
Peduli Orang Kecil, Sebut Mereka Khairu Ummah. Itulah salah satu sisi Prof Abdul Malik Fadjar, tokoh nasional yang wafat Senin 7 September 2020.
PWMU.CO – Prof Abdul Malik Fadjar dikenal sebagai sosok yang peduli pada orang-orang kecil. “Beliau sangat perhatian pada orang-orang kecil, di kampus maupun di luar kampus,” kenang Dr M Saad Ibrahim MA, pada PWMU.CO, Senin (7/9/2020).
Kesan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu tidak salah. Bahkan Malik Fadjar menjadikan orang-orang kecil sebagai contoh khairu ummah—umat terbaik.
Itu terjadi pada Ahad, 19 Mei 2019. Waktu itu PWM Jatim sedang menggelar Kajian Ramadhan 1440 dengan tema “Konsep Khairu Ummah dalam Kehidupan Keluarga Muslim”.
Dan Pak Malik adalah salah satu pembicaranya—sebagaimana Kajian Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Bisa dibilang, dia adalah pembicara langganan. Apalagi kampus UMM yang dibesarkannya itu belakangan juga rutin sebagai tempat acara tersebut.
Pak Malik mengawali ceramah dengan bercerita. Sebelum datang di Dome UMM, dia menyempatkan diri datang di Rumah Sakit UMM untuk sekadar melihat orang-orang yang sedang membersihkan lantai dan halaman.
Kalau dikaitkan dengan kisah-kisah sufi, Pak Malik mencontohkan, perilaku kecil itulah (tukang kebersihan) yang bisa menjadi khairu ummah. “Menjadi khairu ummah itu kadang bukan yang banyak hafalannya, tetapi pengamalan-pengamalan kecil tersebut,” katanya.
Pak Malik menyampaikan, ketika menjadi Rektor UMM, setiap akan ada tamu yang datang, semuanya (baru) harus bersih. Tetapi sekarang tidak, semua sudah melakukan aktivitas kebersihannya. “Karena annadhafatul minal iman, bersih itu bagian dari iman,” ujarnya.
Contoh perilaku sederhana lainnya adalah anak yang berbakti kepada orangtua. “Menunggu orang yang sedang sakit juga contoh khairu ummah yang luar biasa,” kata dia.
Menurut dia, hal-hal kecil itulah yang bisa dikatakan sebagai khairu ummah sesungguhnya. “Jangan-jangan, yang menjadi khairu ummah itu adalah mereka itu,” tegasnya.
Ajak Warga Jadi Khairu Ummah
Setelah memberi contoh orang-orang kecil sebagai khairu ummah Pak Malik mengajak warga Persyarikatan untuk menatap masa depan agar keluarga besar Muhammadiyah adalah keluarga khairu ummah.
“Warga Persyarikatan harus mampu melahirkan kebajikan-kebajikan yang banyak. Akidahnya kuat, imannya tidak pernah tergoyahkan, pikiran dan pandangannya bersih. Khusnudzan dan positif thinking. Semua akan jadi produktif,” pesannya.
Untuk itu, pesan dia, warga Muhamadiyah agar berkiprah dan bertebaran di berbagai bidang, termasuk berkiprah dalam dunia politik. “Semua itu penting untuk memberi makna guna memperkuat pergerakan Muhammadiyah dalam konteks menebarkan fastabiqul khairat untuk Indonesia,” terangnya.
Pak Malik beralasan, Muhammadiyah adalah sebuah pergerakan. Karenanya tidak boleh berhenti untuk bergerak menebar kemanfaatan dan kebaikan untuk umat, bangsa, dan kemanusiaan.
“Itulah watak orang Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah itu pemahaman al-Islam kuat sehingga gagah. Juga ramah, penuh semangat dan suka nyah-nyoh,” tegasnya.
Selamat Jalan Pak Malik. Semoga ‘wasiat’ Bapak bisa kami jalankan!
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post