PWMU.CO-Tes covid di Jawa Timur dilakukan secara massal untuk Rapid Test, Tes Cepat Molekuler (TCM), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui penyebaran virus corona yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu.
”Tes ini diutamakan bagi orang tanpa gejala (OTG) hingga bagi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu (24/6)
Menurutnya, dengan semakin massifnya testing dan tracing yang dilakukan maka akan terjadi peningkatan jumlah positif covid-19. Bahkan berdasarkan data yang ada dalam sepekan terakhir konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.
”Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Di mana sebanyak 198.160 test dilakukan oleh Dinkes kabupaten/kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim,” katanya.
Rapid Test Massal Tertinggi
Jumlah rapid test massal ini, lanjut Khofifah, juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid testnya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.
”Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kab/kota. Berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di swab dan ditemukan 115 kasus positif,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium rujukan menjadi 27 laboratorium rujukan. Serta untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium.
”Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 test dalam satu pekan,” katanya.
Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab Dinkes Provinsi juga telah melatih dan mengerahkan pegawai Puskesmas dan RS di 38 kab/kota. Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi covid-19 di Jatim akan lebih cepat.
Tracing ratio juga diharapkan makin meningkat di mana satu pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya sehingga bisa segera ikuti tes covid dan isolasi. (*)
Penulis Faishol Taselan Editor Sugeng Purwanto