PWMU.CO – Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang kesehatan kini bertambah satu lagi. Setelah Praklinik Pratama Aisyiyah di Dusun Bendo Kapas, Desa Dukuhklopo, Peterongan, Jombang diresmikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Siti Dalilah Candrawati, Kamis (8/9).
Candra usai meresmikan AUMKes menyampaikan, rasa syukur dan apresiasinya, karena di Kecamatan Peterongan, Jombang yang notabene merupakan basis dari Nadlotul Ulama (NU) ini terlebih dulu berdiri Cabang Aisyiyah dan sangat aktif. Bahkan Aisyiyah menjadi pionir pendirian AUMKes Praklinik Pratama Aisyiyah yang berasal dari wakaf Hermin. Selain itu, Candra juga memberikan apresiasi kepada Aisyiyah Jombang yang dengan getol menggerakkan penanggulangan penyakit TB melalui gerakan TBcare.
(Baca: Pendirian Cabang Muhammadiyah Ini Pernah Diejek Hanya Dihadiri Kodok dan Ketua PWM Jatim Launching MBS Jetis)
”Alhamdulillah. Semangat Ibu-ibu Aisyiyah memang luar bisa. Karena mereka dapat lebih dulu mendirikan cabang. Padahal, para Ibu ini memiliki tanggung jawab yang luar biasa di rumah. Namun semangat mereka berjuang untuk menggairahkan dakwah patut di apresiasi, khususnya dalam bidang kesehatan,” katanya.
Acara peresmian AUMKes ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Sulthon Amien yang didaulat untuk memberikan tausiyah. Sulthon memulai tausiyahnya dengan membaca Alquran surat An-Nahl ayat 18. Sulthon menjelaskan nikmat Allah Swt begitu amat luasnya. Sehingga sebagai manusia, kita tidak mungkin bisa menghitungnya.
(Baca juga: Masjid Kiai Dahlan saat Bertetirah di Pasuruan yang Sudah Berubah dan Dirikan Supermarket, PDM Batu Lakukan Studi Banding)
”Bayangkan saja, jika ada indra kita yang sakit. Misalnya mata kita. Jika ingin sehat kembali, maka membutuhkan biaya yang tidak terhitung banyak. Singkat cerita, kita tidak mungkin bisa menghitung nikmat Allah Swt. Dan Nikmat yang paling utama itu adalah kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut Sulthon mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan. Terutama makanan yang kita makan itu harus sehat dan ‘halalan thoyyiban’. ”Insya Allah, kalau makanan yang kita makan diperoleh dari cara yang halal, akan juga baik untuk kesehatan tubuh kita,” imbuhnya. (fathur/aan)