah ditulis oleh Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam UMM. Juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan AIK Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Prof Syamsul Arifin penulis Jalan Berliku Menjadi Muhammadiyah (sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Jalan Berliku Menjadi Muhammadiyah ditulis oleh Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam UMM. Juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan AIK Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PWMU.CO – Becoming Muhammadiyah, menjadi Muhammadiyah, lalu di mana posisinya dalam survei sebagaimana disampaikan oleh Pak Roy—sapaan akrab Rohman Budijanto, redaktur senior Jawa Pos.

Dia menyampaikan itu pada refleksi sebuah acara yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, di Hotel Kapal Garden, Sengkaling, Malang Januari 2020.

Telah menjadi suatu common sense bahwa Islam memang beragam karena disebabkan antara lain keragaman pemahaman dan penghayatan terhadap Islam oleh pemeluknya.

Salah satu buku yang ditulis oleh John L. Esposito sebenarnya berjudul, Islam: The Straight Path. Tetapi Paramadina, Jakarta, menerbitkan dalam versi bahasa Indonesia dengan judul utama yang berbeda dari versi aslinya dalam bahasa Inggris, menjadi Islam Warna-Warni. Dengan memberi judul seperti itu, Paramadina ingin menggiring pembaca pada pemahaman terhadap keragaman (diversity) Islam.

Survei Kualitas Umat Islam Indonesia

Pak Roy dalam refleksinya itu, menceritakan kembali informasi yang diterima melalui WhatsApp tentang keragaman kualitas umat Islam di Indonesia.

“Orang Islam Indonesia yang rutin shalat lima waktu hanya 24,9 persen, yang rutin shalat lima waktu berjamaah 5 persen, yang shalat bolong-bolong 57 persen. Menariknya yang rutin ikut tahlilan 83 persen. Sementara yang ikut maulidan 90 persen,” kutip Pak Roy.

Rupanya informasi tersebut berawal dari Ahmadie Taha yang mengingatkan saya pada penerjemah kitab Mukaddimah karya Ibnu Khaldun. Saya mengetahui muasal informasi tersebut setelah Pak Roy meneruskan WhatsApp yang diterimanya ke saya pada malam itu.

Pada bagian atas informasi itu, tertulis nama Ahmadie Thaha. Dari terusan WhatsApp Pak Roy itu, saya menjadi tahu asal-muasal sumber informasi yang dirujuk Ahmadie Taha, yaitu buku Wajah Muslim Indonesia.

Siapa Ahmadie Taha? Kalau memang benar dugaan saya, Ahmadie Taha tentu bukan orang ecek-ecek. Dia memiliki rekam jejak yang kuat di bidang kepenulisan karena pernah meniti sebagai wartawan koran nasional.

Baca Juga:  LK PWM Jatim Gelar Dai Exchange ke PCIM Arab Saudi

Dan yang patut diapresiasi tentu kualitas terjemahannya terhadap Kitab Muladdimah itu yang berasal dari terjemahan pula dari Franz Rosenthal yang bertajuk The Muqaddimah: An Introduction to History— yang juga saya koleksi di samping versi terjemahan Ahmadie Taha.

Dan karena Pak Roy wartawan senior yang juga doktor bidang hukum dari Unair Surabaya, ditambah militansi dan loyalitasnya kepada Muhammadiyah, tentu dengan caranya yang rileks, casual, tetapi teflektif, dia sangat hati-hati dalam menerima informasi. Sebagaimana juga kehati-hati saya dalam menerima informasi terutama yang tersebar melalui WhatsApp.

Becoming Muhammadiyah

Kata Pak Roy di bagian refleksinya itu, “Muhammadiyah harus memiliki daya jangkau dan daya rangkul kepada mereka yang di luar 5 persen dan 24 persen.”

Hanya masalahnya, lanjut Pak Roy, Muhammadiyah kurang memiliki kosa kata dakwah yang lebih dimengerti oleh meraka yang ada di akar rumput.

Dengan mengatakan demikian, Pak Roy ingin menggugah kesadaran peserta Rapat Kerja Bersama agar dakwah Muhammadiyah lebih mengakar dengan kosa kata yang mudah dipahami. Rapat itu diikuti oleh pimpinan dan anggota Lembaga Kerjasama (LK)—di mana saya sebagai ketua— Lemba Informasi dan Komunikasi; Lembaga Pengembangan Cabang-Ranting; dan Majelis Pendidikan Kader.

Harapan Pak Roy, mereka tidak hanya lebih serius dalam mempraktikkan Islam. Tapi bagus pula kalau kemudian menaruh ketertarikan dan bahkan menjadi bagian dari Muhammadiyah.

Pak Roy telah menyinggung proses menjadi Muhammadiyah atau becoming Muhammadiyah. Suatu frase yang mengingatkan saya pada buku, Becoming Muhammadiyah: Autobiografi Gerakan Kaum Islam Berkemajuan.

Menjadi Muslim—dan dengan demikian menjadi Muhammadiyah (becoming Muhammadiyah)—tidak selalu menempuh jalan linear. Misalnya pengaruh keluarga terutama orangtua. Tidak sedikit yang melalui proses konversi setelah menempuh pencarian yang panjang dan berliku.

Baca Juga:  Enam Rambu Menulis News in Depth Menurut Senior Editor Jawa Pos

Pengalaman Menjadi Muhammadiyah

Proses saya yang pada gilirannya memasuki Muhammadiyah, misalnya, tidak berlangsung tiba-tiba. Konversi saya dipengaruhi oleh perjumpaan dan dialog dengan beberapa kawan dan dosen terutama Pak Malik Fadjar.

Juga karena bacaan antara lain buku Pergolakan Pemikiran Islam: Catatan Harian Ahmad Wahib. Maka jelang rampungnya studi sarjana, bolehlah saya disebut sebagai Muhammadiyah, tetapi sebatas state of mind.

Pergumulan yang pernah saya alami, tentu belum seberapa bila dibandingkan dengan pengalaman Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, atau yang lebih akrab dengan sapaan Din Syamsuddin, Ketua Umum Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015.

Cobalah baca buku, Din Syamsuddin: Dari Sumbawa untuk Dunia, yang diterbitkan Mizan tahun 2017. Pada sub bab, Pergulatan Pikir Memilih Muhammadiyah, Din bercerita dengan begitu lugas pergulatannya hingga kemudian konversi kepada Muhammadiyah.

Padahal, ditulis dalam buku itu, Din pernah memimpin IPNU Cabang Sumbawa serta digembleng sebagai kader NU. Ditambahkan pula pada sub bab itu, orangtua Din, terutama ayahnya yang tokoh NU mengharap Din aktif di NU sembari menyelesaikan kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat.

Akhirnya, masih menurut buku itu, pilihan Din jatuh pada IMM yang dinilai bisa menjadi laboratorium kepemimpinan. “Jadi keikutsertaan saya dalam berorganisasi di Muhammadiyah bukan karena ikut-ikutan. Itu pakai pergulatan pemikiran yang tidak mudah, bahkan keras,” kenang Din seperti ditulis dalam buku yang saya beli di Kinokuniya, Jakarta.

Baca Juga:  Buku dan Etos Penulisnya: Catatan Kekaguman Seorang Profesor pada Penulis Buku yang Fokus Berkarya

Jalan Berliku yang Menggetarkan

Memang, jalan berliku menjadi Muhammadiyah, becoming Muhammadiyah. “Ada yang sangat rasional dan akademis, tetapi ada juga yang sangat romantis dan sentimentil,” tulis Hajriyanto Y. Thohari pada bagian Prolog buku Becoming Muhammadiyah.

Saya serahkan kepada pembaca esai ini, bagaimana menilai proses becoming Muhammadiyah salah seorang kawan saya yang menjadi anggota LK di PWM Jawa Timur.

Diminta bergabung di lembaga baru itu, sejak 2016, saya tidak bertanya ihwal kemuhammadiyahannya kawan saya ini. Yang saya tahu, kawan saya ini aktivis salah satu organisasi kemahasiswaan Islam di UIN Maliki, Malang.

Saya tertarik pada state of mind-nya semenjak saya berkawan dengannya. Karena itu, ketika diminta bergabung dengan LK PWM Jatim, kawan saya ini segera menyanggupinya. Dan inilah pengakuannya yang mengharukan, “Mas, keluarga saya, istri dan ketiga anak saya, siap di-Muhammadiyah-kan.”

Saya mengalami vibrasi dengan ucapan kawan saya ini, yang juga dosen senior di salah satu PTN di Malang. Kawan saya yang lain bercerita begini, “Saya sebenarnya masih belajar di Muhamnadiyah ini,” Kawan tersebut yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu PTN, tetapi di Surabaya.

Dua kawan saya itu, karena berprofesi sebagai dosen, tetapi bukan karena faktor ini saja, saya perhatikan keduanya juga memiliki daya rambah keilmuan yang melintasi mazhab, bahkan juga agama.

Maka tidak perlulah saya kepada mereka berbicara seperti mengajari mereka tentang militansi dan “loyalitas tanpa batas” kepada Muhammadiyah. Dengan gaya mereka yang rileks, kasual, dan mungkin juga mereka dipertanyakan oleh lingkungan terdekatnya jika ihwal keterlibatannya di Muhammadiyah diketahui.

Mereka telah mewujudkan ungkapan perenial Ahmad Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Ahmad WahibAhmadie ThahaBecoming MuhammadiyahJohn L. EspositoPergolakan Pemikiran IslamProf Syamsul ArifinRohman Budijanto
Share630SendTweet394

Related Posts

Universitas Muhammadiyah Papua Dicanangkan, 90 Persen Mahasiswanya Nonmuslim
Headline

Universitas Muhammadiyah Papua Dicanangkan, 90 Persen Mahasiswanya Nonmuslim

Jumat 27 November 2020 | 08:35
3.8k
Lewat Politik Luas Luwes, Bertebaran Jariyah Malik Fadjar
Kabar

Lewat Politik Luas Luwes, Bertebaran Jariyah Malik Fadjar

Selasa 8 September 2020 | 22:10
1k
Mau Lapor Profesor, Malah Mandikan Jenazah Prof Malik
Kabar

Mau Lapor Profesor, Malah Mandikan Jenazah Prof Malik

Selasa 8 September 2020 | 21:33
6.5k
Menko PMK: Sulit Cari Orang seperti Pak Malik
Kabar

Menko PMK: Sulit Cari Orang seperti Pak Malik

Selasa 8 September 2020 | 20:54
199
Pak Lardi, Perginya Profesor Substansial Ditulis oleh Prof Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam; Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan AIK UMM.
Kolom

Pak Lardi, Perginya Profesor Substansial

Minggu 26 Juli 2020 | 22:28
989
Jalan Berliku Menjadi Muhammadiyah ditulis oleh Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam UMM. Juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan AIK Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kolom

Jangan Tersandera Dikotomi Ilmu

Minggu 28 Juni 2020 | 13:50
266
Next Post
Kisah Dramatik Dokter Terinfeksi Covid-19 dituturkan oleh dr Husnul Millati, Kepala IGD RSUD Dolopo Kabupaten Madiun.

Kisah Dramatik Dokter Terinfeksi Covid-19

Spemdalas Catat Sejarah Wisuda Virtual

Spemdalas Catat Sejarah Wisuda Virtual

Ini Kompetensi dan Peluang Apoteker

Ini Kompetensi dan Peluang Apoteker

Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah kelahiran Pamekasan, Madura.

Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan

Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Kado Pahit Ultah, Panen Covid

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
307

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
802

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
236

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
396

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    21389 shares
    Share 8556 Tweet 5347
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6362 shares
    Share 2545 Tweet 1591
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    4670 shares
    Share 1868 Tweet 1168
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4554 shares
    Share 1822 Tweet 1139
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5729 shares
    Share 2292 Tweet 1432
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4473 shares
    Share 1789 Tweet 1118
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5254 shares
    Share 2102 Tweet 1314
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3230 shares
    Share 1292 Tweet 808
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2535 shares
    Share 1014 Tweet 634
  • Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

    1410 shares
    Share 564 Tweet 353
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama