PWMU.CO – Malik Fadjar, tokoh bangsa yang wafat pada Senin (7/9/2020) namanya diabadikan menjadi nama Gedung Asrama Pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Peresmian itu dipimpin langsung oleh Rektor UIN Malang Prof Dr H Abdul Haris MAg via Zoom yang juga dihadiri putra Prof Malik Fadjar, Norman Setiawan, Jumat (11/9/2020)
Dalam sambutannya, Abdul Haris mengatakan, Prof Malik adalah sosok pemikir, manajer yang gagasan-gagasannya luar biasa.
“Beliau pernah menjadi sekretaris Fakultas di UIN ini dan selalu ingin dekat dengan generasi muda,” tutur Haris.
Ketika masih menjadi mahasiswanya, Haris mengatakan sering diajak membicarakan hal-hal yang kontekstual, salah satunya jangan menjadikan ormas sebagai tujuan.
“Satu hal yang selalu saya ingat dari beliau adalah bahwa NU, Muhammadiyah, HMI, PMII itu adalah media untuk menyampaikan risalah Islam,” ujar Haris.
Ormas Sebagai Media Bukan Tujuan
Oleh sebab itu, lanjut Haris, berkali-kali beliau sampaikan kepada saya, jangan sampai terperangkap oleh organisasi. Tapi harus gunakan organisasi itu untuk menyampaikan risalah Islam.
“Beliau katakan, saya ini Muhammadiyah, saya jadikan Muhammadiyah sebagai media untuk menyampaikan risalah. Sampean juga NU. Jadikan NU sebagai media untuk memperjuangkan islam,” tandas Haris menirukan Malik Fadjar.
Karena menurut Malik Fadjar, jika ormas dijadikan sebagai media dan alat untuk memperjuangkan Islam maka akan ditemukan titik temu antara ormas-ormas yang ada.
“Beliau itu juga seringkali menyuruh saya untuk mewakili atau menggantikan beliau menyampaikan makalah seminar salah satunya di Unhas Tebuireng,” kenang Haris.
Kata Haris, itu merupakan salah satu cara Malik Fadjar mengkader generasi muda.
“Beliau tahu persis saya ini PMII, saya ini NU. Beliau Muhammadiyah, HMI tapi beliau memilih saya sebagai orang yang dikader,” terang Haris.
Maka saya katakan, lanjut Haris, andaikan saya berhasil sekarang ini, itu sebagian kontribusi dari beliau.
“Maka pantas kalau saya sebagai rektor mengapresiasi sedikit 0,001 persen dari yang seharusnya UIN lakukan terhadap beliau,” tandasnya.
Prof Malik Fadjar merupakan Guru Besar ketiga di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Agama pada 29 Juli 1995 dengan pidato ilmiah berjudul Pengembangan Pendidikan Islam yang Menjanjikan Masa Depan.
Selain Gedung Pendidikan, Rektor UIN Malang juga meresmikan gedung Halaqah KH Drs Achmad Masduqi Machfudz (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni