PWMU.CO – LPCR dorong kemandirian dan ketangguhan ekonomi Cabang dan Ranting sebagai tindak lanjut keputusan-keputusan Muktamar Ke-47 di Makassar.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Drs H Jamaludin Ahmad Psi dalam Zoominar Seri Talkshow LPCR 3. Temanya Membangun Ketangguhan Ekonomi Digital Cabang dan Ranting Muhammadiyah di Masa Pandemi Covid-19, Senin (24/8/20).
Kemandirian Ekonomi
Jamaludin mengatakan, salah satu gerakan ekonomi yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan Cabang dan Ranting Ekonomi Expo secara nasional.
“Jadi setiap tahun LPCR PP mengadakan Cabang Ranting Ekonomi Expo tingkat nasional dan itu kita harapkan dapat mendorong Cabang dan Ranting peduli pada pemberdayaan dan kemandirian ekonomi,” tuturnya.
Menurutnya, sejak diselenggarakan Expo Cabang dan Ranting di Babat, Lamongan berlanjut tahun kedua di Gunungpring, Magelang dan ketiga di Gowa, Sulawesi Selatan dapat terlihat nyata pertumbuhan ekonomi.
“Ekonomi tumbuh kuat mulai di Jawa bahkan di luar Jawa. Ini penting karena acara tahunan ini sebagai ajang kompetisi untuk menunjukkan bahwa Cabang dan Ranting kuat secara ekonomi,” terangnya.
Jamaludin menerangkan, jika ingin Cabang dan Ranting mandiri secara ekonomk, maka Cabang dan Ranting harus memiliki keunggulan.
“Cabang dan Ranting harus memiliki keunggulan dan menjadi contoh gerakan ekonomi, bisa menjadi pusat belajar setidaknya study banding bagi Cabang dan Ranting yang ingin berdaya secara ekonomi,” jelasnya.
Teguh dan Tangguh Hadapi Pandemi
Jamaludin menjelaskan, LPCR PP punya program dan kebijakan dalam menghadapi Covid-19 ini dengan mengadakan gerakan tematic Ranting dan Cabang teguh dan tangguh menghadapi pandemi.
“Ini harus menjadi gerakan nasional Cabang dan Ranting LPCR di seluruh Indonesia serta menjadi komitmen untuk membangun keteguhan dan ketangguhan,” tegasnya.
Ia mengatakan, teguh itu berkata dengan ideologi, paham agama, protokol kesehatan harus ditaati dan tangguh itu berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya harus tangguh.
Menurutnya, di samping mengadakan kegiatan sebagai gerakan utama, LPCR PP Muhammadiyah juga sudah mengawali gerakan dengan lomba Cabang dan Ranting dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Lomba ini sudah selesai dan diikuti 58 peserta se-Indonesia. Dilanjutkan dengan sayembara Sociopreneur Cabang dan Ranting tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, nanti pengumumannya di akhir bulan Desember 2020,” imbuhnya.
Selanjutnya LPCR PP punya program sosialisasi dan kampanye untuk menumbuhkan gerakan sadar dakwah dan dalam mengelola ekonomi digital.
Cabang dan Ranting Tangguh Ekonomi
Jamaludin mengungkapkan, ada 5 kriteria Cabang dan Ranting yang tangguh ekonomi.
Pertama kegiatan ekonomi tetap hidup bahkan semakin berkembang saat pandemi Covid-19.
“Jadi Cabang yang secara ekonomi tangguh, ketika menghadapi Covid-19 dia bukan semakin menurun tapi semakin meningkat dan berkembang,” tuturnya.
Dia menyontohkan PCM Limbung Gowa sebelum pandemi Covid-19 sudah punya kios atau kedai.
“Gerakan ekonomi Muhammadiyah di sana itu biasa-biasa saja, ketika pandemi terjadi malah berkembang pesat setelah dikelola secara digital yang diketuai Muh Fitriady SIP MM Ketua PCM termuda se-Indonesia,” terangnya.
Dia juga memberikan contoh PCM Prambanan ketika dihantam pandemi bukan malah berhenti, tapi malah meningkat. Selain itu juga ada PRM Gading Klaten.
“Selum pandemi Covid-19 terjadi, pendapatan minimarketnya hanya 1.5 M sampai 2 M, tapi sejak pandemi, meningkat omsetnya menjadi 3 M naik 150 persen,” imbuhnya.
Kedua ekonomi tangguh adalah cepat merespon pada kondisi yang terjadi. Ketiga memiliki program dan kegiatan ekonomi untuk mengatasi dampak pandemi baik jangka pendek, menengah maupun panjang.
“Cabang dan Ranting yang tangguh adalah dia tidak hanya memiliki semangat di awal, namun punya program yang terus berlanjut bahkan ketika pandemi Covid-19 sudah selesai,” ujarnya.
Kempat Cabang dan Ranting yang mampu melakukan recovery.
Menurut Jamaludin, banyak masyarakat, jamaah dan karyawan Muhammadiyah contohnya guru TK, SD, bahkan sekolah-sekolah Muhammadiyah kehilangan gaji dan pengurangan pendapatan yang luar biasa karena terdampak Covid-19 maka ini harus menjadi perhatian agar mereka merasa dipedulikan oleh Muhammadiyah.
“Nah Cabang dan Ranting yang tangguh adalah yang mampu mencarikan solusi, kemudian mambantu mereka agar tetap bisa bertahan hidup dan aktif bisa menggerakkan Muhammadiyah,” tandasnya.
Enam Aspek Cabang dan Ranting
Sebagai penutup, Jamaludin mengatakan, ada enam aspek menuju Cabang dan Ranting tangguh.
Pertama adalah aspek kepemimpinan jamaah. Kedua, aspek kepemimpinan organisasi dan manajemen SDM.
Ketiga, aspek pemberdayaan ekonomi. Keempat, Cabang dan Ranting memiliki AUM unggulan yang kreatif, inovatif, dan cepat merespon ketika terjadi permasalahan-permasalahan termasuk pandemi Covid-19
Kelima adalah kaderisasi dan partisipasi AMM tetap berjalan meskipun pandemi terjadi.
Dan keenam aspek daya pengaruh dan penguatan dakwah termasuk media digitalisasi.
Oleh sebab itu LPCR dorong agar Cabang dan Ranting tetap teguh dan tangguh hadapi pandemi. (*)
Penulis Slamet Hariadi Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni