Kebaya Fatmawati
Benda peninggalan Fatmawati lainnya adalah dua pasang kebaya lengkap dengan kerudung yang disimpan dalam lemari kaca dan diletakkan di ruang tamu.
Ada dua kebaya yang masih terawat dengan baik. Di sisi kiri kebaya berwarna coklat dengan bordir bunga-bunga dipadu kerudung putih dengan kain batik coklat bercorak parang sebagai bawahan. Sementara di sisi kanan kebaya dan kerudungnya serasi berwarna merah dengan bawahan kain batik coklat.
Rumah Fatmawati memiliki tiga ruang utama. Yaitu satu ruang tamu dan dua kamar. Salah satu kamar berisi ranjang dari besi, serta almari dan meja rias yang terbuat dari kayu jati. Menurut Marwan, semua barang itu asli peninggalan bersejarah rumah ini.
Sementara kamar satunya diisi mesin jahit peninggalan Fatmawati. Selain itu terdapat ruang makan dan kamar mandi. “Untuk kamar mandi itu merupakan bangunan tambahan. Zaman dulu kamar mandi terletak di belakang rumah,” ungkap Marwan yang sudah mengabdi 16 tahun di rumah itu.
Awalnya Rumah Hasan Din
Marwan menjelaskan, rumah berukuran 15×12,5 meter yang terletak pada lahan seluas 20×25 m ini sebenarnya adalah rumah Hasan Din yang dibangun tahun 1915 dan direnovasi beberapa kali termasuk di tahun 90-an. “Bu Fatmawati tinggal mulai lahir sampai nikah,” jelasnya.
Marwan sendiri adalah saudara sepupu Fatmawati. Hasan Din dan ayahnya, Amana Din, adalah anak kandung Basyaru Din. “Ada 11 anak beliau, enam laki-laki dan 5 perempuan. Ayah Bu Fatmawati nomor dua dan ayah saya nomor sembilan,” ungkapnya sambil menyebutkan 11 anak Basyaru Din secara berurutan.
Yaitu Yusuf Din, Hasan Din, Hafsah Din, A Rani Din, Sidik Din, Syaifu Din, Shaleha Bungsu Din, Amana Din, Maryam Din, dan Asia Din.
Marwan mengaku sampai saat ini masih berhubungan dengan anak-anak Fatmawati yakni Guntur, Megawati, Rahmawati, Sukmawati, dan Guruh.
Baca sambungan di halaman 3: Rumah Pengasingan Soekarno