PWMU.CO – Mengenal Muhammadiyah di Malaysia adalah materi yang disampaikan Aunillah Ahmad dalam acara Webinar Kemuhammadiyahan via Zoom Clouds Meeting, Jumat (25/9/20).
Kegiatan yang diikuti siswa kelas V dan VI Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya ini bertajuk Mengenal Lebih Dekat Muhammadiyah di Malaysia. Pematerinya adalah mahasiswa Hubungan Internasional International Islamic University Malaysia yang juga alumnus angkatan ke-4.
Para peserta pun langsung bertannya apa beda PCM dan PCIM?
Ulin, sapaan akrabnya, menjelaskan PCM adalah Pimpinan Cabang Muhammadiyah.Sedangkan PCIM adalah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah. ”Jadi PCM itu Muhammadiyah setingkat kecamatan sedangkan PCIM itu Muhamamdiyah yang ada di luar negeri,” ujarnya.
Dia mengungkapkan saat ini sudah ada 25 PCIM yang tersebar di berbagai benua, salah satunya di Malaysia. Pada tahun 2007 komunitas Muhammadiyah di Malaysia mendirikan PCIM.
Di antaranya kalangan akademisi, kalangan profesional, dan kalangan pekerja migran Indonesia.
“Din Syamsyudin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2000-2010 sendiri yang melantik dan meresmikan,” tambahnya.
Warung Soto Lamongan
Ulin mengatakan PCIM Malaysia saat ini sudah berjalan selama tiga periode dengan tiga ketua, Prof Akhyar Adnan, Dr Arifin Ismail, dan Prof Sonny Zulhuda.
“Dalam perkembangan PCIM Malaysia ini, pekerja kontruksi bangunan yang tinggal di Malaysia lebih dari 30 tahun dan punya Permanen Residen Card sangat membantu dan berperan sangat penting,” ujarnya.
Alumni MuallimiIn Muhammadiyah Yogyakarta ini menambahkan, berawal dari PCIM ini lahirlah ortom lainnya, seperti Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA), enam Pimpinan Ranting Istimewa, Pimpinan Cabang Istimewa IMM, dan Majelis dan Lembaga di antaranya Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazismu.
Ia mengatakan saat ini PCIM Malaysia sudah punya amal usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang ekonomi kuliner yakni mendirikan Warung Soto Lamongan dan sudah diresmikan Bupati Lamongan H Fadeli.
Pendidikan Karakter
Dalam webinar ini juga Ulil bercerita pengalamannya selama belajar di SDM 16. Dia mengatakan selama di Sekolah Kreatif banyak pengalaman yang dia dapatkan. “Banyak potensi terasah mulai dari sini,” katanya.
Dia menambahkan pendidikan karakternya di sekolah ini bagus. Antara guru dan wali murid saling bersinergi. Konsep pembelajarannya juga menyenangkan.
“Guru menegur dan mengajak ngobrol dengan halus siswa yang salah. Guru bicara dari hati ke hati, jadi membuat siswa nyaman dan betah di sekolah,” ungkapnya.
Pada peserta webinar, Ulin berpesan semua orang bisa mewujudkan mimpi, asal dengan kerja keras, “Insyaallah bisa!” ujarnya. (*)
Penulis Riska Oktaviana. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.