Antara Kalender Hijriah dan Masehi

Antara kalender Hijriah dan Masehi persamaan yaitu sama-sama memiliki 12 bulan dalam 1 tahun disampaikan Muhammad Luthfi pada Kajian 1 Muharram 1442 H secara virtual, Rabu, (19/8/20).
Antara Kalender Hijriah dan Masehi. Kegiatan 1 Muharam SD Muhammadiyah 4 Ketintang Surabaya (tangkapan layar Sofia Dwi Alfianti/PWMU.CO)

PWMU.CO – Antara kalender Hijriah dan Masehi. Keduanya sama-sama memiliki 12 bulan dalam satu tahun. Demikian disampaikan Muhammad Luthfi pada Kajian 1 Muharram 1442 H, Rabu, (19/8/20).

Dalam kajian virtual yang diselenggarakan Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya bertema Jejak Hijrah dalam Islam ini dia juga menjelaskan perbedaan bulan Hijriah dan Masehi.

Penetapan bulan Hijriah berdasarkan al-Quran Surat at-Taubah, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi …”  

Kepala SMPN 3 Surabaya tersebut mengungkapkan beberapa perbedaan lainnya. Yatu latar belakang lahirnya tahun Hijriah yang didasarkan pada hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

“Yang mana pada saat itu kota Mekkah dalam keadaan yang sangat tidak mendukung dan sulit bagi Rasulullah untuk berdakwah sehingga hijrahlah Rasulullah ke Madinah. Di sana Rasulullah didukung berdakwah dengan kondisi yang sangat bagus,” ungkapnya.

“Sementara kalau tahun Masehi berdasarkan pada lahirnya Nabi Isa atau dikenal dengan Isa al-Masehi,” terangnya.

Cara Penghitungan Tahun Hijriah

Luthfi mengatakan, perbedaan lainya terdapat pada nama-nama bulan Hijriah berbeda dengan Masehi. Pada tahun Hijriah, nama bulannya yaitu Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, RamadhAn, Syawal, Dzulqadah, dan Dzulhijah.

“Cara perhitungan tahun Hijriah pun berbeda. Di mana penentuannya didasarkan pada proses bulan mengelilingi bumi sehingga tahun Islam disebut juga dengan tahun Qamariyah. Sementara tahun Masehi perhitungannya didasarkan pada proses bumi mengelilingi matahari atau disebut juga dengan tahun Syamsiyah,” ungkapnya.

Hal ini pula, lanjutnya, yang menyebabkan pergantian tanggal dalam Islam dimulai dari awal masuknya adzan Maghrib. Sedangkan Masehi mulai tanggal baru pada saat setelah jam 12 malam.

Dia mencontohkan momen saat bulan Ramadhan, di mana umat Islam mulai ibadah Tarawih terlebih dahulu daripada puasa Ramadhan. “Karena 1 Ramadhan sudah terhitung dari awal setelah adzan Maghrib masuk 1 Ramadhan,” terangnya.

Sementara, sambungnya, pada momen tahun baru Masehi yang terjadi antara akhir bulan Desember menuju awal Januari, orang-orang merayakan pada saat jam 12 malam atau 24.00.

Perbedaan terakhir menurut Luthfi yaitu jumlah hari. “Dalam hari Hijriah tidak ada 28 atau 31 hari dalam per bulannya. Dalam 1 bulan hanya ada 29/30 hari. Jadi dalam 1 tahunnya terdiri dari 354 hari. Adapun selisih dengan tahun masehi yaitu 11 atau 12 hari,” jelasnya.

Selain kajian pada malam 1 Muharam, Sekolah Karakter ini juga menggelar berbagai perlombaan di antaranya lomba tahfidh dan lomba poster bagi siswa dan lomba Ringking 1 dengan materi al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi wali murid. (*)

Antara Kalender Hijriah dan Masehi; Penulis Sofia Dwi Alfianti. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version