PWMU.CO – Pahlawan Covid ada di kehidupan sehari-hari kita. Mereka adalah para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang gugur dalam melayani penderita maupun yang terkena wabah dari pasiennya.
Hal itu disampaikan Rahmawati Husein, Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah sekaligus anggota dari Advisory Group United Nation Central Emergency Response Fund (AG UNCERF) pada Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, Rabu, (19/8/2020)
Menurut Ama—sapaan akrab Rahmawati Husein—pahlawan kemanusiaan adalah mereka yang berani mengingatkan orang lain akan risiko pandemi, yang membantu saudara, tetangga, teman, dan orang yang tidak dikenal sehingga mereka bisa bertahan hidup.
“Mereka adalah para guru atau siapapun yang membantu proses belajar baik daring maupun harus berjalan, bersepeda, menggunakan motornya untuk menjemput para murid,” ujarnya.
Pahlawan Kehidupan Nyata
Terkait tema Hari Kemanusiaan Sedunia tahun 2020 Real Life Heroes (Pahlawan Kehidupan Nyata) Ama mengatakan, tema ini dipersembahkan untuk dokter, perawat, tenaga medis lain dan para relawan mendedikasikan dirinya untuk berjuang melawan Covid-19.
“Peringatan hari Kemanusiaan Se-Dunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik agar dapat menjadi pelaku kemanusiaan dan bermanfaat bagi sesama, menyebarkan inspirasi melalui berbagi pengalaman dari para pelaku atau pekerja kemanusiaan dan mengapresiasinya,” tutur Ama.
Budi Setiawan, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah dalam pesan khususnya terkait Hari Kemanusiaan Sedunia mengatakan, penting bagi kita bersama untuk mewujudkan kembali nilai kemanusiaan.
“Karena manusia pada dasarnya makhluk termulia di dunia dan ditugasi untuk menjaga kemanaan serta kesejahteraan,” terangnya.
Namun, dia menambahkan, tidak dapat dipungkiri ada sebagian manusia yang selalu menimbulkan peperangan dan kemusnahan sesama, untuk itu harus ada pahlawan di sekitar kita.
“Dan tugas-tugas layanan kemanusiaan Muhammadiyah yang selama ini dijalankan oleh MDMC sudah bekerja dalam dunia kemanusiaan itu,” ucap Budi.
Dia menuturkan, seabad yang lampau, Kyai Sujak bersama rekan-rekannya di Muhammadiyah telah berbuat dan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah meletusnya Gunung Kelud.
“Maka semangat ini harus terus muncul dan oleh sebab itu Muhammadiyah melembagakannya dalam Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC),” ungkapnya.
Muhammadiyah Tangani Covid-19
Sementara itu, Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Agus Samsudin menekankan, setiap orang bisa menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi Covid-19.
“Menjadi pahlawan covid dengan cara disiplin memakai masker ketika bepergian, menerapkan jaga jarak dan rajin mencuci tangan,” tuturnya.
Terkait dengan layanan Muhammadiyah dalam masa pandemi Covid-19 di tanah air ini, Agus Samsudin menyampaikan laporannya.
“Melalui 80 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh tanah air, Muhammadiyah merawat 1328 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan jumlah yang masih dirawat 470 orang,” terangnya.
Dia menjelaskan, dana yang sudah digelontorkan Muhammadiyah sejumlah Rp 182.183.057.389 untuk 3.313.265 jiwa penerima manfaat. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni