ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Keistimewaan Usia 40 Menurut Al-Quran

Selasa 1 September 2020 | 13:48
6 min read
5.3k
SHARES
16.5k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Keistimewaan Usia 40 Menurut Al-Quran, kolom oleh Bahrus Surur-Iyunk, Guru SMA Muhammadiyah I Sumenep, penulis buku-buku motivasi Islam.
Keistimewaan Usia 40 Menurut Al-Quran


Keistimewaan Usia 40 Menurut Al-Quran, kolom oleh Bahrus Surur-Iyunk, Guru SMA Muhammadiyah I Sumenep, penulis buku-buku motivasi Islam.

PWMU.CO – Kita mungkin pernah mendengar pemeo psikologi 18-40-60. Kode angka ini memiliki makna bahwa ketika seseorang berusia 18 tahun, ia akan mencemaskan pendapat semua orang tentang dirinya.

Ketika berumur 40 tahun, ia tidak peduli apa pendapat orang lain tentang dirinya. Dan ketika berumur 60 tahun, ia akan tersadar bahwa tidak ada orang yang pernah memikirkan dirinya.

Di era hyper-realitas seperti sekarang ini, ternyata, kebanyakan orang tidak memikirkan keadaan orang lain. Alih-alih memikirkan orang lain, mereka justru tidak memikirkan pendapat orang lain tentang dirinya.

Dalam dunia kapitalis seperti sekarang ini, kebanyakan orang berpikir “emang gue pikirin” atau “apa manfaatnya buatku”. Tidak sebaliknya, “apa yang bisa kuberikan manfaat buatmu?”

Istimewanya Usia 40

Usia 40 tahun disebut istimewa karena disebut secara khusus dalam al-Quran dalam al-Ahqaf 15. Berarti ada rahasia yang terkandung di dalamnya.

Menurut para ahli tafsir, usia 40 tahun disebut pada ayat ini, karena manusia mencapai puncak kehidupannya. Baik secara fisik, intelektual, emosional, karya, maupun spiritualnya.

Orang yang berusia 40 tahun benar-benar telah meninggalkan masa mudanya. Apa yang dialami pada usia 40 seringkali sifatnya stabil, mapan, dan kokoh. Karenanya, perilaku di usia ini akan menjadi ukuran manusia pada perjalanan hidup berikutnya.

Ada banyak keistimewaan yang ditunjukkan dalam sejarah Islam tentang usia 40 tahun ini. Dalam al-Qashash 14 disebutkan, “Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan.”

Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan ayat ini, “Sudah tiba waktunya bagi Musa untuk memiliki kekuatan dan keperkasaan yang paling prima. Itulah puncak keadaan dirinya yang dia tidak mungkin lagi untuk mengulanginya ataupun memilikinya lagi setelah itu berlalu. Itulah penghabisan masa muda, masa sempurnanya badan dan kejernihan pemahaman.”

Kecerdasan Musa

Ibnu Abbas mengatakan, “Ketika Musa mencapai umur bidh’an wa tsalastina sanatan (33-39), dia diberi kepahaman, kecerdasan, dan ilmu agama sebelum diangkat sebagai nabi dan rasul.”

Imam Mujahid menafsirkan bahwa istawa pada ayat itu berarti pada umur 40 tahun. Imam Asy-Sya’bi dalam Tafsir Al-Qurthubi menambahkan, “Itulah umur ketika mencapai kedewasaan.”

Maka, amatlah wajar jika usia 40 tahun disebut tersendiri di dalam al-Qur’an. Dan karenanya, tidaklah mengherankan jika para Nabi diutus pada usia 40 tahun, remasuk Nabi Muhammad SAW.

Dalam perspektif Ibnu al-Qayim al-Jauziyah, usia manusia diklasifikasikan menjadi empat periode. Yaitu periode kanak-kanak (thufuliyah) yang dimulai sejak lahir hingga baligh; Periode muda (syabab) dari usia baligh hingga 40 tahun; Periode dewasa (kuhulah) yakni usia 40-60 tahun; dan periode tua (syaikhukhah) dari 60-70 tahun.

Lakukan Delapan Ini di Usia 40

Berikut adalah terjemahan al-Ahkaf 15, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula).

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

Ayat di atas mengajarkan kepada kita apa saja yang semestinya dilakukan oleh seseorang yang menginjakkan kaki di usia 40 tahun.

Pertama, sering-seringlah membaca doa ini. Sebagaimana riwayat Imam Atha’ dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Abu Bakar berusia 40 tahun dia sering berdoa dengan doa yang terdapat pada Al-Ahqaf 15 ini.”

Di antara para sahabat sampai ada yang mengatakan, “Maka Allah mengabulkan semua yang diminta Abu Bakar, sehingga kedua orangtuanya dan anak keturunannya masuk Islam. Tidak ada seorangpun dari sahabat yang diberi keistimewaan seperti itu.”

Imam Ar-Razi menuturkan, “Umar bin Abdul Aziz ketika memasuki usia 40 tahun selalu berdoa dengan ayat ini.”

Pandai Bersyukur

Kedua, mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Dalam ayat tersebut, Allah mengajarkan hamba-Nya untuk lebih banyak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita.

Karena usia 40 tahun sudah tidaklah muda lagi maka, permohonan pertama yang diajarkan kepada kita adalah agar Allah memberikan ilham (inspirasi) untuk bisa terus bersyukur kepada Allah.

Ketiga, mengingatkan kedua orangtua dan anak sebagai orang yang—mau tidak mau— dewasa dan menuju usia tua. Ini bisa membuat kita senantiasa berbuat baik. Juga mendoakan kedua orangtua yang telah bersusah payah: mengandung, melahirkan, serta menyusui dan menyapihnya selama tiga puluh bulan.

Keempat, hendaklah kita mulai memperbanyak amal kebaikan yang diridhai oleh Allah. Usia 40 tahun adalah masa awal seseorang memperbaiki diri. Sebab ada yang mengatakan, jika di usia 40 tahun ini seseorang sudah tidak bisa lagi memperbaiki diri maka pada gilirannya di usia berikutnya ia akan gagal menjadi orang yang baik-baik. Maka, usia 40 tahun adalah tonggak awal perbaikan diri seseorang.

Banyak Waktu untuk Keluarga

Kelima, seseorang yang mencapai usia 40 tahun diingatkan oleh Allah agar ia kembali dan banyak meluangkan waktu untuk keluarga.

Dalam ilmu psikologi, usia 40 ini adalah masa puberitas kedua. Pada usia ini pula seseorang biasanya mencapai puncak kesuksesannya. Dalam capaian duniawi inilah, biasanya seseorang digoda untuk “melirik” lawan jenisnya.

Bisa nikah lagi bagi seorang laki-laki atau muncul letupan bermain api cinta. Karenanya, Allah mengingatkan agar berhati-hati, lebih baik dan lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga dan anak-anaknya.

Keenam, ketika Allah mengajarkan doa dan pengakuan “Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau”, maka sesungguhnya Dia sedang mengingatkan kepada hamba-Nya agar ia banyak bertaubat di usia 40 tahun.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, karena usia mulai memasuki gerbang ketuaan maka hendaklah ia lebih banyak merenung dan mendekatkan diri kepada Allah. Dimulai bertaubat dan menghentikan segala keburukan hidupnya menuju memperbanyak amal kebaikan.

Bergaul dengan Orang Saleh

Ketujuh, sebagaimana doa yang hampir sama diajarkan Nabi Sulaiman kepada kita (baca an-Naml 19), bahwa seseorang yang sudah berumur 40 tahun hendaklah lebih banyak bergaul dan bergumul dengan orang-orang saleh. “Wa adkhilniy birahmatika min ‘ibadika ash-shalihin. dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Jangan lagi merasa masih muda, lalu bergaulnya dengan anak-anak muda. Mulai mencari teman yang mengajak dan berkecenderungan untuk berbuat kebaikan. Perlu ada kesadaran untuk mengubah perilaku diri.

Kedelapan, seseorang yang telah berusia 40 tahun harus lebih banyak berserah diri kepada Allah. Berusaha dan bekerja harus dengan sungguh-sungguh. Tetapi, dalam banyak kesempatan, kepasrahan dan kedekatan diri kepada Allah harus lebih direkatkan.

Berpasrah diri kepada Allah itu sebagai tanda dan sekaligus upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Artinya, keyakinan dan keimanannya akan semakin kuat dengan keberadaan dan kemahakuasaan Allah.

Hal ini tentu berebda dengan mereka yang masih muda, di mana rasa percaya dirinya seakan melebihi ketentuan Allah. Ia masih sangat percaya dengan kemampuannya menyelesaikan segala persoalan yang ia hadapi.

Nah, saat mulai usia 40 tahun seseorang mulai disadarkan dengan ketentuan dan kemahakuasaan Allah seiring berkurangnya kemampuan diri seseorang, baik secara fisik maupun psikis.

Hingga di sini, “hidup itu sesungguhnya” baru dimulai setelah usia mencapai 40 tahun. Life begins at forty. Dan hidup yang sesungguhnya adalah yang diprioritaskan untuk mencari dan mencapai ridha Allah. Wallahu a’lamu. (*)

Keistimewaan Usia 40 Menurut Al-Quran; Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Bahrus Surur-IyunkHidup Dimulai dari Usia 40 TahunLife Begins at forty
SendShare2109Tweet1318Share

Related Posts

Berkah Umur ketika Bertemu Ramadhan

Senin 4 April 2022 | 17:18
1k

Ilustrasi berkah umur. Berkah Umur ketika Bertemu Ramadhan oleh Bahrus Surur-Iyunk, Wakil Ketua PDM Sumenep....

Menyambut Ramadhan antara Pengusaha, Politikus, dan Salehin

Rabu 30 Maret 2022 | 06:45
180

Ilustrasi menyambut Ramadhan Menyambut Ramadhan antara Pengusaha, Politikus, dan Salehin oleh Bahrus Surur-Iyunk, Wakil Ketua...

Kisah Sembuh dengan Berbagi

Kamis 15 Oktober 2020 | 09:37
504

Bahrus Surur-Iyunk: Kisah Sembuh dengan Berbagi Kisah Sembuh dengan Berbagi, kolom oleh Bahrus Surur-Iyunk, Guru SMA...

Makna Ucapan ‘Insyaallah’ Joe Biden

Rabu 7 Oktober 2020 | 09:13
826

Makna Ucapan 'Insyaallah' Joe Biden (foto pressherald.com) Makna Ucapan 'Insyaallah' Joe Biden, ditulis oleh Bahrus...

Keajaiban Teladan

Selasa 29 September 2020 | 12:04
452

Bahrus Surur-Iyunk: Keajaiban Teladan Keajaiban Teladan, kolom oleh Bahrus Surur-Iyunk, Guru SMA Muhamamdiyah I Sumenep,...

Ustadz Nurhadi, Pengajar Ikhlas Dosis Tinggi Itu Berpulang

Senin 28 September 2020 | 14:00
1.4k

Foto kenangan. Ustadz Nurhadi (kedua dari kiri) bersama penulis (tengah), Prof Syafiq Mughni (kedua dari...

Kisah Rezeki di Tangan Tuhan

Kamis 17 September 2020 | 12:11
3.7k

Kisah Rezeki di Tangan Tuhan (Ilustrasi freepik.com) Kisah Rezeki di Tangan Tuhan ditulis oleh Bahrus...

Raden Musaid Werdisastro, Orang Muhammadiyah Penulis Babad Sumenep

Kamis 10 September 2020 | 07:04
1.4k

Raden Musaid Werdisastro Raden Musaid Werdisastro, Orang Muhammadiyah Penulis Babad Sumenep tulisan Bahrus Surur-Iyunk, Wakil...

Kisah Orang-Orang Kecil yang Berkurban

Sabtu 25 Juli 2020 | 11:11
855

Kisah Orang-Orang Kecil yang Berkurban (Ilustrasi freepik.com) Kisah Orang-Orang Kecil yang Berkurban.Ditulis oleh Bahrus Surur-Iyunk, Dosen...

Asal Usul Kota Makkah

Kamis 23 Juli 2020 | 15:12
5.8k

Asal Usul Kota Makkah. IIustrasi Makkah zaman dulu. (Foto dari ChannelMuslim) Asal Usul Kota Makkah...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26806 shares
    Share 10722 Tweet 6702
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1766 shares
    Share 706 Tweet 442
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    1218 shares
    Share 487 Tweet 305
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12453 shares
    Share 4981 Tweet 3113
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1120 shares
    Share 448 Tweet 280
  • Siswa Spemdalas Sambut Bulan Ramadhan

    1016 shares
    Share 406 Tweet 254
  • Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel 

    2486 shares
    Share 994 Tweet 622
  • Kalimah Spemdalas Ajak Siswa Miliki Akhlak Al-Quran

    2068 shares
    Share 827 Tweet 517
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Pembelajaran Life Skill, Siswa Spemdalas Bikin Jamu Tradisonal

    2584 shares
    Share 1034 Tweet 646

Berita Terkini

  • Inilah Susunan Personalia Majelis dan Lembaga PWA Jatim 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:51
  • Kuatkan Ideologi Muhammadiyah, IMM Al Qossam Adakan DADSenin 27 Maret 2023 | 13:33
  • Yang Manis tapi Tidak Selalu Berujung Manis Ada di Talk Show SmamioSenin 27 Maret 2023 | 13:32
  • Ada Celengan Bertema Hewan Kurban di SD Berlian SchoolSenin 27 Maret 2023 | 13:30
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat NasionalSenin 27 Maret 2023 | 13:28
  • Ini Profil 7 Anggota PCA GKB 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:25
  • Siswa SMAM 4 Sidayu Belajar di Galeri Batik SopanSenin 27 Maret 2023 | 13:20
  • Siswa SD Almadany Dapat Doorprize HP di Acara IniSenin 27 Maret 2023 | 13:18
  • Tarawih Menyenangkan PCA TanggulSenin 27 Maret 2023 | 13:13
  • Sepeda motor
    Sepeda Motor 4 Tak Made In SMKM Tulungagung DipamerkanSenin 27 Maret 2023 | 12:18

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!