Era Skills, Bukan Ijazah tulisan Ali Murtadlo, jurnalis senior di Surabaya.
PWMU.CO-Nowadays, it’s all about skills. Not degrees. Sekarang ini, era skills bukan gelar (Google).
Siap-siaplah memasuki era ini: skills bukan ijazah untuk bisa bekerja di perusahaan ternama. Google, 14 Juli lalu me-launching program sertifikasi Project Management, Data Analysis, dan UX design.
”Untuk menyelesaikan program sertifikasi itu, hanya dibutuhkan dana kurang dari USD 300,” kata Kent Walker, Google Senior Vice President of Corporate Affairs.
”Google Career Certificates ini bisa diperoleh kurang dari enam bulan dan kami samakan dengan ijazah perguruan tinggi yang normalnya memakan waktu 4 tahun,” katanya. ”Kita memfasilitasi job-training yang bisa diakses siapa pun juga,” imbuhnya.
Kritiknya kepada perguruan tinggi? ”Mereka tidak melengkapi real-world skills yang diperlukan di tempat kerjanya. Berbeda dengan kursus yang kami selenggarakan. Peserta akan dididik oleh tenaga kami sendiri yang berpengalaman di tiga bidang itu: project manager, analis data, dan UX designer. Jadi, begitu selesai kursus, mereka akan punya skills itu. Fokus, tak ada pelajaran lain selain itu,” katanya.
Kelebihan lainnya, Google akan membantu merekomendasikan para lulusan Google Skill Certificates ke perusahaan seperti Apple, Chipotle, Enrst and Young, Home Depot, IBM, Lowe, Nordstrom, Penguin, IBM, Publix, Starbuks, Walmart, Best Buy, Intel, Bank Of America, Hulu dan tentu Google sendiri. Google juga menfasilitasi program magang ke berbagai perusahaan ternama di AS.
Kompetensi Penting
Mengapa tidak perlu ijazah perguruan tinggi? ”Kami meyakini karena di dunia, ada orang-orang hebat yang tidak beruntung mendapat akses ke perguruan tinggi. Anak-anak hebat inilah yang kita cari dan kita beri akses untuk bisa ikut sertifikasi,” kata Laszlo Bock, mantan senior vice president Google.
”Bagi Ernst and Young, kualifikasi akademis tentu masih dipertimbangkan. Tapi sekarang, itu bukan satu-satunya. Karena bagi kita, kompetensi lebih penting daripada gelar atau ijazah. Jadi bagi anak-anak muda, kejar skills dan kompetensimu, ketimbang kejar gelar sarjanamu,” kata Maggie Stilwell, pemandu bakat Ernst and Young.
Sertifikasi juga semakin ngetrend di negeri ini. Ada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang mengawasi konsistensi dan kredibilitas Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang memberikan sertifikat atau suatu profesi atau kompetensi tertentu. BNSP akan memberikan lisensi kepada LSP yang dianggap kredibel untuk memberikan sertifikasi.
Apa manfaatnya ikut sertifikasi? 1. Memiliki keunggulan kompetitif 2. Potensi untuk mendapat gaji tinggi 3. Potensi untuk lebih mudah mendapatkan kerja 4. Mempercepat karier.
Ijazah atau skill? Di Indonesia, masih dua-duanya. Ya, ijazah, ya skill. Sekali lagi kompetensi. Bukan hanya ijazah. Salam!
Editor Sugeng Purwanto