• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Believe System, Tuhan dalam Otak Manusia

Minggu 26 Juli 2020 | 21:42
in Kabar
0
845
SHARES
862
VIEWS
Believe system, Tuhan dalam otak manusia dikupas oleh pakar neurosains sekaligus penulis buku neurosains Dr dr Taufiq Pasiak MPdI MKes.
Taufiq Pasiak: Believe system, Tuhan dalam otak manusia (Tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Believe system, Tuhan dalam otak manusia dikupas oleh pakar neurosains sekaligus penulis buku Neurosains Dr dr Taufiq Pasiak MPdI MKes.

Dia mengupas Dinamika Otak Spiritual dalam Kehidupan pada Pengajian Ahad Malam yang diselenggarakan oleh CEO Parahita M Sulthon Amien via aplikasi Zoom, Ahad (19/7/2020).

Otak Optimum

Menurut Taufik Pasiak ada tiga hal yang perlu dijelaskan sebelum memasuki topik ini. Pertama dirinya bukan dokter saraf yang mempelajari tentang saraf.

“Saya dokter yang mempelajari otak yang sehat kemudian mempelajari bagaimana cara untuk membuat otak lebih optimum,” ujarnya.

Bukan maksimum tapi optimum. Kalau maksimum sudah dibatas di ujung. Kalau optimum ada space sedikit antara otak yang normal kemudian menjadi optimum dan lanjutnya maksimum.

“Saya sedang mengembangkan yang namanya kognitif transendent strategy. Yakni segi praktis untuk mengubah otak yang normal menjadi otak yang optimum,” sambungnya.

Kedua, lanjutnya, kita tidak berbicara agama sebagai fundamen di sini dan mencoba bergerak dari sains. Dalam hal ini neurosains atau ilmu tentang otak. Ilmu ini akan memberikan penjelasan yang investigatif dan eksploratif terhadap perilaku beragama.

“Sehingga dalam menjelaskan perilaku spiritual ini saya banyak menggunakan istilah yang berbau kedokteran atau neurosains dan tidak berbau agama. Misalkan kalbu, hati, dan otak,” ungkapnya.

Mudah-mudahan, harapnya, tidak ada yang tanya bedanya hati dan otak itu apa. Karena dari sudut pandang orang yang belajar neurosains hati itu ya otak. Karena tanpa otak semua piranti tubuh itu seperti mental sosial dan spiritual tidak berfungsi. Kecuali hubungan dia dengan Tuhan. Oleh karena itu kalbu atau hati itu adalah otak.

Agama Berasal Satu Sumber

“Ketiga ritual itu perilaku beragama yang bisa diamati. Misalkan berdoa, shalat, bersedekah, berkunjung ke rumah ibadah, pengajian atau haji. Itu adalah ritual-ritual yang dari segi fenomena bukan substansi, yang nampak dari permukaan,” paparnya.

Itu tidak beda, sambungnya, dengan yang dilakukan oleh hampir semua agama. Misalkan di Kristen dalam berdoa ada ucapan ada gerakan tangan. Bahkan dalam isi doa pun ada kesamaan.

Baca Juga:  Agus Edy, Penolong Warga Marjinal dari Lazismu Itu Wafat

“Semua doa diawali pujian, baru kemudian permintaan. Saya menyampaikan ini untuk menjelaskan bahwa Islam itu ada yang membedakan. Tetapi secara fenomologi sama,” tambahnya.

Dari sini kita bisa memahami bahwa agama-agama itu berasal dari satu sumber akan tetapi pada perjalanannya ada yang ke Malang, Blitar atau Madura, tergantung jalan yang dilewati.

“Ada yang jalannya betul tetapi ada juga yang salah. Ada yang mengalami perubahan dan ada yang tetap. Oleh karena itu kebenaran Islam itu terletak pada believe yakni iman, bukan pada shalat dan ritual lain,” sergahnya.

Berbicara tentang jenis-jenis kecerdasan, ujarnya, Daniel Goleman mengungkap kecerdasan emosi pada tahun 2000 ke atas.

“Pada 1995 saya sudah menulis tentang ini meski tidak kaya literatur. Juga Danah Zohar menulis tentang spiritual intelegensi. Bagi saya yang mereka bawa adalah spiritualitas yang berbasis agama Hindu. Harus hati-hati memahaminya. Karena kalau ditelusuri lebih jauh landasan filosofinya adalah ajaran-ajaran Hindu,” ungkapnya.

Believe, Behavior, dan Belonging

Dia menjelaskan, kalau berbicara perilaku beragama dari sudut kedokteran maka bisa dibagi menjadi tiga komponen. Pertama iman. Iman itu kepercayaan yang sifatnya vertikal. Sering disebut believe system.

“Kedua untuk menghubungkan diri dengan Tuhan maka manusia menciptakan ritual-ritual. Seperti shalat dan doa-doa. Ini disebut aspek behavior,” jelasnya.

Kalau kita, lanjutnya, hadir di komunitas-komunitas atau tempat ibadah disebut dengan belonging. Orang ke masjid untuk pengajian itu aspek belonging.

“Tiga hal inilah yang membedakan perilaku beragama. Tetapi yang paling utama adalah believe system. Ragam believe system menunjukkan agama itu berkembang,” tegasnya.

Satu-satunya agama yang tidak berubah, konsisten dan istikamah itu adalah Islam. Keyakinan kepada Tuhan yang impersonal. Tuhan yang berbeda dengan ciptaannya dan diperkenalkan dalam Asmaul Husna.

“Maha Pengasih, Maha Penyayang, memberi rezeki, maha pengampun dan lain-lain. Ada 99 ciri Tuhan dalam Asmaul Husna. Kalau ibarat penyakit kita mengenal suatu penyakit dengan ciri ada yang namanya gejala dan ada keluhan. Gejala itu objektif dan keluhan itu subjektif. Kalau kita mengenal 99 ini maka akan mampu membawa kita kepada Allah,” paparnya.

Baca Juga:  Famgath Berakhir, Sambutan Ketua Panitia Ini Bikin Ngakak

Riset Believe System

Kalau melihat riset kedokteran tentang agama ternyata lebih banyak pada aspek belonging. Datang ke masjid atau gereja. Ada orang yang datang ke masjid merasa senang dan enjoy karena bertemu banyak teman, ada yang naik haji dan bersedekah, berdoa, dan puasa itu adalah aspek belonging saja.

“Riset seperti ini banyak. Tetapi riset tentang believe system itu masih kurang. Baru dua tahun belakangan ini orang banyak meneliti apakah iman ada efek terhadap yang lain. Believe ini punya efek atau tidak ke behavior dan belonging. Beberapa riset ternyata ini sangat menentukan,” terangnya.

Contoh, sambungnya, riset tentang doa. Kenapa orang setelah berdoa merasa nikmat dan senang. Orang yang merasa dekat dengan Allah dimana Allah selalu terlibat dalam dirinya itu merasa setiap doanya dijawab. Doa yang dijawab itu bermacam-macam bentuk.

Penelitian di pusat-pusat kanker yang menunjukkan orang penderita kanker yang survive itu bisa 5 sampai 10 tahun hidupnya.

“Orang yang mampu mengubah struktur kognitif artinya bahwa penyakit itu adalah cobaan. Itu bisa terjadi survive lebih lama dibandingkan dengan penderita kanker yang menganggap penyakit itu adalah azab atau bencana. Beda sekali kan mindset-nya,” jelasnya.

Dekat dengan Allah

Maka kita harus merasa Allah dekat dengan kita. Sehingga apa yang terjadi dengan kita itu misalkan mendapat rezeki, kebaikan, ataupun keburukan hanya karena kasih sayang Allah kepada kita. Dengan seperti itu maka orang akan menilai apa yang dialami adalah cobaan.

“Kita itu menyatakan iman atau believe kepada Allah tetapi kadang sering jauh dari Allah. Sehingga merasa bencana yang kita alami adalah hukuman. Maka yang harus diperbaiki oleh kaum Muslimin dari pandangan neurosains adalah bagaimana orang bisa merasa selalu dekat dengan Allah. Mindset-nya Allah selalu ada di mana saja,” tuturnya.

“Saya menggunakan istilah yang lebih neurosains adalah Tuhan dalam otak manusia. Bukan bermakna Tuhan berada di otak tetapi maksudnya kedekatan dengan Allah itu harus memenuhi struktur kognitif,” imbuhnya.

Baca Juga:  Buya Syafi'i di Mata Pendeta

Seperti mengubah mindset bencana sebagai hukuman menjadi cobaan. Mengubah cara berpikir dan itu ada di otak semua. Kalau itu bisa terjadi maka kita akan merasa Allah itu dekat. Ada berapa mindset yang perlu diubah dalam hidup untuk kedekatan dengan Allah. Memang kedekatan ini menjadi syarat utama belonging maupun behavior.

Korupsi di Indonesia

“Umat Islam Indonesia itu besar tetapi kenapa korupsi bisa terjadi? Itu karena orang mengembangkan belonging. Rajin pengajian, rajin majelis taklim, naik haji, dan lain-lain. Tetapi believe system dalam hatinya tidak dikembangkan. Kita beragama baik tetapi dalam beriman tidak baik. Karena Tuhan kita letakkan jauh-jauh dari diri kita. Harusnya dalam memutuskan sesuatu kita dalam kendali Tuhan,” urainya.

Menurutnya penting bagi umat Islam untuk memahami agama dengan baik. Karena agama adalah akal. Islam itu agama yang tidak taklik buta. Islam adalah agama yang membuka ruang pikiran orang untuk memahami.

Manusia itu, ujarnya, harus menyatu atau penyatuan dalam tanda kutip cara berpikir dia atau mindset dia berdasarkan apa yang menjadi dasar dari Ketuhanan.

Menyatu dengan Asmaul Husna

“Apa yang mau disatukan dari Tuhan dengan manusia? Itu asmaul husna tadi. Contoh salah satu sifat al-Qudus atau kesucian. Ketika kita membawa sifat ini sebagai sesuatu yang menyatu dalam diri, maka kebersihan menjadi nomor satu dalam hidup. Mulai dari dapur di rumahnya sampai ketiak di tubuhnya,” terangnya.

Misalkan lagi, sambungnya, sifat Rahman. Maka kita harus baik kepada semua orang tidak pandang siapa dia. Apalagi kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

“Maka kemudian bagaimana mendekatkan diri kepada Allah sehingga semua sifat-sifat Allah itu atau berakhlaklah dengan akhlak Allah. Jadi agenda kita memperkuat believe system sembari memperbaiki apa yang sudah kita buat dengan behavior maupun belonging,” tuturnya.

“Kita butuh kesadaran bahwa Allah dekat dengan kita. Ini yang membedakan antara orang-orang yang atheis dengan orang yang beragama,” tegasnya. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: imanneurosainsOtak OptimumParahitaSpiritualSugiranSulthon AmienTaufiq Pasiak
Share338SendTweet211

Related Posts

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’
Kabar

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
377
Pengalaman bersama Almarhum Mas Choliq Benahi Kantor Wilayah, tulisan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi ini penuh inspirasi. Selamat membaca!
Kabar

Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:54
1.4k
Santri ABS Juara Kompetisi Poster Digital Nasional
Kabar

Santri ABS Juara Kompetisi Poster Digital Nasional

Jumat 1 Januari 2021 | 07:48
148
Kontributor PWMU.CO Ini Juara I Guru Berprestasi
Kabar

Kontributor PWMU.CO Ini Juara I Guru Berprestasi

Senin 28 Desember 2020 | 05:44
231
Mengelola AUM Harus Profesional, Transparan, dan Jujur
Kabar

Mengelola AUM Harus Profesional, Transparan, dan Jujur

Kamis 24 Desember 2020 | 11:16
149.9k
The Real Muhammadiyah Dapat Tantangan Ini
Kabar

The Real Muhammadiyah Dapat Tantangan Ini

Selasa 22 Desember 2020 | 09:26
625
Next Post
Pak Lardi, Perginya Profesor Substansial Ditulis oleh Prof Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam; Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan AIK UMM.

Pak Lardi, Perginya Profesor Substansial

Susiati, perawat jenazah tangguh dari Aisyiyah Tanggul, Jember.

Susiati, Perawat Jenazah Tangguh

Petugas merangkai kiswah Kakbah. (al arabiya)

Kiswah Kakbah Mulai Diganti Sambut Haji

Djauhar Arifin Perlakukan Karyawan seperti Keluarga

Djauhar Arifin Perlakukan Karyawan seperti Keluarga

Djauhar Arifin Pribadi Menyenangkan. Kesan itu diungkapkan Uripan Nada, mantan Kepala SMK Muhammadiyah 5 Gresik. Sekolah yang disokong penuh almarhum.

Djauhar Arifin Pribadi Menyenangkan

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
724

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
209

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
382

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
466

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Perpres

Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

Kamis 21 Januari 2021 | 06:31
Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Rabu 20 Januari 2021 | 19:52
Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Rabu 20 Januari 2021 | 11:31
Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Rabu 20 Januari 2021 | 10:48
Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Rabu 20 Januari 2021 | 09:46
Tragedi KM 50

Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

Rabu 20 Januari 2021 | 08:57
Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    14081 shares
    Share 5632 Tweet 3520
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    725 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    632 shares
    Share 253 Tweet 158
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22994 shares
    Share 9198 Tweet 5749
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9709 shares
    Share 3884 Tweet 2427
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    407 shares
    Share 163 Tweet 102
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    369 shares
    Share 148 Tweet 92
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1793 shares
    Share 717 Tweet 448
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

    328 shares
    Share 131 Tweet 82
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama