Titi dan Loli ajak siswa Melekat SDMM di hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah secara virtual di tahun ajaran baru 2020-2021.
PWMU.CO – Dongeng anak digelar sebagai acara pembuka kegiatan “Mengenal Lebih Dekat (Melekat) Virtual SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Senin (13/7/20).
Dongeng anak ini menghadirkan founder Komunitas Kumpul Dongeng Inge Ariani Safitri. Anak-anak tampak antusias saat Kak Inge—sapaannya—mulai menyapa mereka.
Dongeng yang dipadu dengan petikan gitar dan lagu itu menarik perhatian anak-anak kelas I sampai VI. Dalam layar Zoom, beragam ekspresi tertangkap di sana.
Mengenakan seragam biru khas SDMM, mereka tampak ceria. Ada yang menyimak video dengan tenang, ikut bernyanyi, bahkan sambil bergoyang.
Kak Inge menceritakan kisah Titi dan Loli, anak-anak yang ceria di Desa Bahagia. Di tengah dongengnya, sesekali Kak Inge mengajak anak-anak bernyanyi.
Tak hanya itu, Kak Inge juga menyisipkan lagu tentang di rumah saja, saling menjaga. “Ada tiga yang bisa menjaga kita. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Dan tak lupa selalu bahagia,” ujarnya sembari bernyanyi.
Budaya Sekolah Ruh Melekat SDMM
Koordinator Kesiswaan Sri Isna Wardhani mengatakan, kegiatan Melekat ini berlangsung selama lima hari, 13-17 Juli 2020. Melekat adalah sebutan lain Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDMM.
Sri Isna Wardhani menjelaskan, selama lima hari pada pekan pertama sekolah di tahun pelajaran 2020/2021 ini, banyak hal terkait pembiasaan siswa yang harus dikenalkan dan diulas kembali.
“Bagi kelas I, ini merupakan pembelajaran adab-adab pertama mereka di SDMM. Namun bagi kelas II sampai VI, ini merupakan review usai liburan,” jelasnya.
Materi yang disampaikan selama Melekat, kata dia, beragam. Sesuai kebutuhan siswa di jenjang masing-masing. Mulai dari pembinaan ibadah praktis, mengaji, budaya sekolah, toilet training, leadership (kepemimpinan), serta komitmen dan konsekuensi logis.
Meski masa pandemi, lanjutnya, Isna berharap anak-anak tetap semangat menyambut tahun pelajaran baru. “Karena itu kami memilih tema Belajar dar Rumah dengan Bahagia,” ujarnya. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.