Kreativitas Bisnis di Tengah Wabah ditulis oleh Fathurrohim Syuhadi, Ketua Muhammadiyah Covid Command Center (MCCC) Babat, Lamongan.
PWMU.CO – Pandemi Covid-19 telah memporakporandakan tatanan bangsa. Dampak sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan transportasi sangat terasa. Semua sektor hampir lumpuh.
Di bidang ekonomi produksi dan distribusi nyaris lumpuh. Ketahanan pangan sangat mengkwatirkan. Daya beli masyarakat menurun dratis.
Kreativitas Bisnis
Masyarakat kelas bawah, khususnya para buruh, petani tadah hujan, dan pedagang kaki lima sangat merasakan dampaknya. Tidak sedikit dijumpai keluarga miskin yang kadang tidak dapat makan. Mereka mempunyai waktu dan tenaga untuk bekerja, tapi lapangan kerja tidak ada.
Dalam suasana yang tidak menentu kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini berakhir, muncullah jiwa-jiwa enterpreneurship yang sangat kreatif. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan strata sosial. Tentu ini sangat menggembirakan.
Bisnis makanan siap saji dihadirkan dari rumah-rumah. Banyak pekerja terdampak atau pebisnis yang beralih ke sektor ini. Mereka memasarkan produknya di medsos secara online.
Kreativitas dalam membuat olahan makanan sangat beragam. Mulai dari makanan ringan, sayur-mayur, ikan siap saji, hingga aneka minuman. Mereka mendayagunakan keluarganya. Ibu yang berbelanja dan memasak. Ayah dan anak bagian mengantar orderan. Mereka juga mendayagunakan tetangganya untuk membantu bisnis ini.
Bukan hanya makanan siap saji, banyak juga yang kreatif dengan memproduksi dan memasarkan masker. Terutama yang dilakukan oleh usahawan konveksi yang omsetnya turun drastis. Mereka beralih memproduksi masker. Juga bermunculan pedagang masker secara online atau di tepi jalan.
Sementara, yang mempunyai modal agak besar melirik bisnis termorgan atau alat pengukur suhu yang harganya jutaan. Padahal, sebelum ada pandemi Covid-19 ini harga termorgan hanya ratusan ribu.
Kreativitas mereka dalam menggunakan pemasaran melalui medsos tak pelak membuat bisnis ini mengeruk keuntungan yang luar biasa.
Kreativitas ekonomi juga tampak dengan maraknya bisni face shield atau masker helm dari bahan mika yang sederhana.
Tentu, di balik musibah pandemi Covid-19 ini ada hikmah yang tidak diduga. Munculnya kreativitass bisni merupakan jawaban dari hikmah atas musibah pandemi Covid 19. Di satu sisi ada orang yang merasa pesimis karena keterpurukan ekonomi tapi di sisi lain munculnya jiwa enterpreneur yang bersifat optimis.
Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu dan bermunculan sosok enterpreneurship yang kreatif. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.