ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Sekolah Muhammadiyah di Ambon, Guru dan Siswanya Kristen

Rabu 2 September 2020 | 13:31
5 min read
4.1k
SHARES
12.8k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Sekolah Muhammadiyah di Ambon, guru dan siswanya Kristen. Hal itu diungkapkan oleh Sekjen Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Jacky Manuputty.
Jacky Manuputty: Sekolah Muhammadiyah di Ambon, guru dan siswanya Kristen (Tangkapan layar Zoom oleh Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sekolah Muhammadiyah di Ambon, guru dan siswanya Kristen. Hal itu diungkapkan oleh Sekjen Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Jacky Manuputty.

Jacky Manuputty menyampaikannya dalam Webinar Jelang Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Abdul Mu’ti MEd dengan tema Jalan Panjang Mewujudkan Pendidikan yang Pluralistis via Zoom, Selasa (1/9/2020).

Dia menyatakan sering kerjasama dengan Abdul Mu’ti membahas isu-isu publik. “Mas Mu’ti beberapa kali diundang sebagai narasumber pada sidang raya PGI 5 tahunan. Paling terakhir awal tahun ini pada sidang tahunan PGI,” ujarnya.

Bangun Karakter Bangsa

Menurutnya analisis pemikiran pluralisme Abdul Mu’ti sungguh mencerahkan. Karena memperluas harapan tentang kemajemukan di negeri ini.

“Melalui tulisan-tulisannya kami non-Muslim diajak mengenal dari dekat kiprah Muhammadiyah untuk mengembangkan pendidikan kemajemukan berdasarkan perspektif keislaman yang kental. Dalam sinergitasnya dalam konteks lokal kebudayaan Indonesia dan semua kearifan lokal,” ungkapnya.

Histori perkembangan pendidikan Muhammadiyah, lanjutnya, dengan jelas memperlihatkan kontribusinya dalam pembangunan bangsa dan karakter kewarganegaraan.

“Hal ini penting diketahui terutama bagi yang non-Muslim. Karena seringkali terjadi salah kaprah bahkan menganggap Muhammadiyah itu gerakan puritan Islam yang mengarah pemurnian Islam dari sinkretisme, bidah atau berbagai elemen kekafiran lainnya. Sering Muhammadiyah dianggap gerakan eksklusif bahkan tidak toleran terhadap kemajemukan dan tradisi kearifan lokal yang banyak di negeri ini,” paparnya.

Konsep Positif Pluralisme

Dari ulasan Abdul Mu’ti terlihat pendiri dan tokoh Muhammadiyah sejak KH Ahmad Dahlan sangat toleran terhadap tradisi yang ada di masyarakat.

“Hari ini semakin memperlihatkan Islam di Indonesia mengalami asimilasi bertahap dengan atmosfer lokal keindonesiaan. Sehingga karakter sejuk dalam pengelolaan kemajemukan atau pluralisme,” jelasnya.

Sejak awal, ujarnya, Muhammadiyah sudah menegaskan karakter mendasarnya yang berpegang pada akar Islam, namun memiliki ideologi sosial yang terbuka. Ini prinsip dasar yang membantu saya memahami konsep positif pluralisme yang dikemukakan Mu’ti dalam bukunya.

Islam Indonesia Terbuka

Jacky Manuputty kemudian bercerita ketika dirinya menjadi utusan presiden dalam hubungan antaragama dan kerja sama antarkebudayaan.

“Saya terlibat dan satu-satunya pendeta, dalam seluruh fase persiapan International Conference di Bogor tentang wasathiyah Islam. Kami melakukan sekitar lima kali simposium nasional sebelum acara di Bogor. Dihadiri beberapa tokoh pemuka Islam yang sangat respek pada bidangnya,” tuturnya.

“Di situ saya belajar untuk melihat pertemuan persiapan hingga pertemuan utama di Bogor bagaimana asimilasi Islam di Indonesia. Bagaimana menunjukkan wajah Islam di Indonesia yang sangat terbuka dan toleran. Ini modal sosial yang sangat luar biasa besar,” imbuhnya.

Tidak Menegasi dan Tidak Melebur

Dia merasa sepenuhnya berada dalam kesepahaman tentang bagaimana keterbukaan Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan.

“Saya mendalami kajian-kajian pluralisme dan saya menyukai konsep pluralitas yang bersifat dialegtika. Relasi antara elemen berbeda tidak saling menegasi tetapi juga tidak saling melebur. Sikap relasinya komplementer. Saling menguatkan,” paparnya.

“Analoginya sering saya pakai seperti halnya tali-temali yang menyatu dan bersinergi secara kuat, tetapi tidak saling melebur,” tambahnya.

Kemajemukan Sekolah Muhammadiyah

Menurutnya yang menjadi pertanyaan apakah lembaga pendidikan bisa menjadi tempat untuk menyemai dan mengelola gagasan-gagasan kemajemukan.

“Di buku Mas Mu’ti mempertegas hal itu. Saya melihat langsung mengelola kemajemukan di sekolah Muhammadiyah di Papua, NTT dan tempat lain,” ungkapnya.

“Sekalipun demikian saya punya pengalaman tentang sekolah Muhammadiyah di Ambon. Dia menerima baik siswa maupun guru beragama Kristen. Sekolah ini saat konflik Ambon terbakar, tetapi pascakonflik 99 sekolah ini menjadi salah satu model inkubasi dari kurikulum pendidikan orang bersaudara yang dikembangkan pasca konflik,” urainya.

“Saya terlibat dalam inkubasi program ini yang dilakukan berdasarkan kegelisahan karena konflik dan dampaknya. Kami melihat pendidikan harus menjadi pilar penting dalam pengelolaan dan penyemaian konsep-konsep kemajemukan,” tambahnya.

Marjinalkan Narasi Kecil

Dalam buku Muhammadiyah Kristen, lanjutnya, disampaikan menemukan Muhammadiyah yang lain. Dengan memakai contoh-contoh bagaimana penghampiran Muhammadiyah melalui pendidikan.

“Miris dan menyedihkan bagi saya. Ini seperti sebuah satir, karena bagi saya sebenarnya bukan yang lain, bukan Muhammadiyah yang lain. Karena substansial ini yang memang sering tidak masuk dalam mainstream ketika kita berbicara tentang pluralisme,” ucapnya.

Percakapan antaragama, menurutnya, sering terjebak pada narasi besar. Sehingga kita memarjinalkan narasi-narasi kecil dalam perjumpaan sehari-hari.

“Mu’ti dalam buku ini memanggungkan sebuah strategi penghampiran yang harus diutamakan. Sebuah pendekatan yang tidak semata-mata berorientasi koeksistensi, tetapi pro hidup atau pro eksistensi. Dan ini mewajahkan Islam dalam misinya yang universal. Menjadi rahmat bagi semesta,” terangnya.

Tantangan Masa Depan

Tantangan ke depan adalah persoalan global dan nasional terkait dengan persilangan-persilangan identitas yang kemudian mewujud ke dalam konflik-konflik identitas.

“Selain itu ada perubahan-perubahan kebijakan politik pendidikan agama di Indonesia, yang juga dipengarui oleh kepentingan politik, pemerintah dan partai. Dinamika politik atau kontestasi-kontestasi yang mengarah kepentingan berbagai kelompok, yang tidak secara langsung termasuk di dalamnya umat beragama,” terangnya.

Masalah pluralisme agama, ujarnya, lalu masuk dalam spektrum perdebatan tentang pendidikan agama di sekolah. Dalam era demokrasi maka keterbukaan adalah keniscayaan.

“Dan kebebasan dan kesadaran tentang HAM serta identitas lalu mengisyaratkan kebijakan pendidikan agama yang mau tidak mau pro pluralisme. Tinggal bagaimana kita mengatur itu berdasarkan karakter lokal. Perspektif pluralisme berdasarkan tatanan kosmologi tapi juga berdasarkan nilai-nilai luhur agama,” tuturnya. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Gelar ProfesorSugiran
SendShare1644Tweet1028Share

Related Posts

Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang Bisnis

Senin 27 Maret 2023 | 06:08
100

Hidayatur Rahman (kanan) di Kajian Ramadhan PWM Jatim. Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang Bisnis (Darul/PWMU.CO)...

Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad Ekonomi

Senin 27 Maret 2023 | 05:46
80

Sukadiono ajak warga Muhammadiyah jangan ragu memulai jihad ekonomi (Darul/PWMU.CO) Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu...

Prof Haedar Nashir Bicara Pentingnya Gerakan Ekonomi

Sabtu 25 Maret 2023 | 14:37
133

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Prof Haedar Nashir...

Kita Sarungi Warga Muhammadiyah untuk Bangkitkan UMKM

Sabtu 25 Maret 2023 | 10:36
213

Ketua Lembaga Pengembangan UMKM Imam Sugiri. Kita Sarungi Warga Muhammadiyah untuk Bangkitkan UMKM (Sugiran/PWMU.CO) Kita...

Kajian Ramadhan 1444 Mengobati Kerinduan Warga Persyarikatan

Sabtu 25 Maret 2023 | 09:25
165

Prof Zainuddin Maliki hadir di Kajian Ramadhan PWM Jatim 1444. Kajian Ramadhan 1444 Mengobati Kerinduan Warga...

Peserta Kajian Ramadhan Padati UMM sejak Pagi

Sabtu 25 Maret 2023 | 07:53
246

Rombongan PDM Situbondo di area parkir Masjid AR Fachruddin UMM (Sugiran/PWMU.CO) Peserta Kajian Ramadhan Padati...

Inilah Profil 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo 2022-2027

Senin 20 Maret 2023 | 20:36
339

Dari kanan ke kiri: Sigit Prasetyo, Mohammad Fadlal, Suyitno Hadiwidoyo, Dwi Rohmadiyanto, Wakil Ketua PWM...

Terpilih 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo 2022-2027

Minggu 19 Maret 2023 | 18:11
473

Proses pemilihan secara e-voting di SD Muhammadiyah Kreatif Kraksaan. Terpilih 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo...

Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

Minggu 19 Maret 2023 | 09:47
8.3k

Aribowo saat sambutan Raker MPID di Villa Graha Umsida, Sabtu (18/3/23). Ketua MPID Jatim Siap...

Profil 9 Anggota PDM Situbondo 2022-2027

Selasa 14 Maret 2023 | 10:32
998

Dari kanan ke kiri Arif Sofyan Hadi, Sugeng Budhi Wahyudi, Musthafa, Sugiran, Muhammad Syamsuri, Wakil...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26446 shares
    Share 10578 Tweet 6612
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1752 shares
    Share 701 Tweet 438
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12294 shares
    Share 4918 Tweet 3074
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    724 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    444 shares
    Share 178 Tweet 111
  • Uji Adrenalin, Siswa Berlian School Berenang di Kolam Tsunami

    269 shares
    Share 108 Tweet 67
  • Begini Keseruan Factory Visit Siswa Berlian School

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
  • Hilal dan Hilal

    148 shares
    Share 59 Tweet 37

Berita Terkini

  • Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
    Ulama Bukan Pewaris NabiSenin 27 Maret 2023 | 09:54
  • Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang BisnisSenin 27 Maret 2023 | 06:08
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad EkonomiSenin 27 Maret 2023 | 05:46
  • Empat Keistimewaan Bulan Ramadhan Dikaji PCA TandesMinggu 26 Maret 2023 | 18:53
  • Masjid At Taqwa PRM PPI Anggarkan Rp 189 Juta untuk Buka BersamaMinggu 26 Maret 2023 | 18:33
  • Aisyiyah Cabang Bulak Bagikan 100 Paket Sembako Usai Kajian RamadhanMinggu 26 Maret 2023 | 16:10
  • PWA Jatim 2015-2022 dan 2022-2027 Serah Terima JabatanMinggu 26 Maret 2023 | 16:01
  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!