PWMU.CO – Doodle Art Sticker SD Mugeb menghadirkan Iska Ningrum Ristanti SIKom founder Iska Market Art Class, Selasa (11/8/20) dalam pembelajaran berkreasi.
Sebagai pemateri Iska membagi ilmu membuat doodle art sticker serta memotivasi siswa SD Muhammadiyah GKB (Mugeb) Gresik pada kegiatan yang digelar dua sesi via Zoom. Sesi pertama diikuti 327 siswa kelas I-III dan sesi kedua diikuti 293 siswa kelas IV-VI.
Miss Iska, sapaan akrabnya, terlebih dahulu memperkenalkan sejarah, manfaat menggambar doodle art, dan seniman doodle art kepada siswa. Dia kemudian menyemangati siswa agar percaya diri ketika berkarya.
“Tidak ada karya seni yang jelek. Semua karya seni itu bagus karena Miss Iska meyakini di saat kita menggambar atau membuat karya seni, ada Allah yang menuntun hati kita,” pesan alumnus Departemen Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya ini.
Dia mengajak siswa berpraktik langsung membuat doodle art sticker. Dia mengecek kesiapan peralatan siswa sebelum menggambarnya bersama-sama.
“Siapkan kertas stickernya ya, kita buat di kertas stiker biar hasil karya kalian nanti bisa kalian tempel di benda-benda favorit kalian. Kita akan membuat bentuk dasar es krim terlebih dahulu, menggunakan spidol besar ya anak-anak,” ujarnya.
Bagi Tips Mewarna
Di sela mewarnai, Miss Iska membagikan tips mewarnai agar terlihat lebih rapi. “Kita bikin batas atau outline di pinggir. Fungsi dari outline ini adalah agar nanti tidak ada coretan yang keluar dari batas, jika sudah bisa kita arsir atau blok bagian dalamnya,” terangnya.
Dia menjelaskan cara menggambar hingga menggunting doodle art dengan detail. “Agar nanti saat kita menggunting sticker bisa sangat rapi, kita buat garis putus-putus di sekeliling gambar, jadi nanti ketika menggunting bisa lebih rapi,” ujarnya.
Siswa Senang
Haidar Labib El Birruni, siswa kelas II-Bougenville, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Dia telah mempersiapkan peralatan untuk membuat doodle art sejak hari Sabtu bersama kakaknya, M. Rais El Razien, siswa kelas IV-Kalimantan.
“Aku mulai mencoba membuat doodle art sticker pada hari Senin habis sholat Isya’ sampai jam 10 malam sama kakak,” terang Haidar, sapaannya saat dihubungi PWMU.CO via WhatsApp.
Saat ditanya tentang antusiasmenya mengikuti kegiatan ini, Haidar mengaku awalnya tidak tertarik dengan doodle art.
“Awalnya belum tertarik, setelah saya lihat tutorial yang di-share ustadzah, langsung ingin mencoba. Jadi menantikan hari Selasa karena seru bisa bikin doodle bersama Mas El, jadi ingin coba gambar yang lain dari Miss Iska,” papar anak yang hobi main catur ini.
Haidar mengatakan membuat doodle art ternyata tidak sesulit yang ia bayangkan. Dia juga berharap jika ada pembelajaran berkreasi lagi ia ingin belajar kreasi plastisin.
“Buat doodle art kalau ada contohnya sih gampang. Misalnya ada kegiatan kaya gini lagi, aku pengen berkreasi sambil bermain plastisin,” papar cowok tujuh tahun ini.
Orangtua Haidar, Ifada Kamilia, menyatakan kegiatan berkreasi membuat doodle art sticker ini sangat positif bagi anak-anak.
“Alhamdulillah, bisa me-refresh anak-anak yang jenuh dengan rutinitas di rumah, Zoom, mengerjakan tugas,” ungkapnya.
Selain itu, dia melanjutkan, juga bisa mengajarkan anak-anak lebih kreatif lagi, terutama buat anak-anak kami yang energinya banyak, cocok dialihkan ke kegiatan positif yang melatih kreativitas, melatih motorik halus, mengelola emosi, dan meningkatkan imajinasi,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan dukungannya kepada SD Mugeb untuk menyelenggarakan kegiatan berkreasi yang lebih bervariatif lagi nantinya.
“Saya sangat mendukung jika ada kegiatan seperti ini, karena di era pandemi anak-anak butuh sesuatu yang baru dan ini adalah saat yang tepat untuk menambah pengalaman meskipun hanya di rumah,” tandasnya. (*)
Penulis Mar’atus Sholichah. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.