PWMU.CO – SD Kreatif gelar sosialisasi via daring. Kegiatan yang melibatkan Tim Inovasi Pengembangan Sekolah (TIPS) itu berlangsung Sabtu (4/7/20).
Sosialisasi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya digelar melalui Zoom. Dilaksanakan dua sesi, acara ini juga menyertakan komite sekolah dan wali murid. Sesi pertama diperuntukan kelas I – III yang dilaksanakan Sabtu (4/7/20). Sementara sesi kedua untuk kelas IV – VI dihelat pada Sabtu (11/7/20).
Sosialisasi dalam kegiatan ini meliputi program sekolah, pembagian kelas dan wali kelasnya, program komite, dan serba-serbi sekolah kreatif. Dalam acara ini juga menjadi sebagai sarana silaturahim pihak sekolah dengan para wali murid dan siswa.
Kepala SD Muhammadiyah 16 Surabaya Maulana Muhammad ST mengatakan, tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020. “Namun, tahun ajaran baru ini pembelajaran tidak bisa dilakukan tatap muka secara langsung, tetapi secara daring. Jadi, biasanya siswa-siswi hadir di sekolah dan kita bisa melihat keseruannya, namun tahun ajaran ini dilakukan secara daring di rumah masing-masing,” ujar Maulana Muhammad.
Pengenalan Sekolah via Daring
Selain itu, kata dia, memasuki tahun ajaran baru tidak langsung dengan pembelajaran. “Namun diawali dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dilakukan via daring. Jadwalnya akan dibagi pada para wali kelasnya masing-masing,” tuturnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua TIPS SD Kreatif Heru Tjahyono memberi apresiasi. Yaitu ungkapan terima kasih atas kepercayaan, partisipasi, dan dukungan para wali murid dan komite sekolah, dalam kemajuan pendidikan para siswa.
“Alhamdulillah bisa bertemu walaupun via daring. Yang biasanya tatap muka secara langsung dan fisik, kini berganti dengan menatap layar monitor ponsel, laptop, atau komputer. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi rasa hormat kami,” ungkap Heru Tjahyono.
Babe—panggilan akrab Heru Tjahyono—mengatakan, ada perubahan yang dilakukan sekolah. Pada tahun lalu, ada 4-5 kelas, tapi kini menjadi 7 kelas dengan jumlah 17 siswa tiap kelas per jenjangnya.
“Alhamdulillah, dengan jumlah siswa yang terbatas ini, artinya perhatian yang diberikan ustad/ustadzah lebih banyak ke siswa. Lebih efektif dan efisien untuk proses pendampingan dalam kegiatan belajar mengajar,” paparnya.
Nama Kelas Unik
Menurut Babe, nama-nama kelas diberikan berbeda tiap jenjangnya. Pada kelas I diberi nama hewan seperti kelinci, kutilang, lumba-lumba, lebah, unta, paus, dan semut. Lalu untuk kelas II nama kelasnya memakai nama-nama olahraga.
“Juga untuk kelas III yang nantinya memakai nama beragam alat musik. Kemudian untuk kelas IV yang memakai nama pahlawan nasional untuk kelasnya. Sedangkan kelas V dengan memakai nama para ilmuwan muslim. Sementara untuk kelas VI memakai nama para tokoh Muhammadiyah,” jelasnya.
Penulis Riska Oktaviana. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni