• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gaya Manajemen Blangkon ala PLN

Sabtu 13 Juni 2020 | 16:24
in Kolom
0
308
SHARES
314
VIEWS
Ilustrasi gaya manajemen blangkon ala PLN. (foto intisari)
Ilustrasi gaya manajemen blangkon ala PLN. (foto intisari)

PWMU.CO-Gaya manajemen blangkon ala PLN adalah jawaban terjadinya heboh tagihan listrik bengkak yang meledak di bulan Juni. Semua orang mengeluhkan tagihannya naik hingga dua kali lipat. Jumlah keluhan pelanggan atas kenaikan rekening ini sudah mencapai 65.785 laporan.

Wabah corona menjadi alasan. Seperti katakan Dirut PLN Zulkifli Zaini. Selama berlangsungnya PSBB, PLN tidak melakukan pencatatan meter. Tagihan bulan April menggunakan perhitungan rata-rata pemakaian tiga bulan sebelumnya.

Penggunaan rata-rata tiga bulan ini, dikatakan, menjadi standar pencatatan di seluruh dunia ketika petugas tidak dapat melakukan pencatatan meter.

Kemudian, pada bulan April baru 47 persen petugas PLN melakukan pencatatan meter untuk tagihan bulan Mei karena masih ada PSBB di beberapa daerah.

”Bulan Mei hampir 100 persen dari pelanggan didatangi pencatat meter untuk rekening bulan Juni. Tagihan rekening bulan Juni merupakan tagihan riil ditambah dengan selisih pemakaian bulan sebelumnya, yang dicatat menggunakan rata-rata tiga bulan sebelumnya,” tuturnya.

Baca Juga:  Perjanjian Hudaibiyah, di Balik Kecewa Ada Kemenangan Besar

Ternyata selisih pemakaian yang belum tercatat bulan sebelumnya itu besar seiring dengan kenaikan konsumsi listrik selama masa pandemi harus bekerja dan belajar di rumah. Lengkaplah sudah penderitaan pelanggan dengan tagihan yang di-tumplek-bleg di bulan ini.

Efek Mbendol Mburi

Itulah yang disebut manajemen blangkon. Mbendol mburi. Awalnya tenang-tenang saja, di belakang hari dipukul dengan masalah besar. Yang mengagetkan. Seperti bendolan blangkon yang mengganjal di belakang kepala.

Sebenarnya praktik manajemen blangkon ini sudah lama diterapkan PLN. Alasannya keterbatasan petugas pencatat meter. Lalu pilih gampangnya saja. Main pukul rata pemakaian listrik seperti bulan sebelumnya. Kadang tagihan meter melebihi angkanya.

Saya beberapa kali mengalami. Kalau pelanggan komplain, baru diselesaikan. Caranya, tagihan bulan berikutnya dinolkan angkanya. Pelanggan hanya ditagih biaya beban dan Pajak Penerangan Jalan Umum. Sampai pemakaian listrik sesuai angka di meteran.

Baca Juga:  Baiat Aqabah, Begini Sejarahnya

Kalau pelanggan tak komplain, maka kesalahan penghitungan jalan terus hingga tagihan listrik membengkak besar mbendol mburi menghantam kepala berkali-kali.       

Kali ini heboh karena terjadi kepada semua pelanggan di seluruh pelosok negeri. Naiknya 100 persen bahkan ada yang lebih. Tapi bagaimana pun cara pelanggan berkeluh kesah, PLN tetap menang. Tagihan itu harus tetap dibayar. Tidak ada pilihan lain. Sebab listrik masih monopoli PLN. Kalau tak mau bayar, listrik di rumah bakal diputus.

Sebenarnya PLN harus mau bersusah payah mencari rumus cara penghitungan rata-rata yang bisa mendekati pemakaian listrik pelanggan sehingga efek mbendol mburi dapat dihilangkan. Misalnya dengan mempertimbangkan faktor naik dan turunnya konsumsi listrik.

Tagihan bulan Juni ini sepertinya PLN tak memperhitungkan dampak tagihan itu bagi pelanggannya. Dampak besarnya kenaikan yang 100 persen, dan masa sulit duit di masa covid. Mungkin PLN sendiri juga kaget setelah mendapat reaksi serentak di seluruh negeri dari pelanggan yang menggeruduk kantornya.

Baca Juga:  Fatwa Tarjih Serukan Banyak Infak Atasi Wabah Covid 19

Akhiri Monopoli Listrik

Solusi lain untuk menyelesaikan ini adalah mengakhiri monopoli listrik dari PLN. Harus ada yang memulai membangun energi listrik baru seperti listrik tenaga surya untuk rumah tangga.

Kalau saja ada perusahaan yang bisa menyediakan perangkat listrik surya yang praktis dan ekonomi dijamin banyak orang akan beralih ke listrik surya.

Penerangan jalan umum, lampu traffic light, dan lampu penerangan jalan tol sudah memakai panel surya untuk energinya. Jika ini bisa dikembangkan untuk kebutuhan rumah pasti bakal laku. Mungkin biaya awal besar tapi pengeluaran per bulan bisa lebih murah.

Suatu saat pasti bisa ditemukan cara mengakhiri monopoli listrik ini. Buktinya monopoli telepon oleh Telkom berangsur habis setelah munculnya handphone. Dulu waktu telepon dikuasai Telkom, pelanggan menurut saja aturan dan tarif yang dibuat perusahaan ini. Setelah handphone dan SIM card makin murah, pelanggan telepon rumah satu per satu meninggalkannya. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: Dirut PLNMbendol mburiPLNPSBBSugeng PurwantoTagihan listrik
Share123SendTweet77

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
368
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
11.1k
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
214
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
19.2k
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
419
Indikator pemerintah kuat
Kolom

Indikator Pemerintah Kuat Bukan Bubarkan Ormas

Kamis 31 Desember 2020 | 09:01
531
Next Post
Classmeeting SDMM, Tetap Kreatif dari Rumah

Classmeeting SDMM, Tetap Kreatif dari Rumah

Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Jujur Nomor Satu

MCCC Kota Kediri Tebar Paket Sayuran

MCCC Kota Kediri Tebar Paket Sayuran

Tidak Mau Ikut Aturan Tak Usah Berorganisasi

Tidak Mau Ikut Aturan Tak Usah Berorganisasi

Masjid itu tempat suci, tidak mungkin terpapar Covid-19. Itulah salah satu alasan mereka yang membuka masjid di masa pandemi.

Masjid dan Objektivitas Covid-19

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
395

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
857

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
271

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
432

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Wakaf uang

Wakaf Uang Menurut Muhammadiyah

Kamis 28 Januari 2021 | 21:01
Kopwan Padi Berseri PCA Brondong Raih Penghargaan

Kopwan Padi Berseri PCA Brondong Raih Penghargaan

Kamis 28 Januari 2021 | 20:13
Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.

Tuhan: Ia, Dia, atau Beliau?

Kamis 28 Januari 2021 | 15:36
Sentra IT di Playgroup Tunas Aisyiyah berlangsung menarik dan seru, Rabu (27/1/21). Kegiatan sentra IT berbeda dengan pembelajaran biasanya

Sentra IT di Playgroup Tunas Aisyiyah, Seru!

Kamis 28 Januari 2021 | 12:54
Muhammadiyah dan Amal Usaha Demo

Muhammadiyah dan Amal Usaha Demo

Kamis 28 Januari 2021 | 12:18
Kisah Sukarno Terpesona KH Ahmad Dahlan oleh M. Anwar Djaelani, peminat biografi tokoh-tokoh Muslim.

Kisah Sukarno Terpesona KH Ahmad Dahlan

Kamis 28 Januari 2021 | 11:29
Siswi Matsmunam Ini Kembali Ukir Prestasi

Siswi Matsmunam Ini Kembali Ukir Prestasi

Kamis 28 Januari 2021 | 09:29
153 warga Cina

153 Warga Cina yang Sakti

Kamis 28 Januari 2021 | 06:57
Podcast Jembermu Solusi Dakwah Era Pandemi

Podcast Jembermu Solusi Dakwah Era Pandemi

Rabu 27 Januari 2021 | 21:59
Dua pidato Jokowi

Dua Pidato Jokowi yang Kontradiktif

Rabu 27 Januari 2021 | 21:51

Berita Populer Hari Ini

  • Trisila muncul dalam RUU HIP tanda Pancasila belum selesai. Foto Abdul Mu'ti.

    Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

    33441 shares
    Share 13376 Tweet 8360
  • Kisah Sukarno Terpesona KH Ahmad Dahlan

    8479 shares
    Share 3392 Tweet 2120
  • 153 Warga Cina yang Sakti

    1994 shares
    Share 798 Tweet 499
  • Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

    1749 shares
    Share 700 Tweet 437
  • Dua Pidato Jokowi yang Kontradiktif

    1721 shares
    Share 688 Tweet 430
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    22827 shares
    Share 9131 Tweet 5707
  • Wakaf Uang Menurut Muhammadiyah

    503 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    1651 shares
    Share 660 Tweet 413
  • Muhammadiyah dan Amal Usaha Demo

    289 shares
    Share 116 Tweet 72
  • Jipolmu Lamongan Baksos Banjir Kalitengah

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama