WHO Sidak Persiapan Imunisasi MR di SD Muhammadiyah 4 Surabaya

Kepala SDM 4 Pucang Edy Susanto (kiri) bersama dua perwakilan WHO
Kepala SDM 4 Pucang Edy Susanto (kiri) bersama dua perwakilan WHO

PWMU.CO – SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang, Surabaya kedatangan tamu istemewa dari World Health Organization (WHO), Senin (31/7) sore. Dua perwakilan WHO, Achsan (Indonesia) dan Mr. Mohammad Reazul Hasan (Bangladesh) datang untuk mengecek kesiapan SD Mudipat Surabaya dalam realisasi program imunisasi Campak (Measles) dan Rubella (MR) yang telah dicanangkan pemerintah secara serentak di seluruh Indonesia pada buan Agustus-September 2017.

Achsan menerangkan, imunisasi MR adalah upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun. Hal itu tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.

Dijelaskan bahwa, campak (measles) dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Sedangkan, rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak. Akan tetapi apabila menulari Ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang akan dilahirkan.

Kecacatan tersebut, lanjutnya, dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

”Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, tapi penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin untuk mencegah dua penyakit sekaligus,” ujar Bapak Achsan.

Kedatangan dua perwakilan WHO disambut hangat oleh keluarga besar SD SD Mudipat Surabaya. Edy Susanto MPd, Kepala SD Mudipat Surabaya mengatakan banyak hal yang dibicarakan, salah satunya adalah pembahasan tentang pentingnya imunisasi MR tersebut.

Edy pun menyerukan agar seluruh orangtua murid kelas 1 sampai dengan kelas 6 untuk mendukung imunisasi massal yang akan diselenggarakan pada 24 Agustus 2017 di sekolah. Menurut Edy, virus MR harus dicegah sejak dini, supaya murid Mudipat menjadi anak yang sehat dan cerdas.

”Mari berikhtiar untuk sehat, insya Allah ini halal dan MUI pusat juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk imunisasi ini. Semoga Allah SWT ridhoi ikhtiar baik ini dan menjadikan generasi kita anak yang sehat dan gemilang. Amin,” tukasnya. (mly/aan)

Exit mobile version