ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, Maret 23, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Islam Harus Jadi Solusi Pandemi

Senin 13 Juli 2020 | 16:20
5 min read
2.2k
SHARES
1.6k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Haedar Nashir saat Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan tema Idul Adha di Masa Pandemi Covid-19 (Tangkapan Layar Zoom Nely Izzatul/PWMU.CO)
Haedar Nashir saat Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan tema Idul Adha di Masa Pandemi Covid-19 (Tangkapan Layar Zoom Nely Izzatul/PWMU.CO)

PWMU.CO – Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan ada beberapa alasan PP Muhammadiyah mengambil kebijakan darurat di masa pandemi Covid-19.

Hal itu dia sampaikan pada Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan tema Idul Adha di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (10/7/20)

“Kenapa PP Muhammadiyah mengambil kebijakan-kebijakan darurat termasuk membuat panduan dalam tuntunan beribadah,” ungkapnya.

Merujuk Pada Qur’an, Sunnah, Ijtihad

Pertama, Muhammadiyah ingin menunjukkan prinsip keagamaan yang merujuk kepada quran, sunnah dan ijtihad.

“Islam harus menjadi solusi dalam menghadapi keadaan, termasuk keadaan pandemi Covid-19. Jangan sampai Islam dan kita umat Muslim ini justru menjadi masalah atau menambah masalah,” tuturnya.

Menurut Haedar, ketika terjadi musibah yang besar ini, alhamdulillah Muhammadiyah telah mengambil langkah-langkah yang cukup positif untuk memberi solusi itu.

“Karena kan agama dihadirkan untuk menjadi solusi, hudan linnas wa bayyinatin minal hudaa wal furqon. Islam harus menjadi rahmatan lil aalamiin. Bahwa manusia terbaik adalah yang memberi manfaat bagi orang lain. Itu prinsip-prinsip yang melekat dengan islam,” tegasnya.

Dalam konteks syariah, Haedar menyatakan, Muhammadiyah juga mempunyai maqashid syariah yang kuat, baik dalam konteks hifdzunnafs bahkan juga hifdzuddin.

“Hifdzunnafs-nya bahwa kita mencegah jatuhnya korban. Satu nyawa sangat bermakna dalam Islam. Menjaga satu nyawa dan menjaga agama. Maka maqashid syariah ini selain memenuhi hifdzunnafs juga memenuhi rukun hifdzuddin,” urainya.

Haedar Nashir pun meminta kepada warga Muhammadiyah untuk tidak mempertentangkan hal ini. Karena di dalam al-Quran sendiri sudah dikatakan Walaa tulquu biahdikum ila tahlukah (dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan)

“Jangan seakan-akan shalat di rumah hifdzuddinnya jadi hilang. Sekali lagi, keputusan Tarjih, kebijakan PP Muhammadiyah menghadapi Covid-19 ini memenuhi maqashid syariah baik hifdzuddiin maupun hifdzunnafs dan jangan sekali-kali dipertentangkan,” tegasnya.

Ibadah di Rumah

Kedua, Guru Besar Ilmu Sosiologi Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengingatkan, dalam konteks ibadah jangan ketika beribadah di rumah, seolah-olah nilai kekhusyuan hilang.

“Padahal itu tidak hilang. Ibadah itu pada hakikatnya adalah mendekatkan diri pada Allah dengan menjalankan petintahnya, menjauhi larangannya, dan melaksanakan apa yang diizinkannya berkaitan dengan syariah. Dan itu jantungnya adalah taqarrub ilallah,” terangnya.

Sehingga baik di masjid, di rumah, di manapun tempat bersujud dan beribadah menurut Haedar Nashir semua itu seharusnya menambah dekat kepada Allah.

“Semakin dekat kita kepada Allah dengan segala konsekuensinya, akan menghasilkan iman yang semakin kokoh, keberislaman yang semakin sholeh, dan ihsan pada kemanusiaan serta menjadi rahmatan lil aalamiin,” katanya.

Jadi, dia menambahkan, jangan terus keluarga Muhammadiyah berkutat pada perdebatan rukun padahal kondisinya darurat.

“Kalau tidak darurat masak sih kita menjauhi masjid. Bahkan itu kan merupakan kesempurnaan kalau kita berjamaah di masjid,” ungkapnya.

Begitu halnya dengan adanya kebijakan pengalihan kurban dikonversikan untuk membantu dhuafa, Haedar menghimbau agar warga persyarikatan tidak merasa hilang nilai kurban itu.

“Karena kalau kita sudah taqarrub ilallah, hal-hal yang sifatnya kuantitatif, verbal, itu melebur. Kalau normal, kita qurban secara langsung. Walaupun kita juga mengizinkan ada kurban tapi dengan protokol yang ketat. Tapi jangan kemudian merasa hilang nilai kurban itu. Karena nilai filosofisnya adalah taqaruub ilallah,” ujarnya.

Hakikat Keberislaman

Ketiga, Haedar mengingatkan akan hakikat keberislaman dan keberagaamaan.

“Agama itu berupa perintah, larangan, tujuannya agar kita bahagia sejati dunia maupun akhirat. Dan kalau kita buka al-Qu’an, hakikat islam kuncinya itu kan amal sholeh,” terangnya.

Jadi dengan Idul Fitri, Idul Adha di rumah, kemudian Idul Kurban dikonversi menjadi nilai manfaat untuk dhuafa menurut Haedar itu membawa kita pada mempertebal iman dan memfungsikan amal yang berbuah amal shalih.

“Sehingga hakikat iman dan amal shaleh harus menjadi kekuatan yang dimiliki dalam kehidupan keberagamaan warga Muhammadiyah dan jangan dibuat perdebatan, apalagi dibuat perdebatan di media sosial. Medsos itu baik tapi kalau kita tidak seksama akan menjadi hal yang sebenarnya tidak perlu,” tutur Haedar.

Haedar Nashir pun meminta, di saat pandemi sudah berlalu empat bulan ini jangan sampai setiap muslim, lebih-lebih warga Muhammadiyah, apalagi kader dan elit merasa hilang nilai keberagamaannya.

Bayani, Burhani, dan Irfani

Terakhir dia menhimbau kepada kader Muhammadiyah untuk memperkaya khazanah keislaman dengan pendekatan bayani, burhani, dan irfani.

“Elit, kader, warga Muhammadiyah perlu memperkaya khazanah keislaman dengan pendekatan bayani, burhani, dan irfani baik dalam keagamaan maupun kehidupan,” pintanya.

Menurutnya, semua itu agar warga persyarikatan semakin kaya, mendalam dan luas dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan memandang kemanusiaan global.

“Jangan sampai warga, kader, elit Muhammadiyah picik pandangan. Jadi kerdil, naif dan tertinggal. Padahal dulu Muhamammadiyah adalah pelopornya,” tegasnya.

Dengan berpikir keagamaan yang mendalam, luas, dan komperehensif dalam menghadapi kehidupan, menurut Haedar membuat kader Muhammadiyah mampu memberikan solusi.

“Jangan kita berfikir pinggiran, parsial. Mari gunakan pendekatan bayani, burhani, irfani dalam menghadapi isu-isu kebangsaan, agar memahami persoalan secara komperehensif. Sehingga di saat menghadapi pandemi seperti ini kita mampu memberikan solusi,” harapnya. (*)

Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Haedar NashirIdul Adha di Masa Pandemi Covid-19Idul Adha Saat Pandemi Covid-19Ketua Umum PP MuhammadiyahMaklumat PP Muhammadiyah
SendShare1892Tweet128Share

Related Posts

Inilah Theme Song Seabad PKU Muhammadiyah Ciptaan Haedar Nashir-Dwiki Dharmawan

Kamis 16 Maret 2023 | 11:07
1.8k

Inilah Theme Song Seabad PKU Muhammadiyah Ciptaan Haedar Nashir-Dwiki Dharmawan. Suasana Resepsi Milad 1 Abad...

Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Muhammadiyah

Selasa 14 Maret 2023 | 15:55
461

Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar MSi, dalam...

Milad 1 Abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Ini Pesan Haedar Nashir

Selasa 14 Maret 2023 | 13:35
3.2k

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, dalam Resepsi Milad 1 Abad RS...

PP Muhammadiyah Kukuhkan Unsur Pembantu Pimpinan Periode 2022-2027

Minggu 12 Maret 2023 | 11:31
795

Penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada Ketua Majelis dan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) PP Muhammadiyah Periode...

Haedar Nashir Resmikan RS Muhammadiyah Ke-121: RSU Unmuh Jember

Sabtu 11 Maret 2023 | 19:04
652

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi saat menyampaikan sambutannya di...

Guru Spemdalas Azaki Khoirudin Raih Doktor

Selasa 28 Februari 2023 | 10:10
10.7k

Guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur Azaki Khoirudin (4 dari kiri) meraih...

Haedar Nashir: Muktamar Pemuda Bisa Mengikuti Muhammadiyah dan Aisyiyah yang Sejuk

Rabu 22 Februari 2023 | 14:20
1.9k

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof  Dr Haedar Nashir MSi dalam pembukaan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah...

Tangis Kader Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir Raih Gelar Doktor di UNJ

Selasa 14 Februari 2023 | 22:23
1.4k

Moh Thohirin Hasan (tengah) usai mempertahankan disertasinya dalam sidang Promosi Doktor, Selasa (14/2/2023).Tangis Kader Muhammadiyah...

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ucapkan Selamat Harlah 1 Abad NU

Selasa 7 Februari 2023 | 12:09
798

Ketua Umum Pimpinan Pusat Prof Dr H Haedar Nashir MSi Sampaikan Selamat Harlah Satu Abad...

Haedar Nashir: Perbedaan Jangan Jadi Sumber Perpecahan

Senin 6 Februari 2023 | 21:38
204

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi (Istimewa/PWMU.CO)

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14637 shares
    Share 5855 Tweet 3659
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    4675 shares
    Share 1870 Tweet 1169
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    435 shares
    Share 174 Tweet 109
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2212 shares
    Share 885 Tweet 553
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4774 shares
    Share 1909 Tweet 1193
  • Anids Camp, Bakat Siswa Muncul di Sini

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6466 shares
    Share 2763 Tweet 1543
  • Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim

    246 shares
    Share 98 Tweet 62
  • DPW PAN ke Kantor PWM Jatim Bahas Empat Isu Ini

    158 shares
    Share 63 Tweet 40

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!