
Muhammadiyah dan Astra Jawara Donasi Covid-19 ditulis oleh Prima Mari Kristanto, akuntan yang berkantor di Surabaya, tinggal di Lamongan.
PWMU.CO – Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) baru-baru ini merilis hasil survei mengenai persepsi publik pada lembaga yang peduli pada Covid-19.
Hasil survei menempatkan Muhammadiyah pada peringkat pertama dengan persepsi sebesar 17,26 persen. Disusul di peringkat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 16,51 persen, Nahdlatul Ulama (NU) 12,55 persen, Relawan Indonesia Bersatu 10,47 persen.
Selanjutnya Aksi Cepat Tanggap (ACT) 6,13 persen, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) 5,19 persen, Majelis Ulama Indonesia (MUI) 3,21 persen, Palang Merah Indonesia (PMI) 3,21 persen. Lalu Gugus Tugas Covid-19 2,26 persen, Front Pembela Islam (FPI) 1,51 persen, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) 1,32 persen dan lainnya secara akumulasi 16,13 persen.
Dalam survei tersebut tidak disebutkan besaran nilai nominal donasi masing-masing lembaga.
Donasi Korporasi
Sementara itu sejumlah media bisnis juga merilis aksi filantropi korporasi-korporasi besar dalam membantu masyarakat dan pemerintah menghadapi pendemi Covid-19. Kegiatan yang sangat diapresisasi banyak pihak mengingat keterbatasan dana dan sumberdaya pemerintah.
Salah satu media bisnis yang melakukan reportase kegiatan filantropi korporasi-korporasi besar untuk covid-19 yaitu majalah Investor. Pada edisi Mei 2020 merilis sejumlah korporasi besar dan peranannya dalam gerakan filantropi menghadapi pendemi Covid-19.
Secara berurutan korporasi-korporasi tersebut adalah Adaro Energi, Astra International, Barito Pacific, Bakrie and Brothers. Lalu Group Gajah Tunggal, Kalbe Farma, Group Mayapada, Sido Muncul, Sinar Mas, Tokopedia dan Triputra.
Adaro Energi menyerahkan bantuan senilai Rp 20 miliar dengan alokasi untuk tenaga medis, anggota TNI dan pengadaan kendaraan. Astra International menyerahkan bantuan senilai Rp 131 miliar untuk pengadaan alat uji tes, APD, hand sanitizer, tempat tidur ruang ICU RSCM, RS Unair, ventilator RSPI Suliati Saroso, Wisma Atlet, dan pengadaan sembako untuk masyarakat.
Barito Pacific membantu Rp 10 miliar melalui Yayasan BUMN dan Rp 30 miliar dalam bentuk alat kesehatan, APD, alat rapid test dan lain-lain. Bakrie and Brothers menyerahkan Rp 20 miliar melalui BNPB, kemudian Gadjah Tunggal membantu 6 juta masker dan APD untuk Provinsi Bali.
Kalbe Farma membantu obat-obatan, multivitamin, APD, hand sanitizer dan lain-lain senilai Rp 25 miliar. Mayapada Group menyalurkan bantuan senilai Rp 52 miliar dan Sidomuncul yang terkenal dengan produk Tolak Angin-nya menyerahkan donasi senilai Rp 15 miliar.
Berikutnya Sinarmas, Triputra, Tokopedia, Ovo dan Grab juga menyalurkan bantuan peduli Covid-19 dalam jumlah yang besar dalam bentuk APD, sembako, hand sanitizer, obat-obatan dan lain-lain tanpa disebutkan nilai nominalnya.
Astra Group ‘Juara’
Dari deretan korporasi tersebut di atas tampak Astra Group memuncaki nilai donasinya sebesar Rp 131 miliar. Nilai ini merupakan donasi dari seluruh induk dan anak-anak perusahaan dari PT Astra International Tbk.
Sedikit mengenal PT Astra International Tbk yang dikomandani Direktur Utama Prijono Sugiharto ini pada tutup buku 31 desember 2019 membukukan omzet sebesar Rp 237,166 trilun. Laba bersih yang dikumpulkan sebesar Rp 26,621 triliun.
Total asetnya sebesar Rp 351,958 triliun dan kekayaan bersihnya sebesar Rp 186,763 triliun. Dengan total donasi Covid-19 sebesar Rp 131 miliar artinya nilai donasi tersebut setara dengan 0,04 persen dari total asetnya.
PT Astra International Tbk yang berdiri tahun 1957 dan melantai di Bursa Efek Indonesia tahun 1990 sebagai perusahaan holding menaungi perusahaan-perusahaan otomotif, jasa keuangan, perkebunan, alat berat, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, jalan tol dan properti.
Jumlah perusahaan yang bernaung di dalam Astra Grup sekitar 190 perusahaan yang saling berafiliasi dan berkonsolidasi. Misi perusahaan adalah: “Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan”.
Visinya menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan.
Muhammadiyah lewat MCCC
Muhammadiyah yang selama ini sering disebut layaknya holding company tidak berlebihan jika mampu membangun persepsi sebagai filantropis terbesar di Indonesia. Rilis terakhir donasi Muhammadiyah secara terkonsolidasi per 26 Mei 2020 sebesar Rp 149.121.734.496 dipublikasikan oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC).
Kemampuan MCCC dalam melakukan konsolidasi data patut diapresiasi sebagai sebuah kemajuan yang penting. Selama ini Muhammadiyah tidak terasa sebagai holding company karena kurangnya data-data yang mampu dikonsolidasikan secara akurat dan valid.
Mencoba membandingkan nilai donasi Astra Group sebesar 0,04 persen dari total asetnya, maka dengan nilai donasi Muhammadiyah sebesar Rp 149 miliar bisa untuk menilai aset total persyarikatan yaitu sebesar Rp 372,5 triliun.
Nilai ini perlu dibuktikan dengan perbaikan data administrasi aset seluruh amal usaha, organisasi otonom, pimpinan pusat hingga pimpinan ranting secara terkonsolidasi.
Bangsa Indonesia patut bersyukur dengan semangat gotong-royong dan kekeluargaan yang masih terjaga antar elemen masyarakat di kalangan korporasi maupun organisasi kemasyarakatan.
Di tengah banyaknya perusahaan yang mengeluh turunnya omzet dan keuntungan selama pandemi covid-19 masih banyak yang peduli berbagi. Astra sebagai pemimpin korporasi dan Muhammadiyah sebagai pemimpin organisasi kemasyarakatan pemberi donasi terbesar dalam pandemi Covid-19 membutuhkan partisipasi banyak pihak untuk bersama-sama meringankan beban pemerintah dan masyarakat.
Berlomba-lomba dalam kebajikan atau fastabiqul khairat penting dijadikan motivasi positif bukan sekedar pencitraan. Astra, Adaro, Bakrie, Mayapada dan lain-lain mewakili kelompok korporasi. Sedangkan Muhammadiyah, IDI, NU, PKPU, PMI, dan organisasi kemasyarakatan lainnya semoga semakin dilimpahi keberkahan dalam usaha bisnis, sosial, kemasyarakatan yang dijalankan.
Dengan kedisiplinan dan kebersamaan yang digalang bersama-sama insyallah Indonesia mampu segera menuju zona hijau yang sesungguhnya. Hasbunallah wanikmal waqiil, nikmat maula wanikman nashiir. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.