PWMU.CO – Aisyiyah peringati HUT RI dengan Gerakan Pakai Masker. Perayaan HUT RI secara virtual diikuti oleh 189 perempuan dari Aisyiyah Jatim, Senin (17/8/2020).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim Sumiati menyampaikan meski digelar secara virtual perayaan kemerdekaan RI ke-75 tetap berlangsung meriah.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah pengibaran Sang Saka Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sambutan Ketua PWA Jatim yang diwakili Wakil Ketua PWA Jatim dan pemakaian masker dari anak yang berkebutuhan khusus kepada ibunya,” ujarnya.
“Juga ada persembahan puisi dari ibu guru serta pidato oleh Koordinator Lingkungan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Hening Parlan,” tambahnya.
Taawun Peduli Dampak Covid-19
Kegiatan ini, lanjutnya, dilatarbelakangi oleh pandemi Covid19 yang berdampak sangat besar bagi kehidupan semuanya.
“Kita ikut prihatin menyikapi suasana saat ini dengan masih banyaknya penyebaran Covid-19 di Jatim. Aisyiyah sebagai lembaga secara khusus pada gerakan perempuan dengan berbagai programnya. Bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan dan bencana juga ikut serta dalam gerakan taawun untuk kesejahteraan umat manusia,” ungkapnya.
“Gerakan taawwun merupakan sebuah gerakan peduli dan berbagi kepada sesama.Dan Aisyiyah bersama seluruh komponennya berjuang sesuai profesi masing-masing untuk mengisi kemerderkaan,” tambahnya.
Menurutnya yang diperlukan saat ini adalah memerangi atau melawan Covid-19. “Salah satunya dengan mengadakan gerakan pemakaian masker oleh orangtua pada anak dan anak kepada orang tua. Ini sebagai wujud kepedulian penguatan keluarga dalam memerani Covid-19,” jelasnya.
Gerakan Keluarga Lenting
Sementara itu Hening Parlan dalam pidatonya menyampaikan Gerakan Keluarga Lenting merupakan sebuah gerakan untuk membangun dan menata kembali kehidupan sosial dan lingkungan yang tahan atau tangguh terhadap berbagai goncangan.
“Bila goncangan terjadi masyarakat mampu menolong diri sendiri. Tidak masuk dalam resiko dan justru keluarga atau komunitas itu mampu kembali pulih,” ujarnya.
Menurut Hening Parlan ada dua hal yang sangat penting yakni adaptasi dan transformasi. Ini artinya keluarga atau komunitas lenting adalah keluarga yang sehat
“Yakni keluarga yang mampu beradaptasi dengan situasi pandemi dengan taat pada protocol kesehatan. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan tidak kedalam kerumunan,” ungkapnya.
Hal kedua, lanjutnya, adalah keluarga yang menjaga lingkungan dengan tidak membuang masker sembarangan. Meningkatkan imunitas keluarga dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Yang ketiga adalah keluarga yang mempunyai kecukupan pangan. Hal ini bisa dimulai dengan menanam sayuran dan menjadikan rumah sebagai sumber gizi,” jelasnya.
“Perbanyak makan sayur dan apabila memungkinkan dengan lauk yang bersumber pada lingkungan keluarga, misalnya beternak lele, ikan atau ayam,” imbuhnya.
Aku Menjaga Kamu
Menurutnya yang tak kalah penting adalah berbagi kepada sesama. Ini adalah hal yang paling hakiki sebagai gerakan Aisyiyah. Aisyiyah bertaawwun, harus peduli dan membantu sesama.
“Aisyiyah sebagai Gerakan Perempuan Berkemajuan selayaknya memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini dengan terus bergerak dalam kemaslahatan umat,” tuturnya.
Di sisi lain Sumiati menyampaikan Gerakan Pakai Masker dengan tagline ‘Aku Menjaga Kamu, Kita Semua Saling Menjaga’ adalah wujud nyata keluarga Aisyiyah dalam membangun Keluarga Lenting.
“Dengan gerakan ini kita semua akan mulai menyelamatkan diri, keluarga dan komunitas. Oleh karena itu, mari kita semua dukung dan sebarkan Gerakan Pakai Masker ini ke semua lini,” ajaknya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.