PWMU.CO – Jauh sebelum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mencanangkan ide full day school, sebenarnya sejumlah lembaga pendidikan di Indonesia sudah menerapkan konsep itu. Penerapan ini dilakukan karena dinilai dapat membentuk karakter siswa dan meningkatkan mutu pendidikan.
Salah satu lembaga pendidikan yang sudah sejak lama menerapkan full day school adalah MTS Wahid Hasyim Badegan. Sekolah yang berada di kota kecil di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Ponorogo ini, telah menggunakan konsep full day school untuk menanamkan dasar-dasar aqidah, fiqih, serta materi-materi keagamaan lain.
“Penanaman-penanaman tersebut diberikan sebagai pondasi para murid untuk menghadapi tantangan di masa depan. full day school ini bina oleh Drs. Yatenun, K. Suseno, K, Imam Dardiri dan K. Sofwan,” itulah yang dipaparkan oleh pihak MTS Wahid Hasyim dalam wahabapo.blogspot.
(Baca: Inilah Tanggapan Mendikbud Muhadjir Effendy pada Petisi Tolak Pendidikan “Full Day” di Indonesia)
Selain MTS Wahid Hasyim Badegan, ada SD Islam Sabilillah Malang yang selama ini juga telah menjalankan konsep full day school. Sekolah ini merupakan Sekolah Dasar unggulan dalam pembentukan karakter keislaman dan kebangsaan serta pengembangan kecendekiaan siswa bertaraf internasional. Mengacu pada hal tersebut, maka kurikulum yang dikembangkan oleh SD Islam Sabilillah Malang meliputi Kurikulum Nasional dan Kurikulum Muatan Lembaga.
Di wilayah Jawa Timur lainnya ada MINU Islamiyah yang berdiri di bawah naungan LP. Ma’arif NU Sidoarjo dan Departemen Agama. Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Islamiyah menerapkan Sistem Pembelajaran full day school yang dikuatkan dengan pembelajaran Al-Qur’an metode qiraati. Sistem ini dilauncing sejak tahun 2007.
Di Kota Blitar ada juga sekolah yang sudah menerapkan full day school. Yakni SD Islam (SDI) Kota Blitar. Di Kota Lamongan ada MI Maarif NU Sunan Drajat. Sekolah ini juga berada di bawah naungan LP. Ma’arif. Sedangkan di Kota Banyuwangi ada SMA Full Day Sunan Ampel Banyuwangi. Dengan menerapkan konsep full day school, sekolah-sekolah tersebut berhasil menjadi sekolah unggulan.
(Baca: Pro-kontra Wacana Mendikbud soal Full Day School Sudah Melenceng dari Substansi)
Tidak hanya di kota kecil Jawa Timur, full day school juga sudah banyak diterapkan di kota-kota besar. Di Surabaya misalnya. Di Kota Pahlawan ini banyak sekali lembaga pendidikan yang sudah menerapkan konsep full day school. Diantaranya adalah SD Islam Al Fathimiyyah, SMA Wijaya Putra, SMK Yesta, SD Al-Hikmah dan masih banyak lagi.
Melalui websitenya, SMA Wijaya Putra Surabaya menjelaskan bahwa penerapan full day school dilakukan sebagai upaya meningkatkan penanaman nilai-nilai budi pekerti. Konsep full day school yang diterapkan oleh sekolah yang berdiri sejak tahun 1992 ini terbukti efektif.
“SMA Wijaya Putra Surabaya memprioritaskan penanaman Pendidikan Budi Pekerti (PBP). Pendidikan budi pekerti ini meliputi 6 Pilar, yaitu dapat dipercaya, tanggung jawab, menghormati, sportif, peduli, warga negara yang baik,” demikian penjelasan dari SMA Wijaya Putra, seperti yang tertulis dalam websitenya.
(Baca: Penjelasan Lengkap Mendikbud tentang Pro-kontra Full Day School)
Sama halnya dengan SMA Wijaya Putra, SD Al Hikmah Surabaya juga menegaskan bahwa konsep full day school yang diterapkan sekolah selama ini sangat efektif dalam membentuk karakter siswa. Buktinya, sekolah ini mampu menjadi sekolah unggulan dengan segudang prestasi baik tingkat nasional, maupun internasional.
“Dalam konsep full day school, SD Al-Hikmah mendorong agar anak lebih mandiri dalam bertindak dan bersikap. Kurikulum SD Al Hikmah memberikan pengembangan kurikulum yang ada. Al-Hikmah juga memberikan tambahan kurikulum khas, seperti pengajaran Bahasa Arab, Perpustakaan, Al Qur’an dan Ibadah Praktis,” demikian penjelasan dari SD Al-Hikmah, seperti yang sudah dipaparkan dalam websitenya. (ilmi)