PWMU.CO – Abdul Mu’ti Jadi Guru Besar. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Abdul Mu’ti MEd diangkat menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam.
Pria kelahiran Kudus, 2 September 1968 itu itu resmi menyandang jabatan profesor terhitung sejak 1 Juli 2020, melalui surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim No 67176/MPK/KP/2020 di Jakarta tanggal 4 Juli 2020.
Abdul Mu’ti adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2015-2020. Selain itu penggemar lagu dangdut Rhoma Irama itu juga Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) periode 2019-2023.
Abdul Mu’ti menyelesaikan S1 di IAIN—kini UIN—Walisongo Semarang, S2 di Universitas Flinders of South Australia, dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain aktif berdakwah memberikan ceramah berkeliling Indonesia, dia juga produktif menulis.
Dihubungi PWMU.CO, Sabtu (8/8/2020) pagi Abdul Mu’ti mengaku baru melihat SK dalam bentuk soft copy melalui WhatsApp, Jumat (7/8/2020). “Biasanya SK dikirim ke bagian kepegawaian di kampus dan pengukuhan dijadwalkan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah,” ujarnya.
Melampaui Cita-Cita Anak Desa
Atas capaian itu Abdul Mu’ti bersyukur kepada Allah SWT. “Bagi saya, menjadi guru besar itu jauh melampaui cita-cita anak desa,” ungkapnya.
Untuk itu dia menyampakan ucapan terima kasih kepada semua yang telah membantunya. “Terutama ibu dan keluarga di kampung,” ucap dia.
Terima kash juga dia sampaikan kepada keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah. “Khususnya PP Muhammadiyah dan PWM se-Indonesia. Terima kasih kepada seluruh warga Persyarikatan. Terima kasih kepada rektor, dekan, dan kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” ungkap dia.
Angka Kredit Tinggi
Ucapan selamat disampaikan koleganya di Muhammadiyah. “Saya ucapkan selamat dan sukses. Setahu saya, angka kredit Pak Mu’ti yang mencapai 1.054,50 ini merupakan salah satu yang tertinggi,” kata Prof Dr Biyanto MAg, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Baca Berita Terkait: Haedar Nashir: SK Mas Mu’ti Sebenarnya Hanya soal Waktu
Menurut Biyanto, capaian istimewa itu menunjukkan karya ilmiah level nasional dan internasional yang dihasilkan Abdul Mu’ti sangat banyak.
Biyanto mengungkapkan, salah seorang penilai karya ilmiah Abdul Mu’ti pernah bercerita kepadanya, “Begitu banyaknya karya ilmiah Abdul Mu’ti yang diajukan untuk penilaian guru besar sehingga sangat capek dan melelahkan.”
Biyanto berharap, gelar profesor yang disandang Abdul Mu’ti bisa menjadi penyemangat dalam mengabdikan diri sebagai ilmuwan dan aktivis persyarikatan Muhammadiyah. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post