• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Positif Covid Tembus 200 Ribu, Ini Pesan Haedar Nashir

Selasa 8 September 2020 | 20:24
in Headline, Kabar
0
9.4k
SHARES
9.6k
VIEWS
Haedar Nashir

Positif Covid Tembus 200 Ribu, Ini Pesan Haedar Nashir. Tepat Selasa 8 September 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka 200.035, meninggal 8.230, dan sembuh 142.958 (sumber Covid19.go.id)

Tingginya angka positif Covid-19 itu membuat prihatin sejumlah pihak, tak terkecuali Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi.

Kepada PWMU.CO dia memberi catatan khusus menandai angka istimewa itu. Bukan hanya mengevaluasi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak tepat, dia juga terus mengingatkan masyarakat, terutama warga Muhammadiyah, agar lebih disiplin dalam menjaga protokol kesehatan. Berikut pesan-pesannya. Redaksi.

PWMU.CO – Problem sejak awal, kebijakan pemerintah tidak optimum dan menyeluruh. PSBB (pembatasan sosial berskala besar) diberlakukan per provinsi dan per daerah kota/kabupaten.

Sekilas baik untuk tidak generalisasi, tapi dampaknya di kemudian hari terkesan agak berantakan. Penyebaran virus Covid-19 ternyata menyeluruh. Provinsi dan daerah yang semula dianggap hijau akhirnya terpapar juga.

Aspek mobilitas penduduk dan negara Indonesia sebagai satu kesatuan terabaikan sejak awal. Demikian pula tidak dikenalinya watak Covid-19 ini yang di kemudian hari ternyata ada fenomena OTG (orang tanpa gejala) dan mutasi.

Semuanya menjadikan kasus positif di Indonesia awalnya kelihatan sedikit tetapi lama kelamaan jadi besar. Hingga termasuk tiga negara yang dilarang penduduknya masuk ke Malaysia bersama India dan Philipina, yang pola kebijakannya mirip satu sama lain. Tidak tegas apalagi ekstra-tegas sejak dini.

Salah Pahami New Normal

Setelah itu ada kebijakan the new normal yang kurang tepat dipahami dan digunakan. Padahal karakter krisis karena ekonomi yang menjadi asal mula konsep itu, sama sekali berbeda dengan krisis akibat pandemi Covid-19.

Virus ini tidak bisa diajak kompromi, damai, dan negosiasi seperti dalam urusan ekonomi dan politik. Covid-19 ini bahkan belakangan diketahui tidak kenal sasaran usia dan juga tidak selalu terkait dengan komorbid.

Lebih khusus, pemerintah yang dipikirkan hanya dampak ekonomi. Meski penting tapi satu hal yang sangat fundamental harus diingat bahwa Covid-19 ini sasarannya nyawa manusia, sehingga abai kalau harga jiwa itu jauh lebih penting ketimbang soal ekonomi.

Kalau untuk mencegah kelaparan sebenarnya bisa dilakukan segala usaha dengan modal sosial yang kita miliki. Kalau untuk mencegah kemarahan sosial akibat PHK dan sebagainya bukankah pemerintah merasa berada di jalan yang tepat dalam segala kebijakannya plus didukung rakyat. Kenapa harus dicemaskan.

Baca Juga:  Wartawan Senior: Pak Haedar Jangan Terjebak Isu Radikalisme

Tapi mencegah virus ini agar tidak menyerang orang miskin atau kaya, sungguh di luar kuasa negara sekalipun.

Selain itu, the new normal tidak memasukkan variabel disiplin masyarakat Indonesia yang pada dasarnya kurang bagus. Dalam istilah Prof Koentjaraningrat tidak berdisiplin murni.

Semua akhirnya menjadi tampak tak terkendali dan akhirnya terus menaik angka terkonfirmasi dan meninggal. Bahkan tenaga kesehatan Indonesia yang meninggal menurut sejumlah media termasuk yang tertinggi di ASEAN dan juga di tingkat dunia.

Para pejabat pemerintah juga perlu meluruskan cara pandang. Bila misalnya menemukan banyak anak bermain di warnet dan ruang publik, jangan cari solusi gampangan dengan buka sekolah offline di kala pandemi masih tinggi.

Bikinlah penertiban sosial dan kerjasama dengan orangtua agar anak tetap di rumah dan bisa bermain di sekitar dengan terkontrol. Saatnya orangtua juga bertanggung jawab penuh kepada anak. Bagi orangtua yang tidak mampu, pemerintah lewat dinas sosial dan regulasi lainnya dapat berperan.

Baca Juga:  Muhammadiyah Bertahan karena Ikuti Kaidah Islam dan Harapan Zaman

Semoga pemerintah atau siapapun tidak juga membiarkan keadaan menjadi semakin dilonggarkan dengan menganut konsep herd-immunity. Sebab jika ini dianut secara etik dan kemanusiaan tidaklah bertanggung jawab.

Kiprah Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sejak 2 Maret 2020 konsisten dengan segala kebijakannya dalam menghadapi Covid-19 secara tegas, ilmiah, dan serius.

Semua itu didasarkan pada pertimbangan utama keagamaan (diniyah) bahwa menyelamatkan jiwa (hifdz an-nafs) merupakan hal yang utama sebagai satu kesatuan dengan menyelamatkan agama (hifdz ad-din), akal (hifz al-aql), harta (hifdz al-mal), dan keturunan (hifdz an-nasl) sebagaimana tujuan syariat Islam.

Bukan hanya dalam urusan sosial dan pertimbangan keilmuan, hatta untuk urusan ibadah pun dibikin pedoman yang menyesauaikan dengan kondisi darurat.

Tanpa bermaksud riya Muhammadiyah satu-satunya ormas yang masih konsisten dan tegas terus melakukan berbagai langkah pencegahan dan terlibat dalam menghadapi pandemi Covid-19 melalui MCCC, Aisyiyah, dan seluruh komponennya sampai ke bawah.

Ingatkan Warga Muhammadiyah

Ketika masyarakat longgar sementara Covid-19 belum berakhir dan malah menaik, Muhammadiyah harus menjadi uswah hasanah menunjukkan konsistensi menghadapi Covid tanpa menyerah dan tanpa kenal lelah.

Seluruh warga Persyarikatan juga agar menjadi teladan yang baik dalam menegakkan disiplin sosial dan menaati protokol kesehatan.

Seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah juga jangan membuka kegiatan offline, termasuk pesantren dan perguruan tinggi, karena kondisi belum terkendali.

Jauhi kegiatan-kegiatan massa, termasuk menghadapi Pilkada maupun kegiatan-kegiatan, deklarasi, aksi massa lainnya yang rawan penularan. Tegakkan dan ikuti kebijakan PP Muhammadiyah dan MCCC. Jangan bertindak sendiri-sendiri.

Pandemi Covid-19 belum berakhir, korban jiwa dan yg terkonfirmasi-positif terus bartambah. Mari bersama memutus rantai penularannya sebagai bentuk tanggung jawab setiap warga. Dengan disiplin jaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan, dan ikuti protokol kesehatan. Jangan lengah dan tetap seksama demi penyelamatan jiwa.

Baca Juga:  Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Kurban Masih Berjatuhan

Satu per satu dokter dan tenaga kesehatan Indonesia berguguran menghadapi pandemi Covid-19 di medan tugas. Inna Lillahi wa inna Ilaihi raji’un. Para pejuang yang dengan ketulusan iman dan profesinya berbakti untuk kemanusiaan itu menjadi syahid dan semoga diterima di sisi Allah SWT.

Demikian pula dengan saudara-saudara kita warga negara sebangsa yang meninggal terkait virus yang berbahaya ini, yang jumlahnya terus bertambah. Kita semakin prihatin, betapa musibah Corona ini masih mengancam jiwa manusia di manapun berada.

Karenanya warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan dan struktur organisasi termasuk amal usaha, penting menjadi teladan untuk konsisten menghadapi Covid-19 dengan segala dampaknya, lebih-lebih dampak jiwa manusia.

Mencegah penularan dan sikap seksama itu wujud optimalisasi ikhtiar, bukan takut dan paranoid. Kalau masih kurang percaya, lihatlah sekitar kita saat ini, data menunjuk nyata jumlah korban terkonfirmasi dan meninggal.

Penyakit ini kenyataannya cepat menular dan berbahaya. Rumah sakit dan tempat-tempat isolasi menjadi saksi kunci. Para dokter dan tenaga kesehatan bertugas dengan resiko tinggi, banyak yang terkena dan meninggal sebagai syuhada. Adakah tersisa iba pada nasib sesama?

Kita ingat firman Allah, yang artinya: “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (al-Maidah 32). (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: 200 Ribu Positif CovidHaedar NashirWabah Masih Terjadi
Share3770SendTweet2356

Related Posts

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir
Kabar

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
6.5k
Guru besar UMY
Headline

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
2k
Problematikan Pancasila
Headline

Covid-19 Meninggi, Haedar Ajak Warga Muhammadiyah Jadi Teladan Prokes

Senin 4 Januari 2021 | 19:22
1.9k
Refleksi Akhir Tahun
Kolom

Refleksi Akhir Tahun 2020

Kamis 31 Desember 2020 | 22:05
22.7k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
144
Dunia
Kolom

Dunia yang Dibikin Rumit

Sabtu 26 Desember 2020 | 16:20
385
Next Post
Menko PMK: Sulit Cari Orang seperti Pak Malik

Menko PMK: Sulit Cari Orang seperti Pak Malik

Mau Lapor Profesor, Malah Mandikan Jenazah Prof Malik

Mau Lapor Profesor, Malah Mandikan Jenazah Prof Malik

Lewat Politik Luas Luwes, Bertebaran Jariyah Malik Fadjar

Lewat Politik Luas Luwes, Bertebaran Jariyah Malik Fadjar

Prof Malik Fadjar Peduli Dakwah Kampus

Prof Malik Fadjar Peduli Dakwah Kampus

Peduli Orang Kecil, Sebut Mereka Khairu Ummah

Peduli Orang Kecil, Sebut Mereka Khairu Ummah

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
316

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
811

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
241

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
400

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24497 shares
    Share 9799 Tweet 6124
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7701 shares
    Share 3080 Tweet 1925
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3526 shares
    Share 1410 Tweet 882
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    1458 shares
    Share 583 Tweet 365
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    638 shares
    Share 255 Tweet 160
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    593 shares
    Share 237 Tweet 148
  • 9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

    1167 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4580 shares
    Share 1832 Tweet 1145
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23945 shares
    Share 9578 Tweet 5986
  • Menimbang Umrah di Masa Pandemi

    134 shares
    Share 54 Tweet 34
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama