PWMU.CO – Muhammadiyah sambut akreditasi era digital disampaikan Prof Dr H Baedhowi MSi dalam Webinar Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah #6, Ahad (21/6/20).
Dalam webinar yang mengangkat tema Paradigma Baru Akreditasi Sekolah/Madrasah di Era Digital, Bagaimana Kesiapan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah? Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Baedhowi MSi sebagai pemantik mengungkapkan untuk menyambut akreditasi era digital pendidikan bermutu menjadi keharusan.
Dalam webinar yang juga dihadiri Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr H Abdul Mu’ti MEd sebagai pemantik, Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Toni Toharudin SSi MSc PhD, pembicara inti Sekretaris BAN S/M Dr H Maskuri MEd dan juga anggota BAN S/M Muhammad Sayuti MEd PhD dengan Host HR Alpa Amirrachman MPhil PhD itu, Baedhowi mengungkapkan pendidikan bermutu untuk sekolah/madrasah Muhammadiyah harus sesuai dengan harapan masyarakat.
“Tidak sekadar tingkatkan jumlah siswa dan memperbaiki gedung semata, tetapi mutu atau kualitas harus terus dijaga,” ujarnya.
Baedhowi menjelaskan untuk mencapai pendidikan bermutu, harus ada upaya yang dilakukan pihak sekolah/madrasah sesuai dengan visi pengembangan pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah bahwa berkembangnya fungsi pendidikan.
Pendidikan Muhammadiyah bermutu, menurutnya, harus tetap berbasis al-Islam dan Kemuhammadiyaan yang holistik, integritas, bertata kelola baik, berdaya saing tinggi dan berkeunggulan.
Dua Upaya Menjadikan Pendidikan Bermutu
Prof Baedhowi mengungkapkan ada dua upaya yang harus dipersiapkan sekolah/madrasah Muhammadiyah dalam menyambut akreditasi era digital.
Pertama, standar-standar mutu harus dicapai secara intrenal oleh pihak sekolah. Mereka harus melakukan asesment berbagai kegiatan ujian yang hasilnya berkualitas, transparan, berdaya saing, dan akuntabel.
Kedua, penjaminan mutu, baik yang dilakukan internal maupun eksternal pemerintah yaitu Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM).
Di era pandemi ini, lanjutnya, sekolah/madrasah Muhammadiyah harus menyiapkan diri, baik guru maupun institusi sekolah dengan pelaksanaan akreditasi secara digital.
“Ini tantangan besar bagi sekolah/madrasah Muhammadiyah, terutama pembelajaran dari metode tatap muka ke pembelajaran digital. Dari proses luring (luar jaringan) ke daring (dalam jaringan),” tegasnya.
Baedhowi mengungkapkan untuk bisa mencapai standar mutu pendidikan, mau tak mau kualitas pendidikan harus dijaga dan ditingkatkan.
Menjaga kualitas, jelasnya, dengan tetap memperhatikan kualitas pendidikan bagi peserta didik untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi atau pekerjaaan.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah tetap sesuai dengan harapan masyarakat,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.